Part 19

862 9 3
                                    

*Niall p.o.v*

"zayn aku lapar bisa kau masa sesuatu untukku" teriakku dari dalam kamar

"aku malas hari ini, minta saja kepada harry" jawabnya

akupun berjalan keluar ternyata dia sedang asik memainkan ponselnya

"harry bisa kau masakan sesuatu untuku" pintaku

"nanti saja ya nialler aku sedang asik" jawabnnya sama sekali tak melirikku

"kau sedang sibuk apa?" tanyaku heran

"tidak, hanyaa" jawabnya dibarengi oleh seyumannya itu, aku menduga pasti dia sedang berusaha dekat lagi dengan wanita itu, wanita yang sedikit aku tidak suka darinya bahkan directioner saja tidak suka kalau dia berdekatan dengan wanita itu

"haa, pasti kau berusaha ingin mendekati taylor lagikan" ledekku

dia hanya terseyum simpul

"baiklah aku tidak akan mengganggumu, aku cari saja makanan diluar sanah" cibirku kearahnya

"maafkan aku ya nialler aku sungguh-sungguh tidak bisa membantumu" terikannya dari kejauhan

aku tak perdului dengan ucapannya saat dia membanggakan wanita itu, apa sih yang disukai harry dari wanita itu yah biarkanlah hanya tuhan dan dialah yang tau, keluhku dalam hati 

"dasar harry kau jahat sekali terpaksa aku membeli makanan sendiri" keluhku pelan, dan saat aku keluar hotel ini ingin membeli makanan tak sengaja aku melihat alarice bersama temannya ditaman itu, "apa aku samperin aja ya dia" ucapku "ya sudah aku hampiri saja"

akupun menyapanya dan bubby, sepertinya dia masih marah kepadaku ya sudahlah tak apa nanti juga baikan lagi, bubbypun pergi dari kami dan aku bicara kepada alarice nampaknya dia sedak sibuk dengan novelnya itu, akupun bertanya kepadanya untuk mengajaknya makan malam bersamanya ya semacam dinner percis yang dia ucapkan itu, diapun menerima ajakanku nanti malam "yesss, akhirnya usahaku tak gagal juga" teriaku dalam batin aku tak sabar untuk nanti malam

~skip~

akupun sudah siap dan rapih menggunakan kemeja putihku ditutupi oleh jas hitampu dan celana yang sesuai ditambah dasi hitam yang aku kendorkan sedikit supaya alarice terpesona kepadaku

"sudah siap dan rapih, akhirnya" ucapku semangat, saat aku menuju pintu hotelnya tiba-tiba tanganku gemetar untuk memencet bel kamarnya ini

"tinggg toonnggg" suara bel

entah aku yang salah memakai pakaianku atau ada hal yang aneh padaku, kenapa alarice melihatku dengan rasa aneh diam seperti itu, hatikupun berdetak lebih cepat dari biasanya apakah dia juga merasakan hal yang sama sepertiku, dan dia menggunakan gaun cantik seperti seorang putri yang ada dicerita dongen tersebut, dengan berhiasaan bunga-bunga yang inda berwarna unggu yang cantik ditambah kulitnya yang putih mulus, sudahlah kapan kita berangkatnya

akhirnya kamipun sampai pada tempat tujuan yang tempat makan ini aku pesan secara khusus malam ini untuk kita berdua, entah memang suasanya yang canggung atau aku yang merasa gugup saat berhadapan dengannya, kamipun memesan makanan yang kami pesan masing-masing disaat kami menikmati makanan kami masing-masing tiba-tiba alarice sibuk mencari atau mengacak-acak isi tasnya itu yang membuatku penasaran sedang apa yang dia lakukan itu, dan diapun kembali keposisi biasaya dan mulai melanjutkan makanannya, tapi apa itu , apa yang ada sihidungnya, nampaknya seperti darah, iya da darah dihidungnya, akupun berteriak sedang

"alarice ada darah di hudung mu" dan diapun jatuh pinsan aku tak tau apa yang terjadi dengannya, dan akupun membawanya kerumah sakit

~skip~

Little Things for you (Niall Horan Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang