4

3.7K 278 3
                                    

Keesokan harinya, pukul 9 pagi iqbaal sudah berada di rumah (namakamu), ya iqbaal meminta (namakamu) untuk menemani nya di Kantor.

Entah kenapa iqbaal ingin sekali berdua bersama (namakamu) seolah² (namakamu) adalah milik iqbaal. (Namakamu) tidak keberatan untuk menemani iqbaal karna hari ini tidak ada jadwal kuliah.

"Ayo om, aku dah siap" Ucap (nk)

"Yaudah ayo"

Mereka pergi dan pamit kepada bibi (nk). Karna hari ini rumah (nk) lumayan sepi karna mamanya pergi arisan, babas di kantor, dan ayahnya ada di luar kota.

Keadaan di dalam mobil sangat hening hanya bunyi radio yang iqbaal nyalakan. Akhirnya iqbaal membuka suara.

"(Nam) " Panggil iqbaal

"Ada apa om? " Tanya (nk)

"Saya mau bicara sesuatu"

"Silahkan om. Kaya sama siapa aja"

Iqbaal pun meminggirkan mobilnya ke pinggir jalan yang agak sepi. Namun masih lumayan banyak orang lewat. Iqbaal mengarahkan badanya ke arah (nk) dan menatapnya dengan serius.

"harus banget sambil ke pinggir ya om?"

"harus, karna ini penting, boleh saya lanjut? " namakamu hanya mengangguka  kepala nya.

"(Nam) Sebenarnya saya mau ngomong ini dari pertama saya pulang dari luar negeri. Tapi saya takut kamu ga kenal saya lagi. Dan ternyata kamu masih kenal saya, (nam) kalo boleh jujur saya suka sama kamu. Dari pertama saya liat kamu. Emang aneh om² suka anak umur 19 tahun. Dan saya sadar bahwa saya lancang menyukai anak gadis yang umurnya terpaut 9 tahun sama saya. Tapi kamu tau kan kalo sudah sayang susah untuk di lupain?,Setelah saya mengungkapkan semua perasaan saya kekamu, kamu terserah mau ngejauhin saya atau mau menerima saya dan berusaha untuk bisa membuat kamu membuka hati kepada saya" Ucap iqbaal dengan memandang mata namakamu   lekat

"Om aku ga tau mau jawab apa, awal aku ketemu om iqbaal, om iqbaal baik banget sama aku, dan setelah om iqbaal memutuskan untuk pergi ke luar negeri selama 5 tahun lamanya aku sedih om aku kira om iqbaal ga akan pernah pulang lagi,tapi ternyata hukum alam berbicara lain , dan aku ngerasa Tuhan ngirim om iqbaal buat aku. Dan aku ngerasa Om iqbaal itu cuma milik aku"Ucap (nk) sembari meneteskan air mata.

"Kalo boleh jujur (Nam) saya pergi karna saya mau lupain kamu. Saya kesiksa kalo lihat kamu. Dan ternyata Tuhan ga ngizinin saya buat pergi dari kamu. Sampai saya punya mata² di sini buat mantau kamu. Karna dengan hal itu saya bisa tau keadaan kamu" Ucap iqbaal sembari menghapus air mata (nk)

"Om iqbaal jahat, hiks.. "

"Udah jangan nangis ya? Sekarang saya tau perasaan kamu dan kamu tau perasaan saya. Saya sayang kamu (nan)" Ucap iqbaal sambari memeluk (nk) dan mencium dahi (nk)

"Sayang om iqbaal juga" Ucap (nk) dengan membalas pelukan iqbaal

Setelah acara berpelukan iqbaal kembali menjalankan mobilnya ke kantornya, tak butuh waktu lama, mobil iqbaal mendarat di tempat parkir yang sudah di sediakan untuk iqbaal.

"Ayo turun dulu (nam) " Ajak iqbaal

"Nanti dulu om aku mau nyepol rambutku dulu. Om iqbaal duluan aja ga papa. Nanti aku nyusul" Ucap (nk)

Om iqbaal (complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang