Chp. 6, Someone Else

3.6K 315 37
                                    

Selamat membaca, jangan lupa komen dan vote nya!

-

Aku berlari dari tempat parkir menuju salah satu bar yang terdapat di kota itu. Menerjang hujan yang deras bukan lah keputusan yang tepat disaat kamu sedang memakai kaos putih yang tipis. Aku melihat kaos ku yang malang dan menghelakan nafas disaat bra hitam ku terlihat dengan jelas nya dari luar. Sore itu terasa seperti sore pada umum nya, dimana matahari akan tebenam pergi meninggalkan langit dengan jejak nya yang terlukiskan di atas kepala kita. Kali ini lukisan itu berwarna merah muda seperti warna permen kapas ceri yang manis.

Seperti pemilik langit mengerti kita akan membutuhkan pemandangan itu, orang orang turun ke kota untuk melepaskan kepenatan setelah mereka menghabiskan hari mereka di pekerjaan nya.

Aku hampir memegang gagang pintu bar disaat suara yang sangat familiar terdengar di belakang ku "jika aku kamu, aku tidak akan masuk ke bar itu"

Aku menoleh kebelakang dan menyaksikan Naomi berdiri disana bersama anjing ku Oreo "Oreo!" aku berlari menghampiri mereka dan memeluk anjing ku. Oreo berusaha menjilat wajah ku dan mengibaskan ekor nya disaat ia menunjukan kebahagiaan nya padaku. Keberadaan mereka membuat ku merasa sedang berada di kota kedua ku. Walaupun kota kedua ku itu bukan lah kota kelahiran ku, bagi ku kota itu sudah menjadi rumah kedua ku, secara aku telah menghabiskan delapan tahun di di sana. Sudah sebulan aku kembali ke kota kelahiran ku dan aku tidak mengerti mengapa aku masih tidak bisa meninggalkan kota kelahiran ku.

Mungkin kedatangan Naomi dan Oreo adalah pertama kali nya aku bisa benar benar tersenyum setelah aku dan Isabella mendapatkan kesempatan kami untuk berbicara. Yaitu dua minggu yang lalu, disaat Isabella mencurahkan kepahitannya dihadapanku.

"Naomi..." aku tersenyum dan memeluk nya. Naomi membalas pelukan ku, memberikan pelukan itu sedikit waktu. Ketika pelukan kami berakhir, aku mulai merasa dingin yang mulai kembali memeluk tubuh ku menggantikan pelukan hangat Naomi.

"bagaimana kamu bisa tahu aku ada disini?" tanya ku padanya sambil memberikan perhatian ku pada Oreo yang berusaha meloncat loncat kearah ku

Naomi membuka jaket nya disaat ia menjawab ku "ketika aku mengunjungi apartemen mu, kamu tahu lah... Aku butuh sex" aku memutarkan mata mendengar nya dan tertawa disaat ia melanjutkan penjelasan nya. Naomi tertawa melihat reaksi ku "yang aku temukan adalah Ritha yang sedang memberi makan Oreo. Dia menjelaskan pada ku tentang ayah mu dan aku memutuskan untuk datang berkunjung untuk melihat keadaanmu" Naomi memberikan jaket nya pada ku untuk aku pakai "aku turut berduka akan kehilangan mu" aku tidak bisa berhenti menghargai ketulusan yang ku dengar dari suaranya, dan mendengar nya datang jauh jauh ke kota ini untuk melihat keadaan ku membuat ku merasa masih ada yang peduli padaku.

"Naomi..." aku memakai jaket nya sambil menatapi wajah Naomi "itu adalah salah satu hal termanis yang seseorang pernah lakukan padaku" aku tersenyum miris karena jika saja aku bisa membuka hati ku untuk pendatang baru, aku yakin Naomi adalah orang pertama yang akan aku ingin kan.

Naomi tersenyum lebar dan mengangkat satu jari nya di hadapan ku "no no... Jangan tersenyum seperti itu jika kamu tidak bisa membuka hati mu untuk orang baru"

Aku menangkis tangannya dan kami tertawa di depan bar "jadi apa? kamu ingin pertemanan dari ku?" tanya ku sambil melipatkan kedua tangan

Naomi mengangguk kan kepala dan merangkul bahu ku dengan tangan kanan nya "pertemanan? aku cuman mau memanfaatkan uang mu, ingat?"

Aku memutarkan mata mendengar sarkasme nya disaat kami berjalan masuk kedalam bar. Kami memesan beer kami dan Oreo duduk dengan manis nya di pangkuan ku disaat kita membicarakan tentang bisnis yang Naomi sedang mulai bersama kakak nya. Dari yang aku dengar dari nya, bisnis nya berjalan dengan baik dan mereka sudah memulai memperkerjakan karyawan untuk bekerja untuk mereka.

After Breakup (girlxgirl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang