Dimanapun tempatnya, Irene benar-benar bukan orang yang tepat jika hanya disuruh berdiam diri tanpa melakukan aktivitas apapun. Tak terkecuali dirumah Taehyung. Setiap hari ada saja yang ia lakukan, seperti misalnya menanam bunga dihalaman , mencoba resep - resep masakan baru, dan masih banyak lagi.
Selama ada Irene pula kebersihan dirumah Taehyung senantiasa terjaga, begitu pula dengan pola makam pria itu ketika dirumah. Tidak ada yang menyuruhnya , tapi itu inisiatifnya sendiri.
Taehyung yang sedang menatap monitor yang menampilkan akses cctv dirumah hanya bisa tersenyum miring. Entah karena gadis itu atau karena menertawakan dirinya yang dalam waktu dekat ini sulit sekali berfokus terhadap hal lain. Ini tidak benar.
Semakin hari, tindakan kecil Irene membuatnya semakin gila, Taehyung tersiksa jika terus menyembunyikannya, tapi dia juga akan malu jika mengingkapkannya. Logikanya masih menuntunnya jika saat ini dia hanya sedang terhanyut dengan suasana saja, tidak lebih.
Mengenai apa yang dibicarakan Nam Shin beberapa waktu lalu, Taehyung belum mencobanya. Ada rasa takut bercampur malu jika respons Irene akan jauh dari ekspetasi. Tapi, apa akan menjadi lebih baik jika Taehyung benar-benar mencobanya? Baiklah, ayo kita coba.
***
Pukul 18:00 Taehyung baru saja tiba dirumahnya. Pemandangan pertama yang ia dapati adalah Irene yang sedang memasak. Entah apa yang dimasaknya, tapi harum tumisan itu membuat perutnya bergemuruh tak berirama.
"Eoh, kau sudah pulang? " tanya Irene ketika dirinya baru menyadari keberadaan Taehyung.
"Hemm" Taehyung hanya menggumam sembari melonggarkan dasi dan mencopot kancing teratas kemeja berwarna navy yang ia kenakan.
"Aku memasak sup iga, mau mencicipi? " tawar Irene pada Taehyung.
Taehyung sempat mengangkat sebelah alisnya, tapi akhirnya ia berjalan mendekati Irene hingga kini tubuhnya tepat berada dibelakang tubuh mungil Irene, lalu menjawab "boleh"
Irene pun dengan atusias menyendok kuah sup tersebut, lalu membalikkan badan menghadap Taehyung sembari meniup kuah yang masih panas tersebut. Setelah tiupan ketiga, Taehyung sudah siap membuka mulutnya. Matanya membola ketika sendok tersebut masuk kedalam mulutnya, lidahnya merasakan oaduan bumbu yang begitu sempurna. Sungguh, ini enak sekali. Bahkan ini akan menjadi sup iga terenak yang pernah ia makan
"Woaah, enak sekali, ingin lagi" Irene tak pernah mengira bahwa responsnya akan seperti ini, maka ia hamya tersenyum dan menjawab "Mandi dulu sana, ini akan siap setelah kau mandi"
Entah karena memang Taehyung lapar atau makannanya yang enak, intinya dia langsung mengikuti titah Irene begitu saja.
Tak butuh waktu lama, karena Taehyung selesai mandi kurang dari 15 menit. Dengan kaos oversize hitamnya yang dipadukan celana dengan potongan lebar yang tingginya sepaha itu, Taehyung sudah siap duduk dikursi yang berada dimeja makan. Pria ini terlihat antusias ingin segera memakan apa yang baru disiapkan oleh Irene.
"Hati-hati kuahnya masih panas" Irene memeringati.
"Okay" respons Taehyung dengan acungan jempolnya.
Irene yang tak biasa melihat pemandangan seperti inienjadi merasa aneh. Taehyung tidak seperti biasanya, Irene malah beefikir apa otak Taehyung bergeser atau bagaimana, tapi tak bohong juga jika Irene juga suka ketika Taehyung menggeleng dan menguapkan makanan yang baru masuk dalam mulutnya, meski sebenarnya itu terlihat berlebihan. Melihat Taehyung makan, Irene menjadi kenyang sendiri.
"Irene, terima kasih ya" Taehyung berucap ketika Irene hendak beranjak membersihkan meja.
"Untuk apa? " jujur, ini bukan Taehyung yang biasanya
"Makanannya, terima kasih sudah mengurusku selayaknya suamimu" jelas Taehyung dengan nada pelan
"Kau kan memang suamiku Tae" Jawab Irene begitu gamblang tanpa beban.
"Jadi, kau menganggapku suamimu? " tanya Taehyung yang mendongak menatap Irene, tiba-tiba tangannya menjangkau tangan Irene, menghentikan kegiatan wanita didepannya.
Irene menjadi gelagapan sendiri melihat respon yang seperti ini. Ia menoleh kanan dan kiri untuk mencoba mengalihkan suasana.
"Emmmm, mmaksudku, aku... Emm ini, aaa itu...-- "
"Aku menyukaimu" sela Taehyung yang kini berdiri berjalan kearah Irene bertekuk lutut didepan Irene yang duduk dikursi, kepalanya mendongak untuk menatap Irene yang juga menatapnya, "ayo kita coba sesuatu yang baru, jika kita bisa membuat pernikahan ini menjadi nyata kenapa tidak?" ucap Yaehyung dengan penuh ketulusan dari lubik hatinya yang paling dalam.
Dan Irene tak tahu harus bagaimana, semua terjadi begitu cepat, dirinya belum bisa mencerna satu-persatu yang Taehyung katakan.
Karena ini adalah untuk pertamakalinya ia melihat Taehyung menatapnya dengan tatapan seperti ini. Dan kali pertamanya juga mendapat pernyataaan cinta dari seorang pria. Maka, apakah ini juga untuk pertama kalinya Irene merasakan jantungnya berdetak dan hatinya berdebar karena seorang pria??.
~T. B. C~