Jatuh Cinta Setiap Bertemu

123 59 12
                                    

Jangan lupa play ya media nya, biar imajinasi nya makin mantapp

🌻

"Aah enak sekali. Aku belum pernah makan ini lho."

"Anu, emangnya di Amerika tidak ada ya?"

"Ya jelas tidak ada lah. Hahaha."

Stephanie tampak menyantap onigiri dengan lahap. Ini adalah kali pertama nya mengonsumsi makanan khas Jepang yang satu ini. Maklum lah, mungkin dia tidak menemukan nya di Amerika sana.

"Yosh, onigiri disini rasanya tidak pernah berubah ya. Selalu sama dan enak." seru Shun dengan mulut yang sambil mengunyah.

"Asli!!" sahut Hiro dengan senang.

"Itu semua karena dibuat dengan cinta kan Paman?" tanya Maaiyan dengan lembut.

"Pastinya. Paman selalu membuat onigiri ini dengan tulus, agar pembeli dapat menikmati onigirinya dengan senang hati."

Disela-sela obrolan mereka, Daisuke masih terus memperhatikan Maaiyan. Seperti ada yang selalu bersinar padanya. Kali ini ia kaget, karena Maaiyan sendiri yang menegurnya.

"Anu, Homma-Kun. Kenapa ya? Dari tadi ngeliatin aku terus." tegur Maaiyan dengan lembut.

"Aduh gawat ketahuan. Pasti pipiku memerah sekarang. Duh jadi malu." gumam Daisuke dalam hati.
"Ah ngga kok. Ini semua tidak seperti yang kalian kira."

"Kamu ngelantur apaan sih. Itu pipi mu merah banget lho. Cie salting ya." ganggu Shun.

"Sudah kuduga sepertinya ada bau bau cinta pada pandangan pertama." sahut Hiro.

"Aww. First sight yeah." seru Stephanie dengan girang.

"Anu, tadi ada... "

"Sudahlah Daisuke, mau ngeles berapa kali pun bakalan ketauan kok. Hahaha."

Mereka semua nampak tertawa riang karena kejadian ini. Daisuke sepertinya benar benar tidak bisa menyembunyikan muka salting nya. Wajah memerah itu pun masih membekas meskipun mereka sudah beranjak dari warung Paman.

"Ngomong-ngomong, kok kamu bisa lancar berbahasa ini sih?" tanya Maaiyan pada Stephanie.

"Jadi begini, aku lahir disini, di Osaka. Ayahku adalah orang Jepang keturunan Amerika dan ibuku adalah orang Mexico bekewarganegaraan Amerika.
Pada umur tiga tahun aku pindah ke Paris tapi tak lama, hanya setahun. Kemudian, aku pindah ke New York sampai aku tamat SD. Aku pindah lagi ke California saat SMP, dan setelah tamat SMP aku meminta untuk bersekolah SMA di Jepang.
Aku menyukai budaya Jepang, makanya aku tertarik untuk kembali ke Jepang. Tepatnya ke Osaka, tanah kelahiran ku.
Disini aku tinggal bersama kakek dan nenek. Kedua orang tua ku berada di California."

Mereka semua melongo mendengar cerita dari Stephanie. Seakan akan tak percaya dengan apa yang ia katakan.

"Kenapa kok pada bengong? Kepanjangan ya? Hahaha." tanya Stephanie dengan santai.

REVERSED: Love, Time, and Death ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang