Menanti Jawaban

91 37 13
                                    

Jangan lupa di play ya media nya, biar imajinasi nya makin mantapp

🌻

Sudah seminggu sejak kejadian itu terjadi. Tak kunjung ada jawaban dari Maaiyan. Apa ini yang dinamakan tertolak dengan keputusan sepihak?

Kali ini, ada hal yang amat langka terjadi. Ya, Maaiyan tidak masuk sekolah. Sangat tidak mungkin Maaiyan untuk berhalangan hadir dikala menimba ilmu. Boro-boro bolos, izin saja sangat mustahil dilakukannya.

"Maai Nishikawa..." panggil Pak Matsumoto mengabsen.

Tak kunjung ada jawaban di kelas itu, hingga Shizu pun mengeluarkan suaranya.

"Sepertinya Maaiyan berhalangan hadir Pak."

Seketika, ada perasaan tak enak yang menerpa Daisuke. Ia berfirasat bahwa ada hal yang tak beres dengan Maaiyan. Pikiran nya melayang jauh hingga ia kembali mengingat perkataan adiknya.

"Bagaimana kalau gadis yang kakak sukai itu akan mati?"

"Tidak-tidak, kenapa aku berpikiran jelek begitu. Bisa jadi dia sekarang sedang pergi mengunjungi keluarga nya." ucap Daisuke dalam hati sambil menenangkan dirinya.

Kata-kata yang Miki ucapkan waktu itu benar-benar menghantui nya kini. Sebenarnya, apa yang terjadi pada Maaiyan?

🌻

"Bagaimana hasilnya dok?"

"Begini Bu, ananda harus segera di operasi. Karena jika hanya cuci darah saja, saya rasa itu kurang membantu."

"Kenapa bisa begitu dok?"

"Kondisi tubuh ananda belum terlalu kuat, sehingga saya menyarankan untuk melaksanakan operasi cangkok ginjal. Tapi resiko nya saya rasa sangat besar."

"Kalau operasi nya gagal......"

Ibu Maaiyan mengangguk mendengar perkataan dokter. Ia seperti siap tak siap mendengar itu. Tapi, itu semua ia lakukan demi putri semata wayang nya.

Maaiyan yang paham akan pembicaraan ibu nya dan dokter tadi tersenyum sembari meneteskan air matanya.

"Selagi masih ada waktu, aku akan lakukan apa yang ku bisa."

🌻

"Maaiyan kemarin kemana? Tumben ga masuk." tanya Stephanie.

"Anu, aku ada urusan mendadak jadinya izin deh." jawab Maaiyan tenang.

Bel pelajaran telah berbunyi. Kali ini adalah pelajaran olahraga. Semua siswa langsung menuju ke lapangan luar setelah mendengarkan bel.

"Kali ini, kita akan ambil nilai lari." kata Pak Yamazaki.

"Baik pak!"

Seluruh siswa telah siap sedia. Mereka telah mengambil ancang-ancang. Suara peluit dari Pak Yamazaki menandakan start.

Priit, mulai!

REVERSED: Love, Time, and Death ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang