12

2.9K 171 5
                                    

"Sayang hari ini aku ga pulang, tugas kantor lagi numpuk banget, ga papa kan? " Tanya iqbaal yang sedang sarapan di meja makan.

Sudah 1minggu lebih iqbaal jarang pulang, atau pulang hanya untuk mandi, atau bertemu dengan (namakamu), lalu pergi lagi.

Iqbaal belum mengetahui bahwa (namakamu) hamil. Karna setiap (namakamu)  ingin berbicara berdua iqbaal selalu sibuk dengan kantornya, maybe.

"Udah biasa kan? Kenapa harus pamit sih? 1 minggu lebih loh aku di rumah sama bibi doang. Kamu kan sibuk sama kantor, mungkin" Ucap (namakamu)

"Kok kamu ngomong nya kaya gitu? Aku sibuk cari uang ya buat kamu. Malah kamu ga ada ngehargai nya ke suami! " Marah iqbaal

"Nyata kan? Aku selalu bohong baal setiap bunda atau mamah ke sini. Selalu tanya kamu, aku selalu jawab kamu baik² aja, selalu jawab setiap hari kamu pulang. Aku bohong demi kamu, padahal aku juga ga tau kamu di luar sana lagi ngapain baal. Kamu harus nya mikir baal. Kamu masih bisa bilang aku ga ada hormat nya ke kamu?! " Ucap (namakamu)

"Arrghh! " Geram iqbaal lalu pergi. Meninggalkan (namakamu) yang sedang menahan tangisan nya.

Memang perhatian iqbaal tidak luntur sampai detik ini. Tapi, apa salah jika seorang istri yang curiga ke pada suaminya yang jarang pulang?

"Ibu kenapa? " Tanya bibi

"Eh ga papa bi, saya ke atas dulu ya bi" Pamit (namakamu) samabari menghapus air matanya.

(Namakamu) langsung menuju ke kamar nya dan menangis, sejadi-jadinya. Ini yang ia takut kan, rumah tangga yang rusak.

(Namakamu) hanya bisa menangis sekarang. Ia tak bisa apa², ia juga tidak mau melibatkan keluarga nya ikut adil dalam masalah rumah tangga nya.

Tak terasa waktu sudah sore, (namakamu) langsung bergegas untuk pergi sholat. Sesudah sholat, (namakamu) pergi ke dapur untuk membantu bibi memasak.

"Hai bi. Masak apa? " Tanya (namakamu)

"Masak capcai baso sama ayam goreng bu" Ucap bibi

"Saya bantu ya bi. Oh iya bi jangan masak banyak² ya, ini juga yang makan saya sama bibi doang" Ucap (namakamu) sembari memotong sayuran yang akan di buat capcai.

"Iya bu siap"

Selesai masak. (Namakamu) menata makananya di meja makan, selesai menata. (Namakamu) duduk untuk makan malam.

"Bi sini temenin saya makan lagi ya? Sunyi banget kalo makan sendiri" Ucap (namakamu)

"Iya bu"

Makan pun berjalan dengan nikmat, walaupun tidak ada iqbaal, (namakamu) nampak bahagia saja. Selesai makan (namakamu)  pergi untuk menyuci piring.

"Biar saya aja bi yang cuci, bibi istirahat aja, saya tau bibi cape" Ucap (namakamu) dengan senyuman nya.

"Ga usah bu, bibi aja yang cuci piringnya." Ucap bibi

"Saya aja" Ucap (namakamu)

"Ya sudah kalau begitu, saya pamit ke kamar dulu ya bu"

"Iya"

Selesai menyuci piring (namakamu) pergi ke ruang keluarga untuk menonton televisi. Hanya ini yang bisa menemani (namakamu)  sekarang. Tiba-tiba (namakamu) ingin makan mie tektek yang dekat rumah sahabat nya, yaitu zidny

"Eh kok pengin mie tektek ya" Ucap (namakamu)

"Telfon zidny ah, siapa tau bisa nganterin" Ucap (namakamu)

Tringg... Tringg

"Assalamu'alaikum zid,
Sibuk ga? "

"Engga, kenapa? "

Om iqbaal (complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang