12. Remember

2.2K 187 20
                                    

Seseorang pasti pernah mengalami apa yang dinamakan kegagalan. Entah dalam hal apapun.

Tetapi, tidak semua orang dapat mengambil hikmah dari kegagalan tersebut. Ada yang berhenti dititik itu sehingga hidupnya terus berputar pada kesalahan tersebut,  ada yang lebih memilih menyibukkan diri untuk tidak memberi cela kenangan buruk itu terjadi,  namun ada yang pasrah akan keadaan, mengikuti apa yang terjadi demi hari esok, hari kebahagiaan.

Memasuki usia kehamilan yang keenam bulan membuat bagian punggung Irene sering terasa pegal. Tetapi Irene menikmatinya, menikmati masa-masa kehamilannya, impian semua wanita.

Tendangan sikecil kini menjadi lebih kuat, Irene bersyukur itu berarti bayinya sehat dan aktif didalam sana. Seperti saat ini,  saat-saat menjelang tidur, bayinya akan menendang seolah menuntut untuk diceritakan sesuatu. Biasanya Irene akan menceritakan tentang masa kecilnya, atau orang-orang disekitarnya . Dan sekarang,  gilirannya menceritakan tentang ayah dari anaknya.

"Nak, ayahmu itu tampan, sangaaat tampan "

"...ia sangat menyukai Japchae, apalagi buatan ibu. Kau tahu, ayahmu makan dengan sangat lahap, dan ibu suka melihatnya"

"...tetapi,  belakangan ayahmu seperti tidak berselera makan. Bahkan ayahmu juga lebih sering menghabiskan waktunya didepan laptopnya. Tubuhnya sedikit kurus, terlihat dari sweater yang ibu rajut untuknya sekarang terlihat kebesaran dipakainya. Kuharap ayahmu baik-baik saja sekarang"

Tanpa sadar, Irene berlinang mengingat detik-detik terakhirnya bersama Taehyung, sebelum ia pergi.
Lalu terjadilah keheningan selama beberapa saat,  sebelum pada akhirnya sang bayi didalam kandungan membuyarkan keheningan tersebut. Bayi kecil itu menendang kuat seolah memberhentikan kesedihan ibunya, dan meminta melanjutkan ceritanya.

"Baiklah, ibu akan melanjutkan ceritanya. Ayahmu itu punya kebiasaan lucu setiap kali ibu marah,  ayah akan memanyunkan bibirnya seperti anak TK yang merajuk,  bibirnya manyun kedepan dan berkali kali mengucap maaf. Jika ibu membiarkannya, ayahmu akan menggelitiki ibu. Momen itu lucu sekali nak"

"...ayahmu, adalah orang yang baik. Sampai ibu tidak bisa menceritakannya satu persatu. Sekarang."

"...maafkan ibu karena ibu memilih pergi nak, maafkan ibu karena ibu tidak membiarkanmu melihat sendiri bagaimana ayahmu dan bagaimana kebiasaannya. Tetapi ibu berjanji, bahwa ibu tidak akan melarangmu bertemu ayahmu kelak. Karena bagaimanapun, dia adalah ayahmu."

"Sekarang, sudah malam. Ibu mengantuk,  saatnya tidur. Kita harus bangun besok pagi untuk bekerja nak.  Selamat malam, ibu mencintaimu"

Sekali lagi, tanpa terasa air mata Irene jatuh melewati pipi mulusnya begitu saja. Tetapi segera ia hapus, ia tidak boleh menangis. Ia tidak boleh bersedih. Masih ada kebahagaiaan yang menunggu dikemudian hari yang harus disambut olehnya.

Begitulah kehidupan yang terus berputar.

WANNABETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang