19. Away from him for me

4.7K 241 4
                                    

Happy reading ❤️
...

Semenjak kejadian beberapa hari lalu, hubungan pertemanan Rael dan Mei menjadi semakin dekat. Mereka bahkan selalu ke kantin bersama layaknya orang pacaran, tapi dengan cepat Mei menepis kabar itu. Hubungannya dengan Rael hanyalah sebuah pertemanan, tidak lebih tidak kurang. Walaupun Rael memiliki Amel, tapi ia selalu membagi waktu untuk pacar dan temannya, Mei dan Regal.

"Kok lo melamun aja sih dari tadi?" tanya Rael membuyarkan lamunan Mei, sedari tadi gadis itu hanya mengaduk-aduk baksonya tanpa minat.

"Oi!"

"Hah? Apa?" Mei terkejut lantaran Rael menepuk-nepuk pipinya membuat lamunannya tersadar.

"Lo kenapa sih?"

Mei tak menjawab, ia masih fokus pada rencananya yang akan melakukan penyusupan di Canada, bersama anggotanya karena organisasi lain yang diketahui mengambil senjata simpanan Black Devil. Mei tak pernah melepas tatapannya dari ponsel, ia menunggu kabar dari Mark.

Mei menggebrak meja cukup keras dengan gertakan giginya membuat rahangnya mengeras, gadis itu langsung meninggalkan kantin dan orang-orang yang bingung. Rael mencoba mengejar, tapi Regal tiba-tiba datang bersama Amel dengan Amel yang menahan tangannya.

"Udah gak usah dikejar," ucap Amel dengan nada manja, mau tak mau Rael pun kembali ke tempat duduknya bersama Amel dan Regal.

Mereka pun berbincang-bincang ria tanpa memperdulikan bel masuk yang sudah berbunyi. Terlebih lagi Amel yang selalu bersikap manja pada Rael, tapi itu menjadi kesenangan sendiri untuk dirinya. Andai ia tahu yang sebenarnya, mungkin Rael akan memandang jijik seorang Ameliandreas Smith.

¥¥¥

Bel pulang sudah berbunyi sejak tadi, tapi Rael belum mau pulang. Ia mencari-cari keberadaan Mei yang menjadi teman pulang dan perginya. Amel sedari tadi menggerutu kesal, keinginannya yang ingin berduaan dengan Rael harus pupus karena pria itu masih enggan meninggalkan pekarangan sekolah.

"Rael!" panggil Amel dengan nada kesal.

"Kenapa sayang?"

"Pacar kamu aku atau Mei sih?"

"Ya kamu lah. Dia itu udah aku anggap sahabat, dan mamanya juga udah percayain ke aku buat jagain Mei,"

"Dia kan gak ada. Mendingan langsung pulang deh. Nyusahin aja bisanya," gerutu Amel sambil bersedekap dada tapi tampaknya Rael masih tak mau bergeming dari tempat parkir.

"Kamu masih sayang aku gak?" tanya Amel menatap manik mata Rael yang menatapnya tulus.

"Aku sayang kamu, beneran deh!"

"Kalo gitu, jauhin dia demi aku!" ucap Amel sarkastik membuat Rael terkejut. Rael tak menjawab, pria itu hanya menatap Amel dengan tatapan penuh arti.

"Kenapa? Kalo kamu gak mau jauhin dia, kita putus!"

"Ayo putus!!!" ucap Rael dengan nada datar, berbeda dari sebelumnya. Dan Amel, gadis itu sudah sangat terkejut dengan jawaban yang diberikan Rael padanya.

"Gue gak bisa pacaran sama orang yang terus ngekang gue. Dan, gue gak bisa pacaran sama orang yang udah khianati perasaan gue,"

"M-maksud kamu ap---"

"Lo sama Regal bersekongkol buat celakain gue kan? Lo pikir gue gak tau? Lo jahat tau gak?"

"A-aku bi---"

"JELASIN APA LAGI HAH?" bentak Rael dengan sorot mata yang menandakan pria itu benar-benar marah. Ia kemudian mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan suatu rekaman pada Amel.

"Gue sayang sama lo," ucap Regal.

"Gue juga Gal. Tapi, gue takut Rael tau,"

"Kenapa lo takut? Lo sayang sama dia?"

"Ya gak lah, gue cuma mau hartanya doang."

"Gimana kalo kita buat rencana?"

"Apa?"

"Kita jebak dia. Tapi, lo juga kena walaupun dikit sih."

"Emang apaan sih?"

"Kita buat rem motornya blong. Nanti kan lo sama dia, tapi gue jamin lo gak bakalan terluka parah,"

"Terus? Kan percuma, dia juga gak bakalan mati."

"Kita buat dia mati perlahan. Masih banyak hari kok,"

"Oke deh, Regal ku sayang,"

Amel tertegun, ia sudah ketahuan karena menjebak Rael. Dan yang ia bingung kan, dimana pria itu mendapatkan rekamannya. Apa jangan-jangan Mei yang memberitahukan kepadanya.

"Udahkan? Mending sekarang lo jauh-jauh deh, orang mahal gak cocok sama orang murah. Najis," Rael langsung pergi meninggalkan Amel yang terus berteriak memanggil namanya.

"Awas aja lo Mei," gumam Amel dengan tangan yang terkepal kuat.

...
Ini tuh part yang paling singkat, karena aku sengaja buat part khusus untuk hari putusnya Rael dan Amel. Biar para pembaca semaki greget. Amel gak jahat kok, cuma kurang baik aja.

Satu kata buat Amel dung:v

Vote nya eeeh, jangan lupa🌟🔥❗

See you next chapter ❤️


Gelap(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang