Bab 34

57 7 0
                                    

      Harimau mau di lawan (baru tahu ia ) ujar Anto sambil tersenyum dalam hati. Bagaimana sekarang..? Apa kita masuk dan periksa apa yang terjadi di dalam rumah tanya Rusdi pada Anto dan Sadik ( Kalau soal ini tanpaknya Anto dan Rusdi menunggu pendapat Sadik).

     Ayo' kita periksa perintah Sadik sambil membuka pintu pagar. Mereka bertiga lalu masuk, lihat ' pintunya terbuka sedikit celetuk Rusdi. Assalamu'alaikum salam mereka bertiga serentak, Karena tidak ada jawaban dan takut terjadi sesuatu pada Bu Karmo mereka masuk dan memeriksa tiap ruangan.

      Hei' katanya di sini ada pembantu laki-laki, kok...tidak kelihatan batang hidungnya celetuk Sadik heran. Mungkin pembantunya sudah tidur balas Anto dan...lagipula ia tuli ujar Anto lagi. Karena di lantai bawah tidak ditemukan Bu Karmo, akhirnya mereka bertiga ke lantai atas dan....tepat di depan tangga ada kamar yang pintunya terbuka sedikit, saat mereka bertiga mengintip sedikit tanpa oleh mereka bu Karmo tergeletak di lantai, diam tak bergerak...!

     Tanpa di perintah Anto dan Rusdi mau bergerak masuk tapi....' langkah mereka terhenti karena Sadik menghalangi. Dik ' kenapa kau menghalangi niat kamu mau membantu Bu Karmo tanya Anto sambil menatap tajam Sadik.

      Heii To' ..bukan aku menghalangi tapi di sini kita tidak tahu keadaan Bu Karmo, apa Ia pingsan atau meninggal jawabnya. Jadi bagaimana sekarang...? tanya Rusdi Pelan. Begini Rusdi, kau pergi ke rumah paķ rt dan jelaskan keadaan di sini dan...suruh Ia ke sini jelasnya.

      Baiklah' aku akan ke rumah pak Rt jawabnya sambil mau bergerak menuju ke tangga, tapi terhenti karena Anto menjawil tangannya. Ada apa... ? tanyanya, aku hanya mau bilang kalau sekalian saja kau jemput Kodir di rumahnya kata Anto...ya' jawab Rusdi singkat.

     Tak berapa lama pak rt datang bersama anaknya, sedangkan Rusdi datang belakangan berapa menit dengan Kodir. Lah' katanya bu Karmo meninggal celetuk pak rt, ia melihat ke Sadik yang tanpak terkejut.

      Sembarangan saja Rusdi bilang jawab Sadik sambil sambil melototi Rusdi. Melihat istri pak Karmo masih lesu jadi masalah kesalah pahaman tidak di besarkan mereka. tunggu'....aku akan ambil air minum dulu kata Rusdi tanpa menunggu jawaban langsung aja menuju dapur.

     Setelah melihat Bu Karmo agak tenang, lalu pak rt duduk di dekatnya. Maaf bu ' kalau kami lancang masuk tanpa permisi, takutnya terjadi sesuatu pada anda ujar pak rt pelan. Tak apa pak, saya tidak marah sahut Bu Karmo.

      Kalau anda masih sakit bagaimana kalau kita ke rumah sakit saran pak rt, tapi....! Tak perlu saya tidak apa-apa jawabnya. Melihat pak rt dan bu Karmo terus berbalas kata Sadik, Anto, kodir dan Rusdi mulai tak sabaran, apalagi Sadik yang mulutnya sudah gatal mau memotong pembicaraan tapi tidak berani.

      Sekali lagi saya mintak maaf, soal...! sebenarnya apa yang terjadi pada anda..? Tanya pak rt pelan. Saat di tanya... bu Karmo terdiam, kepalanya agak menunduk lalu....' ternyata ia menangis tapi ia berusaha menahannya. ' Wah ' kalau pakai acara menangis bisa lama nih di sini pikir Anto, matanya selalu melihati tiap ruang rumah ini.

     Saya tidak tahu harus cerita dari mana....sa...saaya tidak menyangka apa yang sudah di lakukan suami saya ujarnya lirih. Saya tidak memgerti kenapa..? Ia tega melakukan hal sekejam itu padanya. Bu Karmo terus bicara sendiri, sedangkan ke enam laki-laki itu berusaha sabar menunggu ia menceritakan apa yang terjadi.

DIA YANG KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang