Hari Berkabung

69 25 9
                                    

Jangan lupa di play ya media nya, biar imajinasi nya makin mantapp

🌻

1 Juni

Hari itu akan selalu diingat oleh Daisuke. Hari dimana ia ditinggalkan oleh Maaiyan untuk selama-lamanya. Padahal, tadi di sekolah ia masih bertemu dengan nya. Malam ini benar-benar menggejolakkan batinnya.

"Maai..... Maai meninggal."

Mendengar ucapan dari Shun, Daisuke seketika kaku. Ia hampir tak bisa bernafas.

"Ayo Dai, mumpung belum terlambat." ajak Hiro.

Mereka pergi menuju rumah sakit dimana Maaiyan dirawat. Sepanjang perjalanan tak ada yang berbicara. Semua hening.
Sesampainya disana, mereka langsung menuju kamar Maaiyan. Seperti yang mereka lihat sekarang, kamarnya sudah kosong. Suster pun memberi tahu bahwa Maaiyan sudah dipindahkan ke kamar mayat.

"Ingin menjenguk ya? Saudari sudah dipindahkan ke kamar mayat." ujar Suster dengan lembut.

Mereka langsung menuju ke kamar mayat dengan terburu-buru. Sampai disana, ibu Maaiyan terlihat sedang menangis meratapi anak satu satunya itu. Begitu juga dengan ayah Maaiyan. Ia duduk disudut ruangan dengan muka penuh penyesalan.

"Permisi, bolehkah kami masuk?" tanya Shun.

"Oh kalian, silahkan masuk." jawab ibu Maaiyan tersenyum sambil menangis.

Suasana disana kembali dipecahkan oleh suara tangisan Stephanie dan Hiro. Daisuke yang sedari tadi terdiam mematung sesekali meneteskan air matanya.

"Apa ini semua salah ku?" gumam Daisuke dalam hati.

Ia makin tak kuat. Batin nya makin bergejolak. Daisuke pun lari keluar dari kamar itu. Shun yang mengetahuinya pun langsung mengejar Daisuke. Daisuke yang sudah hafal akan seluk beluk rumah sakit ini pun pergi menuju ke rooftop rumah sakit. Shun pun terus mengejarnya. Meskipun tadi sempat kehilangan arah, tetapi kini ia telah menemukan nya di rooftop.

Shun tak langsung menunjukkan dirinya. Ia menyelinap terlebih dahulu sembari mencuri dengar perkataan Daisuke.

"Maai, ini semua salah ku. Aku akan menyusul mu. Tunggu ya, aku bunuh diri dulu." ucap Daisuke.

Alangkah kagetnya Shun ketika mendengar perkataan itu keluar dari mulut sahabatnya. Ia terus memperhatikan Daisuke. Nampaknya Daisuke ingin terjun dari atas rooftop.

"Papa, Mama, Miki. Dai pamit dulu ya." kata-kata itu terucap sebelum ia bunuh diri.

Untung nya, rencana bunuh diri ini dapat digagalkan oleh Shun. Ia dengan sigap menarik Daisuke kebelakang.

*Dugh*

"Bodoh kau! Mau apa kau, ha? Kau pikir semuanya akan berakhir dengan begitu saja? Kenapa pikiran mu pendek sekali?" tanya Shun dengan marah sambil memukuli Daisuke.

Kemudian Shun pun terdiam dan menghentikan pukulan nya. Ia menangis dan langsung memeluk Daisuke.

"Dasar anak bodoh!" ucap Shun sambil menangis.

REVERSED: Love, Time, and Death ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang