BAB 14

5.6K 524 36
                                    

Sepertinya untuk cerita Aku yang ini bakal ngabisin banyak chapter untuk sampai di ending. Setelah bikin kerangka dan pengembangan karakter, ternyata masalah Sakura emang kompleks dan butuh penjelasan dalam beberapa chapter. Semoga kalian engga bosen ya, makasih juga yang udah setia komen dan vote. Baca komentar kalian selalu bikin Aku semangat buat up lagi :)


Uchiha Sakura

Sakura tidak pernah membayangkan akan mengubah nama keluarganya. Bahkan ketika dia bersama Sasuke sekalipun, dia tidak pernah menganggap dirinya bisa menyandang nama keluarga Uchiha tersebut. Begitupun dengan konsep pernikahan dan sebuah keluarga.

Dia tidak pernah mengingat kapan dia menandatangani dokumen tersebut, meskipun stempel miliknya benar-benar asli.

Sakura membeku. Begitu menyadari Sakura tidak bergerak, Sasuke menghentikan penjelajahannya di leher Sakura. “Kenapa?”

Mengikuti pandangan Sakura, Sasuke mengerti kenapa gadisnya ini membeku dengan wajah yang terkejut.

“Kenapa?” kali ini Sakura bertanya.

Sasuke menarik nafas panjang dan mencoba untuk mendudukan Sakura di atas kasur. “Kau mengerti apa yang akan kita lakukan sekarang?”

Sakura menatap mata Sasuke menunjukan ketidak pahaman. Begitu Sasuke menyapukan tangannya di atas jantungnya yang berdegup kencang, Sakura merasakan desiran aneh di tubuhnya dan secara tidak sadar kembali menarik Sasuke.

“Ini yang Aku maksud.” Ujar Sasuke begitu tubuhnya menaungi Sakura dari atas. Sakura mengamati Sasuke, begitupun dengan pakaian pria itu dengan kancing yang sudah hampir terbuka sepenuhnya dan dirinya yang hanya memakai celana dalam meskipun baju atasnya masih menempel. Sakura menyentuh permukaan perut Sasuke yang tidak rata dan berotot.

“Aku pria yang bertanggung jawab, Sakura.” Nada suara rendah Sasuke menyapu leher kanan Sakura. “Aku tidak pernah meniduri wanita manapun dan Aku tidak beniat tidur denganmu seperti pria brengsek yang tidak mempunyai ikatan apapun.”

“Kau menyerahkan stempel dan dokumen pribadimu secara sukarela.” Ujar Sasuke menambahkan, suara tawa rendah lolos dari bibirnya. “Aku berusaha dalam bulan ini untuk mendaftarkan pernikahan kita tanpa harus membuatmu hadir. Dengan stempel dan dokumen pribadimu cukup membuat mereka percaya kalau Aku benar-benar memiliki pasangan untuk menikah.”

Sakura hanya bisa menatap Sasuke dalam diam, tidak bisa menuntut apapun begitu Sasuke menyapukan permukaan tangan panasnya kebalik kemejanya.

“Aku sudah memberikanmu waktu untuk menjawab lamaranku dan menikah denganku secara sukarela.” Pria itu melepas kaitan di belakang punggung Sakura dan meleparkannya ke ujung ruangan. “Aku memberikanmu waktu sampai habis.”

“Aku menemukan caraku untuk membuatmu menjawab semua pertanyaanku. Dan jawaban untukku adalah Ya, dan Iya.”

“Aku tidak akan mengecewakanmu.”

.

.

Langit-langit kamar yang familiar menyambut Sakura begitu ia membuka mata. Seketika, rasa pegal mulai menghantui seluruh tubuhnya. Sakura menarik selimut ke atas, menemukan dirinya telah memakai jubah tidur sutra dan merasakan hanya selembar kain itu saja yang menutupi tubuhnya.

Pink bride, Raven groomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang