Kini Audy sedang berbaring diatas kasur Queen size miliknya, sambil memeluk boneka Beruang berwarna Putih pemberian Ayahnya beberapa bulan lalu.
Tidak ada yang Audy lakukan. Dia hanya diam sambil menatap langit langit kamar yang dipenuhi dengan lampu tempel berbentuk bintang itu.
Sampai, suara ketukan pintu terdengar bersamaan dengan suara orang yang menyebut namanya.
"Audy" panggilan suara dari luar. Audy tau itu suara siapa, dia Bang Elvan. Kakaknya yang masih duduk dibangku Sekolah Menengah Atas kelas 11.
"Masuk aja bang" jawab Audy.
"Dek" panggil bang Elvan sambil ikut berbaring disamping adiknya itu.
"Apa abangku sayangg?" tanya Audy dengan nada manja. Audy itu gadis yang sangat manja kepada keluarganya.
"Engga, tapi akhir akhir ini abang lihat kamu beda" Ucap Bang Elvan.
"Maksud abang?" tanya Audy sambil menaikan alisnya.
"Iya kamu kaya keliatan lebih murung aja dek" Kata bang Elvan sambil merubah posisinya.
"Engga kok, Audy perasaan gini gini aja tuh bang gak ada yang berubah" Ucap Audy sambil memejamkan matanya.
"Kamu gak bisa bohong sama abang. Cerita aja sini sama abang" Rayu bang Elvan.
"Yaudah iya nih Audy ceritain" ucap Audy.
"Ya abang dengerin" balas bang Elvan.
"Abang masih inget sama anak kecil yang suka jail sama Audy? Yang kalau disekolah itu pasti aja terus ganggu Audy" kata Audy.
"Siapa? Si Varo itu?" tanya bang Elvan.
"Ihh abang bukan si Varo" kata Audy sambil mencubit tangan abangnya.
"Terus siapa dong?" tanya Bang Elvan lagi.
"Audy gak bakalan kasih tau namanya. Biarin aja penasaran" kata Audy
"Audy lanjutin lagi nih ya" lanjut Audy
"Nah dia yang suka bikin Audy greget kalau aja dulu Audy udah gede bisa bisa Audy bunuh tuh anak. Dia yang suka ngadu ini itu tentang Audy ke bunda. Audy masih inget aja bang pas dia bilang gini ke bunda"Bunda, Audy masa gak mau temenan sama aku yang ganteng ini" kata dia masa gitu. Nyebelin bangetkan bang?" kata Audy sambil bertanya kepada abangnya itu.
"Menurut kamu nyebelin, menurut abang sih engga. Justru sekarang abang yakin kamu lagi kangen sama dia" Ucap bang Elvan sambil tertawa.
"Ya iya lah, orang Audy gak ketemu sama dia udah hampir 4 tahun. Gila aja kalau gak kangen" Ucap Audy keceplosan.
"Cie cie adek abang kayanya lagi suka sama temen lamanya nih" goda bang Elvan.
"Gak tau ah abang sana keluar ihh" kata Audy sambil mendorong tubuh kakaknya itu ke arah pintu.Setelah selesai mengerjakan pr pelajar PKN Audy bersiap untuk tidur. Namun sekelabat bayangan tentang si manusia robot itu hadir di pikirannya saat ini. Masih ingat siapa manusia robot? Ya dia orang yang menolong Audy dari sosok Aldi
Sungguh Audy penasaran siapa nama manusia robot itu. Sosok yang sepertinya memiliki sikap dingin itu justru membuat Audy penasaran dan ingin tahu lebih. Tapi yang membuat Audy aneh adalah, Dia sudah bersekolah di SMP Merdeka selama 6 bulan dan baru bertemu dengan manusia robot itu 2 kali.
Sebenernya siapa manusia robot itu? Dan ada apa dengan dirinya? Jika biasanya Audy akan bersikap dingin dan cuek didepan seorang lelaki. Di depan manusia robot ini tidak, bahkan sikapnya seperti dia didepan Varo.
Sudahlah, Audy malas untuk terlalu memikirkan hal itu lebih baik dia pergi tidur agar tidak kesiangan untuk pergi kesekolah besok pagi.
Hari ini Audy pergi kesekolah bareng dengan bang Elvan. Setelah sampai gerbang sekolah Audy segera turun dari mobil kakaknya itu.
"Makasih ya kak, Audy duluan bye" kata Audy.
"Iya, nanti perlu dijemput?" tanya bang Elvan.
"Gak usah, aku udah besar tau masa di jemput mulu" kata Audy sambil tertawa.
"Menurut kakak kamu itu tetep aja adik kecil kakak" jawab bang Elvan.
"Yaudah deh terserah kakak aja, Audy masuk dulu" Ucap Audy dan pergi masuk kearea sekolah.Setelah sampai di tengah lapangan ada sosok yang menarik tangannya, pada saat Audy menghadap kearah orang yang menarik tangannya Audy pikir itu adalah Varo. Tapi ternyata bukan, dia adalah.... Zeline
"Zeline lo kenapa sih? Kenapa harus pake tarik tarik tangan gue segala?" tanya Audy.
