07. Mistake

3.7K 235 39
                                    

Dalam kehidupan, tak mungkin seseorang tidak pernah melakukan kesalahan.

Dan dalam kesalahan yang pernah diperbuat tersebut, selalu ada pembelajaran untuk tidak mengulanginya lagi dimasa depan.

Seperti saat ini, Irene dirundung rasa bersalahnya kepada Taehyung karena secara tak sengaja membuat pria tampan itu marah besar hingga hari ini.

Sebenarnya bukan masalah besar, tetapi entah mengapa Taehyung bisa semarah ini. Sampai-sampai pria itu mengabaikan Irene sebegini lamanya.

Jadi seperti ini jelasnya, kemarin Taehyung bersama rekan kerjanya mengadakan sebuah acara syukuran atas keberhasilannya dalam perilisan produk terbarunya. Ada banyak orang dan tentu saja tidak sopan ketika Irene mengabaikan seseorang yang ingin berkomunikasi dengannya. Irene juga tidak tahu bahwa hal itu membuat Taehyung semarah ini.  Dia juga tidak merasa obrolannya semalam melewati batas. Bahkan,  dia juga tidak pernah mengira bahwa  setelah acara selesai apa saja yang akan Taehyung lakukan.

Kalian ingin tahu?

Pertama, Taehyung yang tidak berbicara sedikitpun selama perjalanan pulang, tatapannya begitu tajam sehingga membuat Irene sendiri takut untuk memulai obrolan.

Kedua, itu merupakan tindakan yang membuat Irene terkejut dan bingung dalam sekali waktu. Karena saat itu pula Taehyung menyeretnya dengan kasar menuju kamar mandi,  mengguyur tubuh Irene yang masih terbalut gaun dengan dinginnya air yang meluncur dari shower.
Irene yang bertanya-tanya kenapa akhirnya mendapat sebuah pernyataan, bahwa Taehyung tidak suka jika Irene terlalu banyak mengumbar senyum cantiknya kepada rekan-rekannya, karena senyum itu hanya milik Taehyung.
Itu membuat siapapun termasuk Irene membulatkan mata,  bagaimana bisa seseorang bisa menjadi semarah ini hanya karena istrinya memberikan senyuman terhadap  sesamanya.

Ketiga, yang paling menyakitkan. Pertama kalinya Irene melihat kemarahan seorang Taehyung yang sebenarnya. Tidak ada kata lucu yang tersemat lagi didalamnya. Yang ada hanyalah tatapan intimidasi yang begitu kuat, dan seringaian yang begitu menyeramkan. Irene merinding, tetapi disaat itu pula Taehyung melampiaskan semua amarahnya kepada Irene. Menyerang bibir mungil itu tanpa ampun seolah tak ada lagi hari esok, belum lagi Irene yang merasa seperti dirinya terbelah menjadi dua akibat kerasnya ribuan hujaman yang dilakukan Taehyung pada pusat dirinya. Dengan gerakan keluar dan masuk dibarengi dengan ritme tak beraturan tanpa ampun. Irene sampai menangis menahan rasa perih dari itu tetapi persetan dengan Taehyung dengan hasratnya yang mendominasi. Hingga mereka mencapai puncaknya untuk ketiga kalinya.  Irene kira, Taehyung akan meminta maaf atau setidaknya membantunya membersihkan dirinya dan membantunya berjalan menuju kamar, tapi pada kenyataannya,  Taehyung pergi begitu saja dengan bajunya yang juga basah begitu saja. Entah pergi kemana, intinya ia membiarkan Irene yang sudah lemas tanpa daya itu berjalan tertatih menuju kamar , bahkan Irene tidak sempat memakai baju tidurnya lagi karena rasa sakit bercampur lelah menderanya.
Alhasil,  ia terbangun ketika hari sudah berganti. Keadaannya masih sama seperti semalam,  tidur tanpa sehelai pakaian,  perih yang mendominasi ketika ia bergerak. Tetapi itu tidak menjadi alasan untuknya tidak memikirkan seseorang yang biasanya masih tidur disampingnya itu. Kasur sampingnya masih terlihat rapi,  itu berarti Taehyung tidak tidur disini semalam. Jadi Irene mengabaikan rasa perih yang tersisa untuk mandi dan segera turun kedapur untuk membuatkan sarapan,  entah Taehyung masih dirumah atau sudah berangkat kerja, semoga saja belum,  Irene ingin melihat Taehyung  sarapan seperti biasanya.
Tak butuh waktu lama karena pada kenyataannya Irene hanya menghabiskan waktu 15 menit untuk mandi dan berganti baju.  Hal pertama yang ia lihat adalah Taehyung yang sudah rapi dengan pakaian kerjanya sedang mengoles roti tawar dengan selai cokelat favoritnya. Irene pun menghela nafas lega,  meski tidak sempat membuatkan sarapan setidaknya ia masih bisa melihat suaminya itu makan dengan baik.
Taehyung yang langsung peka akan kedatangan Irene hanya melirik saja,  tak mengatakan apapun, hanya melambaikan tangannya. Kali ini bisa diumpakan seperti sedang memanggil pelayan.
Irene hanya mengikuti instruksi tersebut, duduk dikursi depan Taehyung. Dan bersiap mendengar apa yang akan Taehyung katakan.

"Mulai hari ini, aku mengubah keputusanku lagi. Aku akan tetap menganggap pernikahan kita hanya sebatas perjanjian" ucap Taehyung dengan mengunyah potongan roti dalam mulutnya.

Irene yang merasa kurang paham, menuntut sebuah penjelasan.  Dan dijawab dengan selembar kertas yang Taehyung sodorkan didepan Irene.

"Bacalah" perintah Taehyung.

Dengan ragu Irene menerima kertas tersebut, dan mulai membacanya dengan seksama. 

Dan mata Irene membulat setelah ia selesai membacanya, bahkan tanpa terasa matanya sudah penuh dengan air mata yang siap menetes.

"Taehyung-ah, kau bercanda kan? " tanya Irene tak percaya

"Apa aku terlihat bercanda? "

"Taehyung, kau bilang kau mencintaiku" air mata Irene mulai menetes.

"Maafkan aku, kemarin aku hanya terbawa suasana. Aku terlalu bodoh karena langsung mengungkapkan kalimat konyol itu.  Setelah kupikir itu hanyalah reaksi normalku sebagi pria yang melihat perempuan berpakaian minim disekitarku Irene", jelas Taehyubg tanpa memikirkan betapa perih perkataannya.

"Taehyung.. " Irene merengek tak percaya akan kalimat yang diucapkan Taehyung.

"Untuk  melakukan hal seperti semalam, akan selalu ada nilai tambahan jika kau melayaniku dengan baik".

Irene tak sanggup lagi berkata. Kini ia merasa dijatuhkan sedalam-dalamnya oleh Taehyung.  Taehyung memandangnya serendah itu. Bahkan Taehyung bisa menilai Irene dengan uang.  Serendah itukah?

Lalu ditengah isakan tersebut,  Taehyung membungkuk dan mendekatkan bibirnya ditelinga Irene,  lalu berbisik,

"Menangislah jika memang itu bisa menguatkanmu. Karena kau juga harus tahu, sekeras apa dunia ini. Dunia yang bisa dinilai dengan harga, termasuk wanita sepertimu"

.
.
.

Maapya kalo kalian gak feel.  Mungkin kalian juga bakalan bilang gini 'ih masa cuma karena gitu aja bisa jadi kek gini.
Gapapa aku maklumin,  karena kalian belum tahu bab berikutnya 😂😂😂
See you in next part yah,

WANNABETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang