DIA YANG KEMBALI

Bab 44

     Setelah otopsih selesai, polisi yang mengurus kasus ini sudah menerima hasilnya, ini kasus yang sangat membinggukan mereka. Jika bunuh diri sudah cukup dengan menggantung diri, tapi yang ini bagaimana caranya ia menusukkan akar itu ke seluruh tubuhnya dengan sangat kuat.

     Dan kalau di bunuh sudah di periksa korban dan tempat kejadian dengan detil tidak ada satu pun sidik jari atau bukti yang di tinggalkan pelaku. Dari laporan  dua laki-laki, mereka malam itu melihat mobil itu bolak- balik, pikir mereka orang mabuk. ekhmm....cukup membuat polisi itu selalu menepuk jidatnya.

     Jenazah pak Karmo sudah boleh di ambil pihak keluarga korban. Apa tidak terlalu cepat di ambil pak...? tanya anak buahnya. pihak keluarga korban sudah mau menguburkan...jadi kita tidak bisa melarang jawab polisi satunya yang ada disitu. Setelah di beritahu polisi maka persiapan bisa di percepat, dan sore itu jenazah langsung di kuburkan.

    Pak rt ingat sore ini jenazah pak Karmo sudah di kubur, anaknya sudah meninggal, otomatis Bu Ambar sendirian di rumah sedangkan pembantu tidak bisa di andalkan. Melihat para pelayat sudah pada pulang, dan sekarang hanya ia, istrinya dan adiknya yang masih ada. Maka ia mendekati Bu Ambar yang sedang duduk di ruang tamu bersama istrinya.

     Sekarang apa rencana ibu selanjutnya tanyanya pada tuan rumah, Anda akan sendiri di rumah ini kata pak rt lagi. Benar bu' celetuk istri pak rt. Saya berniat hanya berapa bulan di sini, karena ada yang harus di bereskan jawab Bu Ambar pelan.

      Kalau tidak enak sendiri telepon saja Dewi, ia pasti bisa menemani terutama malam ujar bu  rt, benar tidak Wi tanyanya pada Dewi yang datang sambil membawa minum, omongannya hanya di balas dengan anggukan saja oleh Dewi.

    Saya sangat berterima kasih atas kebaikkan kalian terutama Dewi. Maaf kalau selama ini hubungan kita kurang baik, kalian tahukan sifat suami saya kata bu Ambar. Tidak apa bu Am, kami mengerti kok jawab bu rt. Tanpaknya istri pak rt ini orang yang hoby berubah bila memanggil nama orang .