"Udah diem ikut gue kekelas" Ucap Zeline. Dan akhirnya Audy pasrah mengikuti Zeline.
Saat sampai dikelas Zeline langsung menyuruh Audy duduk di sebelahnya.
"Kenapa sih lo?" tanya Audy.
"Liat tugas PKN yang kemaren gue belum kerjain" jawab Zeline sambil menunjukkan deretan giginya.
"Sialan lo gue kira apaan" ucap Audy sambil mengeluarkan buku pelajar PKN dari dalam tasnya.Bel masuk telah berbunyi membuat pak Yadi guru pelajaran PKN masuk kedalam kelas 7C. Dua jam mereka belajar bersama pak Yadi akhirnya bel istirahat pun berbunyi membuat semua murid buru buru memasukkan alat tulisnya kedalam tas masing masing.
Sekarang Audy, Zeline dan juga Varo sedang duduk dibangku kantin. Niatnya mereka akan mencoba Batagor pak Maman, yang katanya sudah ada sejak 10 tahun yang lalu.
Setelah memesan makanan tak lama Zeline datang membawa 3 porsi Batagor. Mereka makan dengan tenang sambil menikmati enaknya batagor pak Maman. Saat Audy akan kembali memasuki Batagor kedalam mulutnya, tiba tiba ada seseorang yang duduk di samping kirinya.
"Hai" sapa orang tersebut.
"Eh hai kak" jawab Audy sedikit canggung. Varo yang mendengar interaksi tersebut pun menoleh kearah mereka sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Akhir akhir ini kita jarang ketemu ya" Kata Danial. Ya masih ingat dengan Danial? Orang yang menolong Audy di toilet saat hendak terjatuh. Akhir akhir ini mereka sering bertemu dan saling menyapa. Tapi sudah 2 minggu ini Audy tidak melihat sosok Danial."Iya" jawab Audy singkat.
"Akhir akhir ini aku sibuk Dy kalau kamu mau tau" Ucap Danial.
"Sibuk?" tanya Audy.
"Iya, aku sibuk ngurusin buat acara kenaikan kelas nanti" jawab Danial. Oh ya, Danial itu anak osis, cuma karena Audy terlalu cuek terhadap sekitar dia jadi tidak mengenal siapa Danial.
"Emang kapan acara kenaikan kelasnya kak Nial?" tanya Audy.
"Antara 2 bulan sampai 3 bulan lagi" jawab Danial.Mereka larut dalam percakapan sampai melupakan dua orang yang masih setia menonton. Karena Varo merasa kesal akhirnya dia buka suara.
"Ada yang baru, yang lama dilupakan" ucap Varo berniat menyindir Audy.
"Kalau yang barunya lebih menarik wajar aja sih Var" balas Zeline. Jujur saja Zeline juga kesal karena di kacangin terus seperti tadi.Audy yang menyadari perubahan dua sahabatnya itu akhirnya ikut membalas perkataan mereka.
"Kalian itu kenapa sih?" tanya Audy.
"Engga Audy ku yang lola engga" jawab Varo.
"Ih Audy balik kekelas ayo" ajak Zeline.
"Yaudah, kak Nial aku duluan ya" Ucap Audy.
"Iya, hati hati ya" balas Danial.Audy tak menjawab dia hanya tersenyum. Kemudian berdiri berjalan bersisian dengan Zeline. Audy tersadar seperti ada sesuatu yang tertinggal, akhirnya dia menoleh kebelakang dan menemukan sosok Varo yang sedang tersenyum manis kearahnya.
Tanpa basi basi akhirnya Audy menghampiri Varo kemudian menggandeng tangan Varo layaknya orang yang sedang berpacaran.
Dan,tanpa mereka sadari ada seseorang yang memperhatikan interaksi antara Audy dan Varo.
Makasih banget ya buat para readers yang masih setia baca cerita akuu, lopyu kalian>,<
Oh ya jgn lupa vote+comen+share.
Jgn lupa kritik dan sarannya juga.-Maudy Sifabella
-Elvan Syahreza
-Alvaro Adhitama
-Zeline Zakeisha
-Danial Arsalan Putra
-Amelia Zahra
-Aldi Saputra
KAMU SEDANG MEMBACA
Changes
Teen FictionAPAKAH YANG SAMA SAMA TERSAKITI AKAN BERSAMA? APAKAH SETELAH SAMA SAMA BERJUANG AKAN DIPERSATUKAN? APAKAH SETELAH KEHILANGAN AKAN DIPERTEMUKAN? APAKAH SETELAH RASA SAKIT AKAN ADA KEBAHAGIAAN? 2020-05-04 Rank 1 in Memorie 2020-05-04 Rank 1 in Tamanka...