Setelah acara pernikahan bastian, kini (namakamu) pulang kerumah nya dulu bersama iqbaal, acara pernikahan itu sudah berjalan 6 bulan, dan iqbaal pun sudah kembali kerja, (namakamu) membuka butik di jakarta sedang kan butik yang di Singapura dia serahkan kepada orang kepercayaan.
"Skala wake up don't be lazy" Ucap (namakamu) yang berjalan ke arah kamar skala. Ya skala langsung di buatkan kamar oleh iqbaal setelah ia dan (namakamu) rujuk kemarin.
"5 menit lagi buna" Ucap skala dengan mata yang masih tertutup.
"Ohh kamu mau bandel? " Tanya (namakamu) yang di hiraukan oleh skala.
"IQBAAL INI ANAK KAMU GA MAU BANGUNNN!! " Teriak (namakamu), yang langsung membuka mata skala melek seketika.
"Buna ihhh, aku udah bangun ini liat" Ucap skala
Iqbaal pun langsung masuk ke dalam kamar skala dengan pakean formalnya karna ia akan pergi ke kantor.
"Ayah, aku udah bangun nihh, liat aku udah ~buka mata lihat diriku" Ucap skala yang di akhiri bernyanyi. (Namakamu) yang melihat tingkat laku skala langsung kesal.
"Tadi ga gitu ya kamu! " Kesal (namakamu) kepada skala
"Kaya gimana dong" Ucap skala
"Ngeles terus kalo di bilangin kamu ya! Buna mau kamu mandi, kalo buna kesini dan kamu belum mandi, jangan harap kamu ikut buna pergi" Ucap (namakamu)
"Ya udah, aku ikut ayah aja" Ucap skala
"Kamu sekarang jadi bandel banget sih" Ucap (namakamu) yang sudah berdecak pinggang.
"Udah lah yang, anak laki bandel ya wajah"ucap iqbaal
"Kamu juga ngebela terus, BUNA MAU KAMU PERGI MANDI SEKARANG, BUNA TUNGGU DI MEJA MAKAN, BUNA MAU NGOMONG SAMA KAMU" Ucap (namakamu) yang penuh dengan penekanan itu
(Namakamu) pun pergi ke bawah, di kamar skala hanya menyisakan skala dan iqbaal.
"Sekarang kala mandi ya, nanti buka marah sama kamu" Ucap iqbaal
"Oke yah"
Setelah skala mandi, ia langsung kebawah dengan pakean yang sudah di sediakan oleh (namakamu). Skala langsung duduk di meja makan, memakan makanan yang sudah di sediakan oleh (namakamu).
Setelah makan (namakamu) menyuruh skala untuk tidak meninggal kan meja makan, karna ia ingin berbicara dengan skala.
"Duduk dulu kamu" Ucap (namakamu). Skala pun masih duduk di tempat semula ia duduk.
"Kamu kok sekarang jadi bandel sih dibilangin? Udah ga mau nurut kata² buna? Mau ngebangkang? " Tanya (namakamu)
"Engga buna" Ucap skala
"Buna pusing sekarang liat kamu yang semakin hari semakin bandel, mau kamu apa sih? Bilang sama buna, biar kamu ga nakal lagi" Ucap (namakamu)
"Udah lah yang namanya juga anak la---" Ucap iqbaal terpotong oleh (namakamu)
"Kamu jangan belain dong!!, nanti malah anaknya jadi tambah ngebangkang karena dia pikir dapet belaan dari ayahnya!!" Iqbaal langsung menciut setelah melihat (namakamu) ikut memarahinya.
"Buna tanya ke kamu, kamu maunya apa? " Tanya (namakamu) sekali lagi
"Aku pengin sekola bunaa, kaya anaknya tante anis itu si nabil" Ucap skala
"Yakin? Kalo kamu sekolah bakal nurut lagi sama buna? " Tanya (namakamu)
"iya buna"
"Besok buna masukin sekolah deket sama kantor ayah" Ucap (namakamu)
"Kok deket kantor aku? " Tanya iqbaal
"Ohhh kamu ga mau?! Atau takut kalo kamu selingkuh nya ketauan?! " Ucap (namakamu) dengan sedikit emosi
"Ya Allah sayang ga gitu maksud aku" Ucap iqbaal dengan sabarnya
"Terus apa?! " Tanya (namakamu)
"Kamu mah emosian mulu dari kemarin, lagi ada tamu ya? Perasaan udah ke lewat deh tanggal nya" Ucap iqbaal, setelah iqbaal berbicara seperti itu, (namakamu) merasa ada yang janggal di dalam omongan iqbaal.
"Eh nanti dulu, tadi kamu bilang apa? " Tanya (namakamu)
"Emosian" Ucap iqbaal
"Bukan tadi yang tanggal-tanggal" Ucap (namakamu)
"Ohh ada tamu" Ucap iqbaal
"Aku belum dapet tamu, dari 3 bulan yang lalu, dan aku baru ngeh pas kamu bilang ini" Ucap (namakamu)
"Demi apa?! Aku kosongin jadwal ,sekarang kita cek up, aku ga trima penolakan" Ucap iqbaal
"Skala ke rumah nya tidin dulu ya? Buna sama ayah mau pergi sebentar" Lanjut iqbaal
"Siap"
Iqbaal dan (namakamu) pun mengantarkan skala pergi ke rumah kediaman rumah mamah dinda. Sesampainya mereka turun namun iqbaal dan (namakamu) tak bisa lama-lama karna mereka akan pergi ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, mereka turun dan langsung menuju ke ruangan kandungan, sebelumnya (namakamu) sudah membuat janji ketika tadi mengantarkan skala.
"Permisi" Ucap (namakamu)
"Silahkan duduk bapa, ibu" Ucap dokter, lalu iqbaal dan (namakamu) pun duduk.
"Ada keluhan? " Lanjut dokter
"Saya sudah 3 bulan belum datang bulan dok, terus emosi saya juga ga stabil, tapi kalo misalkan saya hamil, saya ga merasakan morning sick, layaknya orang hamil lainya" Ucap (namakamu)
"Boleh ikut saya sebentar? " Tanya dokter
"Boleh" Ucap (namakamu)
Lalu mereka menuju ke banker rumah sakit, dan (namakamu) tiduran di banker itu. Dokter mulai memberikan jel pada perut (namakamu) untuk di USG. Dan ternyata benar (namakamu) sedangkan mengandung.
Mereka pun kembali ke tempat di mana iqbaal tadi duduk.
"Selamat pak, bu, bakalan ada ade lagi di perut ibu (namakamu), usia kandungan nya baru 3 bulan kurang 2 minggu, mungkin morning sick nya belum, biasanya morning sick datang ketika usia kandungan 1 sampe 6 bulan. Bisa juga bukan ibu yang morning sick, bisa juga bapaknya"
"Saya kasih resep, terus nanti tebus ya bu di apotik"
Iqbaal dan (namakamu) pun menuju ke apotik untuk menebus obat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om iqbaal (complete)
RandomBaca juga om iqbaal 2 UDAH DI REVISI, TAPI G TAU MASIH ADA YANG SALAH ATAU ENGGA, DAN PART 12,13,14 KE ACAK, MALES NGERAPIHIN JADI TOLONG KALO MAU BACA LIAT KE DAFTAR ISI YA, TRIMAKASIH Takdir ga ada yang tau kan? Yaudah jalanin aja dengan iklas...