*Author p.o.v*
hari yang ditunggu-tunggupun akhirnya datang juga dibulan Desember (anggap aja ya ._.v) alarice berulang tahun yang ke-12 sekarang usia bisa dibilang sudah cukup dewasa dan bebas untuk melakukan kegiatan apapun yang iya sukai dia hobby sekali photographer dan melukis hobby yang paling dia senangi tapi dilain hal dia juga pandai memainkan alat musik berupa piano, disaat hari yang dia tunggu-tunggu dan di harapkannya diapun mendapa kejutan berupa hadiah dari kedua orang tuanya dan yang paling dia kejutkan lagi ternyata menyadari penyakit yang iya miliki dan ini saatnya untuk dia mengetahuinya karena dia sekarang sudah cukup dewasa dan mengerti akan hal tersebut
*Family room*
"aaa momy ini pasti buat aku ya, ya, ya,ya yang paling besar ini" ucap alarice dengan memilih-milih hadiah ulang tahunnya yang bersamaan dengan hari natal
"iya sayang ini semua emang buat kamu kok gak ada yang lain" ucap momy sambil memeluk alarice
"makasih momy aku buka ya, ehh tapi entar aja deh tunggu daddy pulang dulu, daddy belum pulang juga ya mom emangnya daddy kemana" ucapnya sedih sambil memainkan bungkus kado yang saat ini ia pegang
"maaf ya sayang momy lupa bilang kalo daddy kamu saat ini sedang sibuk dikantornya, mungkin sebentar lagi pulang kok tunggu aja ya sebentar" ucap momy-nya menghibur alarice yang bersedih
tak lama kemudian pintu rumah alaricepun berbunyi pertanda bahwa daddy-nya sudah sampai dirumah
"ting-tong, ting-tong"
"tuhkan apa kata momy bilang tunggu aja sebentar pasti daddy pulangkan" berjalan menuju pintu
"horreeeeeee, asikkkkk" loncat-loncat kegirangan
"happy birthday honey"menghampiri alarice sambil membawa hadiah
"horee akhirnya daddy datang juga" loncat-loncat kegirangan
"ini hadiah buat kamu sayang, sengaja daddy telatin pulangkerjanya cuma beli hadiah buat kamu ini" ngasih hadiah ke alarice
"makasih daddy wahhh besarnya ini buat aku daddy, makasih ya apa ini isinya" membolah-balikan hadiahnya
"duduk samping daddy dulu sini, coba kamu buka pasti seneng deh sama hadiahnya" menepuk-nepukan bangku sebelahnya
"aahh aku jadi penasaran aku buka ya daddy, wahh ternyata boneka boo bear daddy aaa lucu banget aku suka daddy aku suka makasih ya" mencium pipi daddy-nya dan memeluk momy-nya
dengan rasa senang dan gembiranya alarice loncat kegirangan dan berlari-lari kesana kesini dengan membawa hadiah dari daddy-nya kedua orang tuanyapun sudah mengingatkan agar alarice berhati-hati dan tidak terlalu berlari berlebihan akan berakibat fatal jika iya tidak mengontrol dirinya, hingga akhirnya ia merasa dirinya sakit dibagian kepalanya dan merasakan kalau kepalanya merasa pusing dan semuanyapun buram tak terlihat apa-apa hingga kedua orang tuanyapun membawanya kerumah sakit lagi
*Alarice p.o.v*
ada apa ini apa yang terjadi disini, aku dimana mana momy and daddy dimana ada dimana, apa ini yang ada ditanganku benda apa ini, alarice-pun mencabut alat infus yang ada di tangannya dan aku sedang mencari orang tua ku, dan ternyata mereka sedang berbicara dengan dokter, akupun turun dari tempat tidur ini dan niatnya haya ini menemui orang tuaku saja hingga akhirnya
*Waiting room*
"bagai mana dok, bagai mana dengan kondisi anak saya apa penyakitnya kambuh lagi" nada kawatir
penyakit *deegg* penyakit apa *deggg* emang aku sakit ya *deggg*
