Festival Kembang Api

17 10 4
                                    

Jangan lupa di play ya media nya, biar imajinasi nya makin mantapp

🌻

Libur telah tiba, Hore! Hari yang dinanti-nanti semua siswa telah tiba. Selama liburan, siswa bebas melakukan apa saja untuk mengisi waktu libur nya. Pantai ataupun taman hiburan biasanya menjadi destinasi yang paling diminati.

Liburan kali ini, 5 sahabat itu belum merencanakan apa-apa. Kali ini mereka mengunjungi rumah Daisuke. Meskipun sekedar bermain dan mengobrol ringan, setidaknya itu bisa menghiasi hari libur mereka.

"Ini, silakan di makan kue kering buatan bibi."

"Wah terima kasih banyak bi." jawab Maaiyan ramah.

Shun langsung mengambil kue kering itu dan,

"Oahhh. Oishiiiiiii! Enak banget bi. Memang masakan ibu kedua ku ini luar biasa."

"Ah kamu bisa saja, Shun. Ayo yang lain cicip. Bibi mau kebawah lagi." mama pamit meninggalkan mereka.

"Iya bi."

"Anu, Daisuke. Kamu biasanya kalau libur musim panas ngapain?" Hiro mulai bertanya.

"Ya begitulah. Ngenolep terus ngerjain tugas liburan."

"Ini adalah teman-teman ku." sambung Daisuke sambil menunjukkan koleksi buku nya.

Didominasi buku fiksi seperti novel dan manga, bahkan komik asing dari barat. Inilah perpustakaan milik Daisuke. Meskipun suka belajar dan sesuatu yang bersifat ilmiah, namun karya sastra yang bersifat fiksi masih menjadi favorit nya. Untuk manga, dapat dipastikan menjadi favorit seluruh remaja.

"Woah, ada Jump edisi baru. Kenapa kamu ga bilang, woi!" ujar Shun.

"Sengaja, biar ga di pinjam." jawab Daisuke ketus.

"Judes banget sih, adik kecil." Shun meledek sembari mengacak-acak rambut Daisuke.

Shun memperhatikan Daisuke. Nampaknya ada yang kurang di penglihatan nya.

"Oi, kamu berhenti skincare an ya?" tanya Shun serius.

"Ya, aku mau jadi diriku sendiri saja. Tapi aku tetap rutin mencuci muka kok." jawab Daisuke santai.

"Huft, ya sudah. Capek-capek aku memoles mu, sekarang malah jadi cupu lagi."

"Biarin, wee!"

"Rasanya jadi nolep itu bagaimana ya?" Stephanie bertanya-tanya dalam khayal nya.

"Rasanya enak. Tidak perlu pacar dan teman. Cukup sendirian di kamar, melakukan apa saja sepuasnya." jawab Daisuke datar.

"Berarti kamu tidak butuh kita dong?" Hiro mulai meninggikan nada nya.

"Kan aku tidak nolep. Kalau nolep mana mungkin aku mau bersosialisasi."

Maaiyan dari tadi tidak mengeluarkan suara nya. Rasanya deg deg an untuk berbicara di rumah cowok yang ia sukai. Apalagi saat berhadapan dengan mama Daisuke. Rasanya makin canggung untuk bertemu calon mertua. Daisuke memang sejak kecil punya aura tampan. Itu yang ia lihat di foto-foto masa kecil Daisuke sepanjang dirinya berada di rumah cowok itu.

REVERSED: Love, Time, and Death ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang