Bunkasai

23 8 19
                                    

Jangan lupa di play ya media nya, biar imajinasi nya makin mantapp

🌻

September ceria. Begitulah kira-kira kata orang. Bulan yang dinanti-nanti pun akhirnya tiba. Bulan dimana acara rutin tahunan diadakan di sekolah. Ya, bunkasai.

Banyak persiapan yang disiapkan dari jauh waktu untuk pergelaran ini. Mulai dari setiap kelas yang sibuk membuat stand-stand seunik mungkin. Maupun acara-acara lain yang diadakan untuk memeriahkan pergelaran festival budaya ini.

Tentunya penampilan yang dinanti-nantikan, debut nya band sekolah yang namanya masih dirahasiakan ini. Antusias penonton menanti acara debut mengerumun di sekitaran aula sekolah.

Sementara itu, di stand kelas 2-1. Stand yang terkesan terlalu sederhana ini amat terlihat mencolok. Ya, mencolok karena minim dekorasi dibandingkan dengan stand kelas lain. Padahal Shizu sudah susah payah mengeluarkan energi nya untuk menyampaikan ide stand nya yang inovatif. Namun, aksinya tak mendapat respon apapun dari teman sekelasnya. Alhasil, stand bertema 'kantin sekolah' ini pun direalisasikan.

"Udah kubilang, makanya kerja sama. Ini yang kerja cuma seberapa, itupun terpaksa. Dasar ya kalian." ujar Shizu kesal.

"Lah kamu sih, kasih arahan H-1. Gimana ga gini jadinya." balas seorang siswa.

"Sudah-sudah jangan ribut." Maaiyan mencoba menenangkan.

Untungnya keributan dapat diredam. Sehingga tidak menimbulkan kericuhan. Mereka pun kembali menjalankan tugas sesuai dengan arahan dari Shizu.

Disisi lain, Daisuke yang tidak memiliki kesibukan berarti alias hanya sebagai seksi sapu jagat, duduk termenung mengarah ke jendela. Tentunya ia merenungi hubungan dirinya dengan Maaiyan.

Keributan yang terjadi beberapa minggu yang lalu membuat celah diantara mereka. Meskipun selalu bertemu di sekolah, mereka tidak lagi bertegur sapa. Putus kontak? Bisa dikatakan iya.

Biasanya senyum manis Maaiyan selalu menghiasi hari-harinya. Namun kini, hal itu sirna. Terlebih Maaiyan kini mulai dekat dengan Ryusei, ikemen kelas sebelah sekaligus anak band yang bakal debut.

Pesona Ryusei memang masih kalah dari Shun maupun Daisuke sendiri saat masih keren. Namun bakat nya dalam menari dan bermain drum yang mumpuni membuat nya menjadi idaman bagi beberapa gadis di sekolah. Hal ini memantik api cemburu di dalam diri Daisuke. Tidak, Maaiyan tidak boleh dekat-dekat dengan Ryusei!

"Ryu-Kun, semangat ya nanti! Aku bawaian minuman lho untuk Ryu-Kun." ujar Maaiyan di depan kelas.

Daisuke melihat keluar kelas dimana Maaiyan berada. Rupanya sosok Ryusei sedang bersamanya. Postur tubuh nya yang ramping menjulang membuat Daisuke semakin iri melihatnya.

"Dadah, jangan lupa tonton aku ya nanti." ujar Ryusei pada Maaiyan sembari mengusap rambutnya.

"Yup."

Panas, panas hati Daisuke. Makin lebar saja celah diantara mereka berdua. Andai saja sebelumnya tak terjadi, pasti tidak akan seperti ini.

"Anu, Maai. Kamu pacaran sama Ryusei?" Shizu yang sedari tadi bersama Maaiyan mulai bertanya.

"Ah tidak. Ryu-Kun kan abang ku. Hihi."

REVERSED: Love, Time, and Death ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang