Chp. 16, Slow Driver

3.3K 264 34
                                    

Dalam cahaya matahari yang melukis di kulit ku, terasa begitu hangat. Pohon pohon terlihat seperti wanita wanita yang sedang menari, masing masing dalam gaun yang luar biasa indah dari pada yang biasa di buat oleh perancang. Mereka bergerak dengan koreografi yang di pimpin oleh angin. Mereka adalah kehidupan dan jiwa pagi musim panas ini, dan aku bertanya tanya berapa banyak warna hijau yang aku saksikan di taman rumah Isabella. Ketika daun daun mereka membentang ke atas dan keluar menuju cahaya, minum dalam sinar semurni hujan, aku juga membentangkan tangan ku dibawah teduh nya pohon rindang yang mampu mereda terik nya matahari.

Aku menghadap kan pandangan ku keatas, berusaha menantang matahari untuk menatap balik kepada ku disaat cahaya nya mengintip diantara dedaunan.

Aku mencoba untuk tidak menghiraukan wajah Isabella disaat dia datang menghalangi sinar matahari dari pandangan ku. Isabella berdiri di samping tempat aku sedang merebahkan tubuh ku. Isabella melihat ku dengan kedua tangan nya yang terlipat. Tidak begitu senang melihat ku bersantai santai disaat mereka sedang sibuk bekerja di taman nya

"aku tahu kamu cantik, tapi bisa kah kamu minggir sedikit? Kamu menghalangi sinar matahari"

Isabella tersenyum seakan tidak ada dari perkataan ku yang dapat menyingung nya. Dia sangat berbeda dengan ku yang selalu menantang diri untuk tidak dengan mudah nya dapat tersenyum di setiap kali aku melihat wajah nya.

Tapi aku selalu gagal karena Isabella adalah sumber kebahagiaan ku.

"aku mau menjemput Allison di sekolah nya, kamu mau ikut?"

Aku menghelakan nafas "kamu membuat ku merasa seperti aku tidak mempunyai hal lain untuk di kerjakan"

Isabella menaikan kedua alis nya "tidak kah begitu?"

Aku memutarkan mata lalu berdiri "okay let's go... Can we go to McDonald's after that?"

Isabella menahan tawa "akan ku belikan happy meals untuk mu"

"aku bukan anak kecil! Happy meals untuk Allison... Bukan aku..." protes ku

Isabella menggenggam tangan ku disaat kita berjalan kearah mobil nya "kalau begitu berhenti bersikap seperti salah satu nya"

Isabella menyetir dengan sangat lambat nya membuat ku ingin menggoda nya "kamu menyetir seperti seorang nenek nenek"

Isabella melihat ku dengan tatapan kesal "katakan lagi." ancam nya membuat ku harus menahan tawa ku.

"kamu mau aku yang menyetir?" tanya ku

"no, kamu bukan seorang pengendara yang baik, Emma. Aku aja masih heran bagaimana kamu tidak pernah kena tilang"

Aku memutar mata "justru karena aku cepat, polisi tidak bisa mengejar ku"

Isabella menggelengkan kepala dengan senyuman. Lalu mobil polisi terlihat di belakang kita, polisi itu membunyikan sirine nya dan mengebut melewati mobil Isabella dan disaat mobil polisi itu melambatkan kecepatan nya di depan mobil Isabella, kita tersadar bahwa polisi itu ingin Isabella untuk menghentikan mobil nya.

Aku ingin tertawa karena aku melihat betapa panik nya Isabella saat dia tersadar dia akan di tilang "mungkin aku akan di tilang karena aku terlalu cepat mengendarai mobil ku, tapi kamu akan di tilang karena betapa lambat nya kamu mengendarai mobil mu"

Isabella terlihat seperti ingin menangis disaat aku mengejek nya "gak lucu, Emily! Aku gak bawa SIM ku!"

Bukan nya membantu menenangkan nya, aku malah memikirkan sesuatu yang kotor "kamu tidak butuh SIM untuk mengendarai ku"

Rahang Isabella terjatuh lalu dia memukul ku "Emily!"

Kita melihat polisi itu turun dari mobil beserta dengan surat tilang nya "Relax, Izzy... Berikan dia uang saja"

After Breakup (girlxgirl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang