08. The cross-off intention

5.2K 246 5
                                    

Happy reading ❤️
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 🌟
...

Previous story

"Mei kan?" tanya Regal memastikan dan mendapat anggukan dari Mei.

"Lo dipanggil Om Rafa," ucapan Regal membuat Mei mengerinyitkan dahinya karena bingung. Siapa Rafa?

"Papanya Rael," ucap Regal lagi ketika melihat raut wajah bingung Mei.

Mei berjalan mengikuti Regal yang akan mengantarnya ke tempat Rafa. Ia juga tak tahu tentang alasan ia dipanggil. Setaunya tak berbuat salah.

...

"Ada apa ya om?" tanya Mei setelah ia sampai ditempat Rafa berada, sebuah taman yang jauh dari tempat acara.

"Adel," gumam Rafa membuat Mei mengerinyitkan dahi karena bingung.

"Kamu Adel kan?" tanya Rafa membuat Mei kesal.

Namanya adalah Meilly Syahna. Apakah Mei dengan Adel itu sama?

"Aku Mei bukan Adel," ucap Mei mencoba bersikap sopan.

"Kamu Adel. Adella Crystian,"

Mei jadi emosi sendiri, kenapa bisa pria paruh baya didepannya memanggilnya Adel. Siapa Adel, ia bahkan tak mengenal Adel. Ingin rasanya ia menghajar pria didepannya, tapi ia masih ingat tempat.

"Aku Meilly Syahna. Bukan Adel!!!"

"Tapi, wajah kamu mirip dengan Adel." ucap Rafa dengan air mata yang bercucuran.

"Om, denger ya. Aku ini Mei, bukan Adel. Jangan sampai kesabaran aku habis," ucap Mei mencoba menahan emosinya yang sudah menggebu-gebu.

"Kamu jangan mengelak. Kamu adalah Adel, wajahmu sangat mirip,"

"Cuma mirip, kami berbeda!!!" bentak Mei pada akhirnya. Ia tak suka disamakan dengan orang lain. Ini adalah dirinya sendiri, tidak ada diri orang lain.

"T-tapi"

Mei langsung meninggalkan Rafa yang terus memaksanya untuk mengaku jika dirinya adalah Adel. Ia ingin sekalu mengumpat, tapi ia tahu jika Rafa adalah orangtua. Jadi, sebagai pengganti kekesalannya, ia akan mengumpat pada Rael.

Ia melirik Rael yang sedang berbincang-bincang dengan teman-temannya dengan segelas minuman berwarna merah ditangannya. Rael juga menatapnya dengan alis yang terangkat satu. Mei mendelik kesal menatap Rael.

"Anjing!" Mei bermonolog pada Rael tanpa mengeluarkan suara, sedangkan Rael sudah memasang ekspresi terkejut.

Sebelum Mei benar-benar pergi, ia mengacungkan jari tengahnya untuk Rael dan kembali membuat empunya terkejut.

Sekarang, Mei sudah didalam mobil bersama Yola. Dan dapat Yola lihat, kalau sedari tadi Mei bergumam dengan tangan yang terkepal.

"Pengen banget gue bunuh tuh orang," gumamnya namun masih dapat didengar oleh Yola.

"Bunuh siapa? Gila lo ya!?" ucap Yola membuat Mei terlonjak kaget.

Gelap(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang