Bab 21

63 8 0
                                    

     ' Wor ' panggilan tiba-tiba dari arah belakang membuat Wowot sedikit terkejut, saat di tolehnya ternyata ibunya yang memanggil, wajahnya berubah biasa saja ( dalam hatinya kalau bibik yang manggil seperti ini habisss dia).

      Ibunya tersenyum melihat wajah Wowor, ia tahu anaknya terkejut dan mau marah tapi tidak jadi. Ada apa bu tanya Wowor. Anuh..! Ibu hanya ingin tahu kamu tidak apa-apa sambil memperhatikan wajah anaknya. Mendapat pertanyaan itu Wowor jadi binggung ! mengapa ibu bertanya begitu ..? Perasaan Wowor baik- baik saja jawabnya.

      Ya sudah kalau kamu baik saja, sekarang ibu mau ke pasar dulu , kalau kau mau pergi kuliah kita pergi bersama jawab ibunya. Ibu Wowor tidak menjelaskan maksud pertanyaannya pada Wowor yang tanpak binggung, karena khawatir anaknya jadi takut tidur di kamarnya ( tanpaknya ibu Wowor tidak nyadar waktu ia juga lari ketakutan dari kamar anaknya).

      Wowor pergi kuliahnya agak siangan dikit bu jawab Wowor pada ibunya. Ehmm.. begitu ! kata ibunya pelan, ya Karena hari ini suaminya minta di buatkan masakan kesukaannya jadi istrinya berniat pergi ke pasar pagi sekali dan otomatis tidak bisa barengan sama anaknya.

       Setelah ibunya pergi Wowor langsung mandi dan..! Saat ia masuk kamarny ia terkejut sekali dan...perlahan darah tingginya mulai naik. Biiiiiii.......k' jeritan panjang keluar dari mulut Wowor memanggil pembantunya tapi...tanpaknya yang di panggil tidak mendengar tambah marah ia, lalu cepat ia menuju tangga dan turun.

       Di lantai dasar pembantunya baru muncul, ada apa nak Wowor manggil bibik tanyanya tanpak dari wajahnya ia terkejut mendengar jeritan panjang. 'Bik ' siapa yang merusak barang di kamarku tanyannya. Maaf nak Wowor dari pagi tadi bibik belum naik ke lantai atas, bibik belum membereskan semua kamar jelasnya.

       Jadi siapa merusak barangku, tidak mungkin ibuku yang melakukan dan aku masih waras untuk menghancurkan barangku sendiri jelasnya dengan menatap tajam pada pembantunya.

      Kalau bibik tidak percaya 'ayo' kita ke kamarku ajaknya, Mereka berdua lalu menuju ke kamar. Tanpaknya ini hari sial bagi Wowor, saat ia masuk mereka berdua terdiam di depan pintu. Perasaan Wowor tak enak melihat pandangan mata bik Tina.

      Yaa.. bagaimana tidak bik Tina bingung sama Wowor, ia lihat semua barang di kamar Wowor tersusun rapi tapi berhubung tuan rumah ia diam saja. Maaf nak Wowot bibik mau ke dapur dulu katanya sambil pergi begitu saja meninggalkan Wowor.

      Tinggal Wowor yang berdiri diam, ia mulai merasakan takut, mau masuk bulu kuduk berdiri mau ke luar semua baju ada di lemari jadi serba salah ia ( tidak mungkin minta di temani bibik, ehmm...(pikirkanlah sendiri Wor cara menyelesaikan masalahmu ).

DIA YANG KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang