Part 8

1K 12 0
                                    

"hallo, aku disini" melambai-lambaikan tanganku

"oh iya, tak apa-apa" ucapnya kaget karena mengagetkan lamunannya

"ok baiklah kalau begitu aku permisi dulu" ucapku meninggalkannya

hingga ahirnya tangan akupun ditarik olehnya dannnnn

ahirnya aku terjatuh dalam pelukannya, dan aku mencium bau aroma parfum yang sangat lembut dan dapat menenangkan jiwa seseorang aku mengenali parfum ini, parfum ini selalu dipakai oleh tommy dia adalah mantanku yang tak ingin kutahui lagi keberadaannya sekarang aku menduganya pasti parfum ini bermerekan "JOY PARFUM JEAN PATOU PARIS" sampai ahirnya aku tak sadar bahwa sedari tadi aku masih berada di pelukannya dan sesekali melihat matanya coklat indahnya hingga ahirnya

"ehh maaf aku tak sengaja terjatuh di pelukanmu" ucapku malu lalu membalikan badan, yang membelakanginya

"oh, tak apa emang itu salahku yang tidak sopan menarik tangan orang sembarangan" ucapnya agak sedikit tertawa

akupun membalikan badanku dan kembali melihat mata coklatnya itu

"kalau begitu ada apa ya kau menarik tanganku" ucapku kembali

"aku hanya ingin tahu saja, semenjak kita tak sengaja bertemu di bukit itu sampai saat ini aku belum tau siapa namamu, waktu itu aku sudah memberi tahu namaku sekarang aku hanya ingin tahu saja namamu siapa?" ucapnya sambil membentangkan tangan seperti ingin berkenalan

"oh iya aku lupa perkenalkan namaku adalah Alarice Miedlis Son kau boleh panggil namaku dengan sebutan larry saja" ucapku membentangkan tanganku dan membalas jabatangannya

"senang berkenalan denganmu laarryy" ucapnya terbata-bata karena menyebutkan nama yang cukup aneh banginya dan membingungkannya

"haha kau lucu sekali ya menyebutkan nama orang seperti anak kecil saja" ucapku tertawa

iapun hanya terseyum dan memandangiku saja dari tadi, jujur saja ya semua itu membuatku risih dan aneh jika terus dipandang oleh orang asing

"haha akukan sudah memberi tau namaku siapa, kalau begitu aku permisi ingin pulang dulu ya" ucapku membalikan badanku dan mulai berjalan

disaat aku ingin berjalan seperti ada tangan yang memegang pundakku dan berkata

"hai tunggu, kau mau kemana" ucapnya memegang pundakku

"ada apa lagi" ucapku kesal

"maaf jika aku mengganggu mu saat ini, tapi hanya saja aku tak begitu hafal tempat ini, tadinya aku sedang jalan-jalan bersama ke-4 sodaraku tapi kita terpisah sampai saat ini kami masih saja terpisah" ucapnya bersedih

"baiklah kau terpisah dimana dengan sodaramu itu" ucapku menyilangkan tanganku di dadaku

"tak tau aku tak sadar sampai saat ini tadi kita sedang berjalan-jalan sebentar hingga sodara kami yang satu sedang membeli makanan dan minuman untuk kami, dan yang satunya lagi pergi untuk ke kamar mandi sebentar, disaat kami sudah bertemu lagi tiba-tiba saja kami dikejar-kejar para gadis yang histeris melihat kami hingga ahirnya kami terpisah seperti ini" ucapnya menjelaskan panjang lebar

oh jadi seperti itu rupanya mengapa para anak remaja itu berlari-larian dan berteriak tak jelas hanya karena orang ini dan ke-4 sodaranya, akupun terus berfikir dalam hatiku

"ok baiklah jadi mau mu apa sekarang" ucapku bertanya

"maukah kamu menemaniku ke sebuah taman yang bagus" ucapnya lagi

hanya menemani pria ini jalan-jalan saja ok baiklah, ya kebetulan akupun bosan dirumah seharian

"hanya itu sajakan, ya sudah baiklah akanku antar kau, jadi aku harus memanggil namamu siapa?" ucapku bertanya

Little Things for you (Niall Horan Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang