Sakura menghembuskan nafas berkali-kali untuk mengusir perasaan gugupnya. Berkali-kali pula dia menanyakan pada Hinata bagaimana riasannya apakah luntur atau tidak, apakah gaunnya cocok atau tidak.Hari ini dia akan menjadi seorang pengantin.
Hinata tengah hilir mudik mengatur tamu undangan masuk yang hendak menemui pengantin wanita sebelum berjalan melewati altar. Ibu mertuanya tidak ada karena menyambut tamu di depan gereja bersama Ayah mertua dan Sasuke. Kakak iparnya Mio dengan senang hati menunggu disampingnya dan mengatur semua apa yang dia butuhkan. Si kecil Mafuyu tengah dirias oleh penata rias untuk menjadi pembawa bunga paling cantik hari ini.
"Mio nee-san." Sakura memanggil kakak iparnya, wanita muda dan energik yang merupakan Kakak Hinata itu menjawab panggilannya.
"Gaara nii-san ada dimana?" tanyanya.
Semenjak Gaara menceritakan semuanya. Mereka melakukan tes dna meskipun Gaara sudah yakin bahwa Sakura adalah adik tirinya. DNA Ayah Rei ternyata masih tersimpan di database ketika melakukan tes dna untuk seorang anak perempuan yang dia yakini anaknya dahulu. Mereka tinggal mengambil sampel DNA Sakura. Setelah melaksanakan tes, Sakura menjadi semakin yakin kalau dia dan Gaara adalah saudara satu ayah dan hasilnya memang positif.
Dan untuk menggantikan figur seorang Ayah, Gaara akan mengantarnya melewati altar.
"Kakakmu masih menerima tamu didepan, Sayang. Kau ingin Kakakmu sekarang?"
Sakura mengangguk pada Mio. Wanita itu segera melesat keluar ruangan. Tidak lama seseorang yang diinginkan Sakura datang dengan setelan jas hitam rapi. Rambut merahnya disisir ke samping.
"Kakakmu disini." Gaara berjalan mendekatinya. Sakura menarik tangan kakaknya untuk dia genggam. Perasaan gugupnya berangsur hilang.
"Jangan gugup." Gaara tertawa melihat wajah panik Sakura. "Tugasku hanya mengantarmu pada Sasuke."
Sakura terdengar tidak setuju. "Jangan seperti itu." gadis itu menundukan kepalanya, "Gaara nii-san selamanya akan jadi Kakakku."
"Ah, jangan menangis." Gaara cepat-cepat menangkap wajah Sakura agar mendongak. "Maafkan nii-san mu ini, ya?"
Selama mempersiapkan pernikahan, selama itu pula Sakura beradaptasi menjadi adik Gaara. Setelah Ayah Rei meninggal, Gaara menjadi kepala keluarga Rei. Dia mewarisi semua peninggalan Ayah Rei dan Ibunya. Mengetahui kalau dia telah menemukan adiknya yang asli, hari itu Gaara menyerahkan satu dokumen yang menandakan kepemilikan atas haknya terhadap warisan keluarga Rei.
Hari itu Sasuke meyakinkannya, "Jangan menolaknya, Sakura. Itu adalah bentuk kasih sayang Ayahmu. Dia sudah mengaturnya sejak lama, dan Gaara menambahkannya karena dia merasa bahagia kalau dia telah menemukan Adiknya.
Hari itu, media seketika mendapatkan dua headline sekaligus.
Ahli waris keluarga Rei yang lama hilang telab ditemukan dan pernikahan si bungsu ahli waris kerajaan bisnis Uchiha; Direktur terkenal Madarame. Uchiha Sasuke.
Sakura selalu takut ketika namanya diangkat ke media, takut masa lalunya juga akan terungkap. Tapi Sasuke sudah meyakinkannya bahwa tidak akan ada berita yang bocor di manapun. Sakura memercayainya.
Suara Naruto yang memecah keheningan membawa Sakura kembali pada posisinya saat ini. Dia menjadi stage manager hari ini.
"30 menit lagi, kau siap, Sakura?"
Sakura menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan begitu dia berdiri di depan pintu gereja dan mengganggam tangan Gaara. Mafuyu sudah berdandan cantik dan memegang bunga didepan mereka. Siap menuntun orang dewasa menuju kehidupannya yang baru.
"Sakura," bisik Gaara.
"Ya, nii-san?"
Pria itu menatapnya dengan senyum tersinggung di bibir, "Kalau Sasuke membuatmu menangis, jangan lupa kau masih mempunyai kakak yang siap menampung air matamu, oke?"
Sakura tidak bisa menahan tawa. Perasaan gugupnya seketika hilang.
"Apakah nii-san tahu, setiap kali Aku menangis nii-san yang selalu menemukanku?" tanya Sakura.
Gaara ikut tertawa karenanya, "Mungkin takdir sudah memberitahu kita sebelumnya."
Pintu gereja terbuka, Sakura menatap Sasuke yang sudah berada di depan pendeta. Menjadi akhir perjalanannya.
Gaara menuntunnya dengan sangat baik. Sakura merasakan setiap langkahnya sangat berati.
Di setiap langkahnya di selalu memikirkan Sasuke. Sejak SMA, dia sudah bermimpi menjadi istri Sasuke. Semuanya telah menjadi kenyataan. Sasuke telah mewujudkan pernikahan impiannya.
"Aku menyerahkan Adikku padamu, Sasuke." Gaara menyerahkan tangannya yang dia genggam pada tangan Sasuke. Pria itu menatap Gaara dengan senyuman tulusnya.
"Tentu saja, Aku akan menjaganya, Nii-san."
Gaara menyeringai, Sakura tersenyum kecil mendengar percakapan mereka.
"Ayo, Sakura." Sasuke membawanya menuju altar. Membawanya mengucap janji sehidup semati. Mewujudkan pernikahan impiannya.
"Aku dengar ada pernikahan di gereja itu ya? Ramai sekali." Suara itu terdengar dari balik kerumunan yang tumpah ruah di sekeliling gereja.
"Iya, pengantin wanita berambut merah muda dan pengantin pria berambut sehitam gagak."
Tanpa mereka ketahui, percakapan dua insan itu didengarkan oleh seorang penulis muda. Dia mulai mencatatnya di dalam jurnal miliknya.
Pink bride raven groom.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Pink bride, Raven groom
أدب الهواةMenjalani kehidupan baru yang menyenangkan, lepas dari bayang-bayang masa SMA adalah impian Sakura. Tetapi kehidupan menyenangkan itu sepertinya tidak akan pernah terjadi. Bertemu kembali disaat kau bersumpah tidak akan bernafas dalam satu ruangan y...