Bab 38

62 8 0
                                    

     Tak butuh waktu lama, handphone itu di bantingnya ke lantai dann....Bu Ambar hanya terdiam saja melihat handphonenya berserakan, hancur. Bu Ambar masih bersandar di dinding, ia melihat suaminya lebih marah dan mengucapkan sesuatu tapi ia tidak bisa mendengar apa yang di katakannya.

     Entah apa yang terjadi padanya, selain tidak mendengar, ia merasakan penglihatanya berubah kabur dan terus...terusss...gelap. melihat istrinya tergeletak di lantai, tapi karena pikiran yang gelap mata tidak berpikir apa akibatnya malah senang melihat ada kesempatan.

      Dengan tali di tangan dan pikiran sudah jahat ia mendekati tubuh istrinya. Tapiii.....langkahnya mundur kembali, apa yang ia lihat..! Apa itu....? tanyanya dalam hati. Terlihat seperti tubuh yang keluar...!  tidak..tidak..itu bangun dari tubuh istrinya yang masih tergeletak di lantai.

     Tali di tanganya terlepas, tenggorokannya seperti tercekik,  suaranya tidak bisa keluar, Jelas terlihat di depannya wajah mengerikan anak tirinya. Yang terlintas di pikirannya ....! Secepat mungkin ia kabur tanpa membawa apapun.

     Hanya sekali ia sempat menoleh, setelah yakin hantu Rani tidak mengikutinya ia dapat bernapas lega, untung hantu sial itu tidak mencelakainya. ' Tunggu ' pikir pak Karmo, ia meraba kantong celananya dan...setelah yakin apa yang di carinya ada ia kelihatan lega.

      Aku mau pergi saja dari sini ehmm..lagi pula berapa tahun ini aku sigap menyimpan uang-uang yang mengalir itu pikir pak Karmo tersenyum, tapi... saat menuju mobilnya  ia bertemu pandang dengan tiga laki-laki komplek sini yang membuat marah.

     Tanpanya Bu Ambar dan tamunya sudah berpindah ke ruang lain. Jadi...saat anda tahu kalau pak Karmo yang membunuh putrimu, anda tahu alasaannya tanya pak rt penasaran.  ' Tidak pak ' jawab bu Ambar, saya belum tahu alasannya karena saya keburu pingsan ujarnya lagi. 

     Ya sudah, untung tidak terjadi sesuatu pada anda jawab pak rt. Ya...kita bersyukur anda tidak apa-apa ujar yang lain. Oh ya, malam ini saya akan menyuruh Rita adik saya untuk menemani anda malam ini kata pak rt. Bu Ambar hanya menjawab singkat, terima kasih pak rt.

      

DIA YANG KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang