*Alarice p.o.v*
Aku sekarang sudah ada di London sudah lama sebenarnya aku tinggal disini sejak kejadian dulu yang menimpaku, hingga sampai saat ini lah aku masih saja mengingat kejadian itu tapi bagai mana dengan kondisiku saat ini apakah membaik atau sebaliknya sebulan yang lalu dokter bilang kalo kankerku ini agak lumayan membaik dan stabil tetapi aku malas untuk therapy atau meminum obat-obat itu kini usiaku sekarang 17 tahun masa masih saja meminum obat-obat itu akhhh aku jadi malas seperti balita saja yang selalu diberi obat-obatan, sedari tadi aku mengeluh saja terus mengeluh dalam hatuku hingga akhirnya pintu rumah ku pun berbuyi sepertinya ada yang bertamu, akupun dengan ogah-ogahan membuka pintunya dan ternyata itu teman lamaku "Bubby" ada apa dia kemari
"hallo larry" sapanya
"nama ku itu alarice bukan larry" omelku
"ya udah tak apalah sama sajakan" jawabnya
"ya sudah terserah kau saja, ada apa kau datang kemari?" tanyaku
"haha aku datang kesini ingin mengajakmu jalan-jalan saja ke bukit belakang komplek ini, untuk menghilangkan stres" ucapknya agak sedikit bersemangat
"oh cuma itu, kebetulan kau datang akupun sedari tadi bosan dirumah, ya sudah aku mau nganti bajuku dulu ya kau tunggu saja disini" balasku meninggalkannya
"apa tunggu disini tidak diajak masuk kedalam jahat sekali kau ini, akupun tak diberi minum dan makanan" ngeluhnya tak berhenti
memang sifat temanku ini cerewet, humoris, terkadang banyak makannya dan ya satu ini yang tidak aku suka iya cepat mengeluh walau itu hanya bercanda tapi tetap saja sifat seperti itu tak baik untuk seorang wanita apa lagi temanku ini terkenal dengan sifat feminimnya disekolah, andai aja aku bisa jadi dia-______-
"ya sudah masuk kedalam nanti aku bilang ke bibi supaya memberimu minum dan cemilan" ucapku sambil menaiki anak tangga
"ok makasih ya larry" duduk diruang tamu
akupun hanya memakai celana jeans dan jaket kesukaanku jaket "the drak" warna hitam panjang dan tak lupa juga aku membawa canon-ku untuk memotrek pemandangan yang indah dan itu semua kesukaanku
sesampainya aku mengganti baju dan berpamitan kepada bibiku, aku menghampiri bubbyyang sedang asyik memakan potato chips di ruang tamu, akupun menjailinya dengan mengejutkannya dari belakang
"dooorrrrrrrrr, ayo katanya mau kebukit belakang komplek ini" mengejutkan bubby yang sedang asik makan
"aduuhhh kamu ini bisa gak sih tidak usah mengagetkan ku seperti ini muncratkan jadinya ini keripik sayang banget" sambil mengelap mulutnyadan membersihkan bajunya
"ikhhh kamu mah bisanya cuma makan sama ngebala doang" dengan nada ngambek
"salah siapa hayoo, yang ngagetin siapa hayoo" tanyanya meledek
"siapaa ya, aku yang ngegetin kamu" jawbku bingung
"ya udah, jadi yang harus bersiin siapa hayoo" ucapnya
"aku sih :O" haaa akupun baru sadar ternyata dia mengerjaiku lagi-___- mengapa bisa ya?
"ya sudah susah amat tinggal jawab, hahahaha" dengan tawanya yang khas
"iya juga sih ya, ya udah biarin aja bibi yang bersihin sekarang kapan kita berangkatnya" tanyaku sambil menarik tangannya bubby
setelah aku ingin keluar rumah ternyata rumah ku sudah ramai dengan orang-orang lebih tepatnya para gadis yang sepertinya sedang mengejar seseorang saat ini, para gadis itu seperti kebingungan mencari kesana kesini, tengok sana tengok sini, hingga akhirnya dari arah samping rumahku terdengar seberti seseorang yang sedang bersembunyi dan ketakutan, akupun penasaran siapa yang ada sidamping rumahku, memang rumahku ini luar oleh taman yang indah dan megah, hingga aku hampir sampai di samping rumahku bubby mengagetkanku dan memanggilku dari tadi
"larry apa yang sedang kau lakukan disitu" tanyanya dengan teriakannya yang hampir mengagetkanku
"aku sedang mencari sesuatu, kau duluan saja ke bukitnya" jawabku berteriak
"oh baiklah aku duluan ya" tanyanya, melangkahkan kaki meninggalkanku
akupun masih penasaran siapa yang bersembunyi disamping rumahku ini, hingga akhirnya aku melihat seseorang yang
![](https://img.wattpad.com/cover/1976596-288-k64107.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things for you (Niall Horan Love Story)
RomantizmBerceritakan seorang gadis bermimpi menjadi seorang putri di kerajaannya dan mimpi tersebut menjadi kenyataan dan benar-benar dia alami dikehidupan sehari-harinya, dia juga selalu di dampingi dengan seorang pangeran yang tampan dan selalu bersamanya...