Spoiler

9.5K 323 5
                                    

Hay gaes, kembali bersama saiya, tukang halu😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hay gaes, kembali bersama saiya, tukang halu😂.

Cuma mau ngomong, buat yang masih dibawah umur jangan baca ya, misal baca ya mohon lebih bijaksana lagi. Ini hanya fanfiction, enggak lebih. Sama sekali tiada kaitannya dengan kehidupan nyata mereka.

Btw, aku nulisnya dag dig dug doerr😂

First time nulis ginian😂. Kalian yang baca bubuhkan komen ya, cerita ini perlu dilanjut atau unpub.

Oke, kaga usah banyakan bacot, langsung kita mulai aja.

Satu

Dua

Haha emosi

Tii....gaaa

Happy Reading...

"Kau tahu? Sedetikpun, aku tak pernah mencintaimu" Taehyung berbicara nyaris berbisik dibelakang Irene yang berbaring di ranjang berwarna putih, senada dengan selimut yang menutupi tubuh polos keduanya.

Taehyung menghela nafas pelan, "Tapi ak--" Taehyung yang sebenarnya ingin melanjutkan perkataannya terhenti karena Irene lebih dulu menyelanya.

"Kau tak pernah mencintaiku, tetapi kau  tetap menginginkanku." Irene menyela dengan kalimat itu tanpa memandang Taehyung, lebih tepatnya ia memandangi jendela yang tertutup oleh tirai berwarna putih.

"Bagus, kau pintar sekali" Taehyung mulai beranjak setelah menjatuhkan satu kecupan singkat pada bahu bagian belakang Irene yang tak tertutupi apapun.

Ia tersenyum miring ketika mulai beranjak. Mengambili , lalu memakai pakaian yang semalam ia tanggalkan disembarang lantai.

Entah apa arti dari senyuman miringnya. Miris terhadap diri sendiri? Mungkin saja.

Irene tak menggerakkan badannya sama sekali. Melalui suara, Irene sudah tahu jika pria itu pasti sedang memunguti pakaiannya, memakainya kembali, lalu beranjak pergi. Seperti biasa.

"Aku akan pergi. Segeralah mandi karena kau juga punya aktivitas tentunya" Taehyung bersuara sebelum membuka pintu untuk dirinya keluar, dan pergi setelah menutupnya kembali.

Disaat ini pula, saat diruangan ini hanya ada dirinya seorang. Irene mulai mengeluarkan tangisannya. Bahunya tampak bergetar dari belakang.

Ia menumpahkan tangisnya.

Ia merasa jijik terhadap dirinya yang hina ini. Tapi, nyatanya ia juga menikmati prosesnya. Taehyung itu sialan, bisa-bisanya dia membawa Irene dalam belenggu yabg seperti ini. Membuat wanita ini lemah disetiap sentuhannya yang begitu nikmat lalu menyesali setelah sudah mencapai final.

Jika ditanya, maukah Irene berada diposisi ini? Jawabannya tidak.

Irene benci terhadap dirinya sendiri.
Ia benci, sangaat benci.

Tapi inilah kehidupannya, gelap tanpa sinar.

Sesingkat ini aja spoilernya.
Haha, bubay.




WANNABETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang