Cerita ini adalah sequel dari cerita sebelum nya yang berjudul Senior Year, jika kalian belum membaca nya, silahkan baca, kalau males juga gapapa. Life is short, do as you want!
-
"apa yang kamu lakukan? Kembalikan pakaian mu ke tempat nya" berusaha meminta pacar ku untuk menetap, aku mengeluarkan kembali pakaian Naomi dari koper nya disaat Naomi barusaha untuk berkemas di hadapan ku. Aku bahkan tidak mengerti apa yang sedang ia rencana kan, dimana dia akan tinggal?
Naomi menggerutu "kamu bangkrut Em!"
"okay terus?" tanya ku yang bingung melihat sikap nya yang tiba tiba ingin putus "apa hubungan nya dengan hubungan kita?" walaupun aku tidak keberatan jika Naomi ingin mengakhiri hubungan kita, aku masih tidak mau membiarkan dia pergi dan tinggal kembali di jalanan
Naomi tertawa "kamu fikir karena apa aku disini? karena kamu punya uang, Em. Dan sekarang kamu tidak" jelas Naomi sambil kembali berkemas di kamar tidur kita.
Aku tidak begitu heran mendengar perkataannya, hubungan kita tak pernah lebih dari hanya kebutuhan sex. Dan aku tersadar usaha ku untuk membuat Naomi menetap dengan ku hanya lah karena aku masih membutuhkan Naomi di kasur ku.
Aku menghembuskan nafas dan bersandar di bingkai pintu disaat aku hanya bisa menyaksikan Naomi yang sedang kesusahan menutup koper nya yang sudah terlalu penuh akan pakaian, sepatu dan berbagai alat make up nya.
"butuh bantuan?" tanya ku yang mulai merasa terhibur melihat usaha Naomi untuk pergi dari aprtemen ku.
Naomi menghelakan nafas "yes please..." aku menggelengkan kepalaku lalu menghampiri Naomi dan membantu nya menutup koper "kurasa selain karena uang, aku bisa menemukan alasan lain kenapa aku harus meninggalkan mu" jelas nya yang berhasil mengambil perhatian dari ku
"apa?" tanya ku disaat aku usai membantu Naomi dan berdiri dihadapannya
"kamu tidak mencintai ku, Em. Kamu tidak pernah, tidak sekarang, dan tidak akan pernah bisa. Sebesar apa pun itu usaha ku untuk membuat mu percaya bahwa aku bukan hanya pelacur jalanan yang kamu temukan di pinggiran jalan yang sedang menyedot uang dari mu, kamu tidak akan pernah bisa membuka hati mu untuk ku" jelas Naomi dengan senyuman miris nya yang hanya membuat ku kehilangan kata kata di hadapannya
Naomi benar, aku telah lama menutup pintu hati ku. Dan aku bahkan tidak mengerti kenapa. Dari malam ke malam, aku selalu berganti pasangan hanya untuk memuaskan atau mungkin hanya untuk mengisi kehampaan di dalam diri ku, tetapi semua itu tak pernah bisa melebihi batas yang selalu aku berikan pada mereka.
"aku hanya mau kamu punya tempat tinggal, Naomi." jelas ku dari hati terdalam. Naomi bukan lah pelacur yang hanya memikirkan uang. Bahkan, bagi ku Naomi jauh dari kata pelacur. Kepergian Naomi bukan hanya karena aku bangkrut. Jauh sebelum perusahaan ku terjatuh, Naomi telah merasa seperti beban di kehidupan ku. Aku membeli kan nya semua barang yang aku fikir akan berguna bagi nya, dan dia selalu merasa tidak pantas untuk mendapatkan nya.
Naomi tersenyum dengan manis nya sebelum ia menghampiri ku dan membelai pipi ku dengan kedua tangannya "Emily..." gumamnya disaat ia mendekatkan wajah untuk mencium bibir ku. Aku mendekap kan tubuhnya dan membalas ciuman yang aku tahu akan menjadi ciuman terakhir kita. Aku menutup kedua mata ku disaat aku berusaha mencari percikan yang selalu aku harapkan ketika aku mencium bibir nya. Tetapi, walaupun aku telah menghabiskan dua tahun untuk mencium bibir Naomi, percikan itu masih tak bisa ku temukan. Tidak ada seperti yang biasa orang orang katakan tentang kembang api di dalam perut di setiap kali mereka berciuman, tidak ada roller coaster atau pun kupu kupu.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Breakup (girlxgirl)
Romance18+ (girlxgirl) TAMAT (18/04/20) Lanjutan cerita dari "Senior Year" Kematian Allison memberikan dampak yang besar kepada orang orang di sekitar nya. Termasuk Emily dan Isabella. Hubungan mereka berakhir tak lama setelah Allison pergi dari kehidupa...