(Namakamu) sudah berdiri di ambang pintu kamar Nara, gadis kecilnya masih murung kepada sang ayah yang melarang nya untuk ikut mengantarkan skala ke Amerika. Ya setelah mendaftarkan lewat online dan mengikuti beberapa test, skala lolos dan di trima di Amerika.
"Sayang" Panggil (namakamu)
"Buna" Lari Nara ke arah (namakamu) dan menangis di dekapan nya.
"Kenapa? " Tanya (namakamu)
"Mau ikut ke Amerika hiks.. " Tangis Nara
"Dengerin buna, kalo adek ikut, nanti sekolah nya gimana? Buna sama ayah di sana juga bukan liburan sayang, buna sama ayah di sana juga buat nyiapin semua keperluan yang abang butuhin di sana. Kalo buna sama ayah liburan, pasti kamu di ajak. Buna janji deh buna ga lama di sana" Ucap (namakamu)
"Janji? " Tanya Nara
"Janji, sekarang Nara bobo, ini udah malem" Ucap (namakamu)
"Tapi buna, Nara masih marah ya ke ayah" Ucap Nara
"Ga bole gitu dong, dosa nanti" Ucap (namakamu)
"Iya buna, besok Nara minta maaf sama ayah" Ucap Nara
Nara pun pergi tidur, dan (namakamu) pergi menuju kekamar nya.
Sesampainya di kamar iqbaal langsung menyambut soal nara, pasalnya (namakamu) lah yang membujuk nara atas permintaan iqbaal."Gimana yang? " Tanya iqbaal
"Udah engga"Ucap (namakamu)
"Bener? "Tanya iqbaal
"Iya"
Mereka pun pergi tidur, keesokan harinya pagi² pukul setengah 4 pagi. (Namakamu), iqbaal dan skala sudah siap untuk menuju ke bandara, ada rasa tidak iklas di hatinya nara, namun apa daya, mau dia merengek sampai keluar darah pun iqbaal tetap saja melarang nya ikut.
"Udah dong jangan cemberut, nanti ayah beliin apa aja yang nara mau" Ucap iqbaal
"Beneran apa engga ini? " Tanya nara
"Beneran dong, apa yang engga buat prinses ayah" Ucap iqbaal.
"Udah ya, kamu mau di rumah tike atau tidin? " Tanya (namakamu)
"Mau ikut buna hikss.. " Tangisan nara pun pecah. (Namakamu) merasa sedih juga harus meninggalkan anak perempuannya.
"Mas, yang berangkat kamu sama skala aja ya? Aku ga usah, kasian nara" Ucap (namakamu)
"Loh?, kalo aku sendiri takut nya, kebutuhan skala ada yang kurang" Ucap iqbaal
"Terus gimana? Aku kasian ke naranya" Ucap (namakamu)
"Yaudah, nara ikut aja, aku pesenin tiket biar bisa berangkat sekarang" Ucap iqbaal
"Tapi sekolah nya gimana" Ucap (namakamu)
"Udah ga papa, nanti aku telvon kepala sekolah nara " Tanya iqbaal
"Yaudah, tersebut kamu"
Iqbaal pun langsung memesan tiket untuk nara, walaupun harus mengkocek harga yang tentu tidak murah. Namun bagi iqbaal harga tak sebanding dengan kekhawatiran namakamu
Disisi lain, (namakamu) pergi ke kemar nara, untuk menyiapkan keperluan nara di Amerika selama 3 hari.
Mereka semua berangkat menuju Bandara, di antar oleh pak joko. Tak membutuhkan waktu yang lama, mereka pun sampai dan langsung pergi cek in,setelah cake in. Mereka langsung menuju ke pesawat.
Perjalanan Indonesia menuju Amerika, sangat memakan waktu yang lama hampir 14 jam, sebelum nya juga pesawat yang ditumpangi mereka transit di New York.
Setelah 14 jam mereka tempuh, sampai lah mereka di bandara udara internasional Los Angeles. Jangan lupa, iqbaal mempunyai apartemen pribadi, karna ia juga mempunyai cabang perusahaan di Amerika. Yang tepatnya di Los Angeles.
Setelah menunggu tak lama, mereka di jemput oleh supir perusahaan, dan menuju apartemen, sesampainya di apartemen mereka langsung menuju ke apartemen milik iqbaal.
Sesampainya, mereka semua masuk, dan tak cukup besar hanya ada 2 kamar, ruang tamu+TV kamar mandi dan dapur, bonusnya balkon.
"Bang, kamu tinggal di sini aja" Ucap iqbaal yang sedang duduk di ruang tamu.
"Jauh banget yah, dari sekolah aku. Dulu waktu ayah sekolah di sini, emang ayah tinggal di apartemen ini? " Tanya skala
"Engga sih, ayah asrama. Tapi waktu kuliah ayah nyewa apartemen dulu di Australia" Ucap iqbaal
"Mana ada, dulu kamu kan nginep terus di rumah temen kamu, kalo kamu lagi vcan sama bang bastian juga bareng² sama temen-temen kamu, kalo di tanya, pasti jawaban kamu lagi di rumah temen" Ucap (namakamu)
"kok tau? Berarti dari dulu kamu ngepoin aku yaaa" Goda iqbaal kepada (namakamu)
"Gr bngt lo, gua kek gitu juga ke paksa gara-gara lo ga mau jujur ke zidny dulu pas pacaran. Jadi waktu itu gua jadi mata-mata lo" Ucap (namakamu)
"Idih, ga mau ngaku, bilang aja gengsi di depan anak-anak" Goda iqbaal lagi
"Udah ah, Nara ayok ke kamar bareng buna, nanti malem Nara bobo sama buna, biarin ayah bobo sama bang kala" Ajak (namakamu) kepada Nara.
"Oke buna"
(Namakamu) dan Nara pun menuju salah satu kamar yang ada di apartemen ini.
"Yaaa kasian, ga bisa tidur bareng buna" Ejek skala kepada iqbaal
"Ya ga papa, nanti juga kalo pengin tas juga larinya ke ayah" Ucap iqbaal
"idihhh" Ucap skala
End
Terima kasih yang sudah mengikuti cerita om iqbaal ini, dan ini adalah extra part nya.
Dan maaf, ini cerita agak kurang nyambung jugaa.
Dan jangan sedih, karna nanti akan ada lanjutkan om iqbaal 2, author sedang menulis dan harap sabar
Dan maaf juga jika ada typo dan tutur kata author saat membalas komentar nya kurang berkenan.
Dan makasih yang udah komen, walaupun ga author balas satu² tapi author baca kok:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Om iqbaal (complete)
RandomBaca juga om iqbaal 2 UDAH DI REVISI, TAPI G TAU MASIH ADA YANG SALAH ATAU ENGGA, DAN PART 12,13,14 KE ACAK, MALES NGERAPIHIN JADI TOLONG KALO MAU BACA LIAT KE DAFTAR ISI YA, TRIMAKASIH Takdir ga ada yang tau kan? Yaudah jalanin aja dengan iklas...