CHANGES - PERTANDA APA?

20 7 0
                                    

Hari terus berganti kedekatan Audy dan Danial banyak diketahui warga sekolah. Banyak yang mengira mereka berpacaran padahal hal itu tidak akan pernah terjadi bagi Audy.

Hati Audy masih untuk sahabat kecilnya. Sahabat kecil yang dia sukai secara tidak sengaja itu justru membawa pengaruh yang begitu besar untuk dirinya.

Walaupun demikian persahabatan Audy dengan Varo masih terus berjalan, bahkan sekarang sikap jail Varo mulai tergantikan dengan sikap manisnya.

Alvaro Adhitama adalah Lelaki berparas wajah tampan,dengan kulit berwarna putih, dan tinggi badannya yang mencapai 178 cm itu membuat dirinya banyak disukai kakak kelas. Apalagi pada saat Varo resmi menjadi anak basket SMP Merdeka. Sikap ramah Varo membuat banyak anak yang ingin berteman dengannya.

Jauh berbeda dengan sikap Audy. Sikapnya yang cenderung lebih pendiam berbeda dengan dirinya saat Sekolah Dasar dulu. Tapi meskipun Audy pendiam,cuek, atau kadang dingin. Dia tetap saja terkenal karena kecantikan yang dia miliki.

"Audy kamu bisa nyanyi gak?" tanya Danial.

"Hah? Hmm bisa tapi ya suara aku gak terlalu bagus" jawabnya sambil tertawa.

"Kamu mau tampil nanti diacara kenaikan kelas?" tawar Danial.

"Boleh deh itung itung jadi pengalaman juga" jawab Audy.

"Yaudah, kamu nanti pulang sekolah kumpul dulu sama di aula. Nanti disana ada bu Nita sama anak anak paduan suara lainnya" jelas Danial.

"Aku boleh ajak Varo?" tanya Audy.

"Ajak aja gapapa" balas Danial.

"Varo, nanti pulang sekolah bisa temenin aku?" tanya Audy sambil duduk dibangku kosong sebelah Varo.

"Hmm, bisa gak ya?" jawab Varo sambil berpikir.

"Ayo dong Varo bisa ya? Ya? Ya?" ucap Audy sambil memeluk sebelah tangan Varo.

"Iya deh ayo, aku temenin tenang aja" Ucap Varo sambil memegang tangan Audy yang tadi memeluk tangannya itu.

"Makasih Varoku sahabat Audy yang baik" ucapnya sambil bersemangat.

Varo hanya tersenyum kecut mendengar kata sahabat yang keluar dari mulut Audy. Tapi apakah ada yang salah? Bukankah memang benar kalau Varo dan Audy itu tidak lebih dari seorang sahabat?

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Zeline yang melihat temannya sangat buru buru itu pun bertanya.
"Lo kenapa buru buru gitu Dy?"

"Gue harus ke Aula Zel"

"Mau ngapain?"

"Gue di tawarin buat ngisi acara nanti pas kenaikan kelas. Lo mau ikut gak?"

"Ih ogah gue lu aja sana. Emang lu mau tampilin apaan nanti?"

"Liat aja nanti ya" jawab Audy sambil tertawa.

"Maudy ayo dong buruan, katanya tadi suruh buru buru sekarang kamu yang lama" kata Varo.

"Iya bentar ini juga jadi lama gara gara si Zeline"

"Eh kok gue?" tanya Zeline namun tak ada yang menjawab.

Saat ini Varo dan Audy telah sampai di Aula. Dimana sekarang sudah mulai banyak anak paduan suara dan juga anak anak yang akan tampil diacara kenaikan kelas sama seperti dirinya.

"Var, kamu mau tampil gak nanti?" tanya Audy

"Gak ah ngapain, mending aku liat kamu aja nanti" jawab Varo

"Yaudah sih."

Audy mulai berjalan untuk bergabung dengan anak anak yang lain. Sedangkan Varo hanya menunggu sambil bermain game di handpone nya.

ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang