Chp. 23, Babysitting

2.9K 227 27
                                    

Selamat membaca! Jangan lupa komen and vote!

-

Aku tidak tahu bagaimana aku bisa menjelaskan kebencian ku tentang Marcus. Dia menakuti ku, dan aku tidak tahu kapan semua ini akan berakhir karena aku tidak bisa membayangkan hal terburuk yang bisa dia lakukan pada Emily. Untuk sekarang ini aku yakin jika aku menolak pertunangan kita, Marcus tidak akan segan segan memberitahu Emily tentang kematian ibu nya.

Aku berdiri di hadapan batu nisan Stuart, ayah ku. Berharap aku bisa mendapatkan jawaban dari nya. Berharap dia bisa memberikan penjelasan yang baik mengapa dia bisa melakukan sesuatu yang sangat kejam. Kenapa dari semua orang di muka bumi ini, harus Stuart yang membunuh seorang ibu yang telah melahirkan wanita yang paling istimewa di dalam hidup ku.

"hey, kamu gapapa?" Owen memeluk ku dari samping.

Hari mulai malam disaat acara ulang tahun Allison telah berakhir. Dan Violet memutuskan untuk datang menghampiri kuburan kekasih hati nya karena Allison Brown meninggal di hari yang sama ketika anak nya lahir. Hal ini masih menjadi suatu tragedi yang sangat menyedihkan untuk kita. Khusus nya Violet. Sehingga aku, Owen, dan Emily bersikeras untuk menemaninya.

"aku sangat merindukan Stuart." Emily bergumam di samping ku. Aku melihat kearah nya, Stuart adalah salah satu orang yang dia sayangi, tapi Emily tidak tahu apa yang telah Stuart lakukan padanya.

Emily tersadar akan tatapan yang kuberikan, dia tersenyum. Oh Emily, jika kamu tahu apa yang telah Stuart lakukan, kamu tidak akan bisa tersenyum seperti itu kepada ku lagi.

"aku akan mengecek keadaan Violet." Owen pergi meninggalkan kita berdua untuk menghampiri Violet dan anak nya

"ada apa?" Emily bertanya dengan tatapan hawatir nya

Tersadar aku telah memandang nya terlalu lama, aku pun tersenyum untuk menyembunyikan apa yang telah ku fikirkan "gak ada, aku baik baik saja."

Emily menghelakan nafas nya "aku tahu kita tidak pacaran lagi, tapi kamu tidak harus menutup diri dari ku." merasa kecewa, Emily pergi meninggalkan ku.

"tunggu." tangan ku menarik tangan nya

Emily melihat kearah tangan kita lalu melihat ku kembali "apa?"

"temani aku disini..."

Emily menaikan satu alis seperti di setiap kali dia bersifat angkuh kepada ku "kamu takut, Izzy?"

Aku menghelakan nafas dan memutar mata. "aku hanya tidak mau kamu marah pada ku, Em. Bisa kah kita ngobrol seperti dua orang yang normal?"

Emily menarik tangan nya dari genggaman ku, membuat hati ku sakit karena nya. "kurasa aku bisa menyediakan sedikit waktu untuk berbicara dengan mu"

"makasi ratu Emily."

Emily tersenyum jahil lalu melihat jam tangan nya "kamu punya satu menit-"

"lupa kan." aku berjalan melewati nya, membuat nya tertawa

"aku bercanda, Izzy! Kembali lah!"

"no!" aku terus berjalan meninggalkan nya.

Kami berdua menghampiri Violet yang sedang berbicara dengan Owen. Allison tertidur di dalam pelukan Violet dengan pulas nya.

Merasa ingin memeluk keponakan ku aku pun memelas pada Violet "aku boleh gendong?" minta ku

Violet memberikan Allison kedalam pelukan ku disaat mereka masih berbicara "kalian lagi ngomongin apa?" tanya Emily sebelum dia mencium pipi Allison

"kita sedang membicarakan kalian." jawab Owen dengan jujur nya

"kalian dalam arti aku dan Emily?"

After Breakup (girlxgirl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang