"huuffttt sebal aku ditinggal sendirian oleh bubby" keluhku
akupun bangkit dari tempat dudukku dan memotret pemandangan yang sangat indah disini bukit ini memang tempat fovorite ku dan bubby jika kita sedang bosan, sedih, senang atau apa yang sedang terjadi pada kita berdua kami selalu mengujungi tempat ini, lama sekali aku sedang memotret pandangan di sini tak lama kemudian ada seorang pria datang dan duduk ditempat ku tadi ia sepertinya sedang menikmati secangkir kopi yang hangat di tangannya itu akupun bertanya kepadanya
"hai kau itu tempatku yang kau duduki itu" ucapku perotes
diapun hanya terseyum simpul ke arahku dan memandangiku
"hai, itu tempatku bisa aku dapatkan tempat itu kembal" ucapku protes kepadanya lagi
diapun masih saja tetap tersenyum ke arahku dan tak memperdulikan ocehanku
"ohh baiklah aku menyerah" ucapku pasrah
hingga akhirnya pria itu memanggilku dan mengajakku duduk bersamanya akupun menuruti katanya aku duduk disebelahnya dan berbincang-bincang sedikit dengan pria ini
"kau orang baru ya disini" ucapku mencairkan suasana
ia tetap saja seperti tadi hanya tersenyum tan sedikit tertawa kecil dari bibirnya
"ahh malas aku ajak bicara kalau kau hanya dapat tertawa dan tersenyum saja dari tadi" ucapku resah
"haha tidak aku hanya kagum dengan mu saja, iya aku baru berada di komplek ini sebulan yang lalu bersama sodara-sodaraku" ucapnya sebari tersenyum ramah
"kagum mengapa kagum denganku memang kau pernah bertemu denganku sebelumnya, oh pantas saja aku baru melihatmu disini" ucapku kembali dengan posisi yang sama
"tidak pasti kau tidak mengenaliku aku pernah melewati rumahmu yang di sebrangan sana dan aku mendengarkan kau bermain piano yang sangat bagus dan sepertinya kau sudah ahli dengan alat musik itu" ucapnya menjelaskan
"ohh seperti itu ya, bgai mana kau bisa tau jika aku yang memainkannya?" tanyaku lagi
"aku hanya penasaran siapa yang memainkannya dan aku melihat dari kaca jendela yang ada diruang tamu itu dan aku mengintip dengan penasaran dan ternyata itu seorang gadis yang sedang memainkan pianonya dengan ahli dan bagus" ucapnya lagi
"oh jadi seperti itu, memang kau tinggal bersama siapa disini?" tanyaku kepadanya
"aku tinggal bersama ke-4 sodaraku memang sebenarnya bukan sodara dari orang tua hanya saja teman tapi lebih dari teman aku anggap sudah menjadi anggota keluarga baruku dan satu managementku namanya paul" ucapku menjelaskan lagi
"ohh jadi seperti itu ya, management memangnya kau ini siapa mempunyai management segala" ucapku bingung
"tidak, tidak kenapa-kenapa" bangkit dari tempat duduknya
"hai kau mau kemana aku belum selesai berbicara denganmu" ucapku berteriak
dan diapun memberi tahukan siapa dia sebenarnya
"my name is Liam, yes Liam Payne from one direction" jawabnya singkat dan melambaikan tangannya ke atas seperti tanda perpisahan
"apa liam payne from one direction, siapa mereka mengapa aku tak tau tentang pergaulan saat ini, apa mungkin aku terlalu fokus terhadap penyakitku ini" ucapku pelan dan tersu saja berbicara yang tak menentu
akupun melanjutkan foto-foto disini hingga akhirnya aku melihat ke langit seperti cuaca saat ini sedang tidak bagus dan mendung sepertinya hujan akan turun, kalau begitu aku pulang saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things for you (Niall Horan Love Story)
RomanceBerceritakan seorang gadis bermimpi menjadi seorang putri di kerajaannya dan mimpi tersebut menjadi kenyataan dan benar-benar dia alami dikehidupan sehari-harinya, dia juga selalu di dampingi dengan seorang pangeran yang tampan dan selalu bersamanya...