"tenang nyonya anak anda akan baik-baik saja jika dia menjaga kesehatan tubuhnya dan tidak terlalu beraktifitas berlebihan" ucap sang dokter
"memang penyakit kanker anak saya sekarang sudah sampai mana dok perkembangannya apakah membaik atau sebaliknya" ucap daddy sambil meronta-ronta kepada dokternya
apa kanker *deeggg* penyakit macam apa itu, itukan penyakit yang sangat fatal bagai mana bisa terjadi seperti ini, ya tuhan hati akupu terasa sakit mendengar hal seperti ini padahal ini hari yang membahagiakan bagiku *deggg* hari kelahiranku mengapa harus saperti ini, ya tuhan dadaku dadaku sakit dan sesak mendengar hal ini
"kesehatan anak anda sekarang memburuk kanker ditubuhnya mengembang semakin cepat sesuai dengan perkembangan anak anda, apakah saya sudah memberi nasihat kepada anda bahwa di London ada rumah sakit yang cukup canggih dan memadai" ucap sang dokter menjelaskan
"apakah harus musti di London dok memang rumah sakit ini tidak bisa mengobati penyakit anak saya?" momy and daddy memohon kepada dokternya
"tidak terlalu cukup hanya saja disini dapat mencegah penyakit yang diderita oleh anak anda bukan untuk menyembuhkannya, kalau begitu saya permisi dulu" ucapnya sambil meninggalkan kedua orang tua alarice
akupun keluar kamar setelah bembicaran kedua orang tuaku dan dokter tersebut selesai dan akupun bertanya kepada momy adn daddy apa yang sebenarnya terjadi saat ini denganku dan mengapa mereka tidak memberitahuku sejak dulu
"momy, daddy apa yang sedang terjadi dengan ku saat ini?" ucapku lirih bersamaan dengan air mata yang mengalir
"sayang kamu gak kenapa-kenapa kok kamu hanya kecapean aja tadi saking senengnya kamu dikasih hadiah pemberian daddy" menjelaskan apa yang terjaadi sambil mengusap air mata yang sedari tadi menetes
"bohong momy ama daddy bohongin aku dari dulu kenapa momy ama daddy gak cerita dari dulu kalo aku punya penyakit yang mematikan seperti ini, kenapa momy?" ucapnya menangis dan berteriak kepada momy and daddy-nya
"sayang dengerin momy ama daddy ya, daddy gak cerita kekamu karena saat itu kamu masih kecil dan gak tau apa-apa, makanya momy sama daddy diem-diem aja, supaya kamu gak terganggu setiap harinya, momy ama daddy sayang kamu kok dan ingin berusaha menyembuhkan penyakit kamu ini minggu depan kita pindak ke London ya sayang untuk kesembuhan kamu, ya kamu jangan nangis dong momy ama daddy cuma mau ngasih yang terbaik untuk kamu" ucapnya menjelaskan semuanya ke pada alarice
akupun sontak kaget pada awalnya dan kecewa mengapa kedua orang tuaku ini tidak menceritakannya dari dulu, memang masuk akal apa yang barusan daddy bilang kalau daat itu usiaku masih kecil dan tak tau apa-apa sekarang aku sudah besar dan mengetahui apa yang sedang terjadi dengan diriku saat dulu
"iya momy, daddy maafin alarice juga ya kalau alarice marah marah dan membentak momy dan daddy" memeluk dedua orang tuanya
"iya sayang momy ama daddy bakal ngasih yang terbaik untuk kamu, minggu depan kita pindah rumah ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things for you (Niall Horan Love Story)
RomanceBerceritakan seorang gadis bermimpi menjadi seorang putri di kerajaannya dan mimpi tersebut menjadi kenyataan dan benar-benar dia alami dikehidupan sehari-harinya, dia juga selalu di dampingi dengan seorang pangeran yang tampan dan selalu bersamanya...