'Alingga' #13

46 4 0
                                    

"Bukan makanannya, tapi lo nya."

******

Sudah biasa jika hari senin selalu dijadikan hari paling menyebalkan bagi sebagian siswa. Tak terkecuali untuk  siswi yang modelannya bar-bar sepertiku dan teman-temanku. Bukannya mendengarkan amanah dari pembina upacara, aku dan ketiga sahabatku malah asik mengobrol sambil memakan permen dibarisan belakang. Tentunya sebelum itu kami sudah memilih tempat yang strategis agar tidak ketahuan.

Aku mengalihkam pandanganku ke depan begitu pembina upacara mengucapkan salam untuk mengakhiri amanahnya. Secara tidak sengaja aku juga melihat seorang Alingga Barra Adinata bersama Gandhi Karismajati berada di barisan murid yang melakukan kesalahan.
Entah apa pelanggaran yang mereka lakukan kali ini, tapi dari yang kulihat sepertinya atribut mereka kurang lengkap.

Bruk

Aku mengalihkan pandanganku begitu mendengar seperti ada suara benda yang terjatuh dan disusul teriakan gadis dari deretan kelas IPA 6 yang meminta anggota PMR yang bertugas untuk segera mendekat.

"Eh, eh. Madu lo pingsan, Shen."

Aku sangat ingin menjitak kepala Milly karena ucapan frontalnya tapi terhenti karena umpatan seseorang yang suaranya familiar buatku.

"Goblok. Ini anak PMR mana?! Udah tau ada yang pingsan malah dilihatin aja?!."

Setelah menatap tajam satu-persatu anak PMR yang kentara sekali ketakutan, Lingga langsung Menggendong Anggi yang pingsan dengan bridal style yang tentu saja mengundang perhatian serta jeritan kaum hawa yang jelas sekali iri dengan Anggi yang bisa di gendong langsung oleh kosong satu geng sekolah itu.

"Yah, alamat patah hati lagi lo Shen."
Reta berucap seraya menyenggolkan bahunya dengan bahuku.

"Bacot lo diem deh."

"Kayanya enggak deh. Kemarin Gandhi cerita sesuatu soal Lingga sama gue."

"Apa?"

"Panggilan untuk Shena Artanya Rinjani, Mareta Zivanka Tanuwijaya, Devanya Alona, dan Aneshka Milly Raveena setelah upacara selesai dimohon segera ke ruangan konseling."

Mampus!

Pasti karena kemarin kami membully adik kelas dan sekarang dia pasti malah mengadu.

"Mampus kalian." Ucap Devan yang tiba-tiba lewat di samping kami.

"Cowok lemes sini lo!"

Milly berteriak pada Devan yang telah ngacir duluan meninggalkan teman-temannya.

"Sorry aja yah, gue nggak berantem sama tukang pukul bayaran kaya lo!"

**Alingga**

Aku hanya berusaha bersabar mendengar bunda yang terus menceramahiku supaya tidak berbuat masalah di sekolah. Karena melakukan pembelaan pun tidak akan ada manfaatnya malah hanya akan semakin memojokkanku. Toh, sebenarnya aku ikut membully adik kelas kalau hanya sedang ingin saja. Apalagi si cupu yang aku bully kemarin itu mulutnya juga lemes dan suka mengarang cerita tentangku dan sahabatku.

"Apasih manfaatnya kaya gituin anak orang?! Pusing bunda sama kamu."

"Yah, kan namanya nikmatin masa remaja."

"Kami bisa bedain mana yang namanya nikmatin masa remaja sama ngehancurin masa remaja nggak?!"

"Udahlah. Bunda mau balik ke toko dulu," ucap bunda yang memang memiliki toko kue yang cukup besar di ujung jalan komplek rumahku.

Lingga
Bisa minta bantuan sedikit?

Setelah menerima pesan pada ponselku aku dengan segera mengetik balasan pada Lingga yang tumben sekali mengirimiku pesan duluan. Lumayankan dapat sedikit jackpot sore-sore begini.

Me
Kenapa?

Lingga
Tunggu di depan. 5 menit
lagi sampe.

Tana tahu maksud pesan Lingga sebenarnya aku bergegas mengambil tas selempang dan kardiganku. Begitu mendengar bunyi klakson motor aku bergegas keluar dan benar saja Lingga sudah menungguku sembari bersedekap diatas motornya.

"Kemana?" Tanyaku pada Lingga begitu aku sudah naik ke atas motornya. Tapi bukan Alingga Barra Adinata kalau tidak membuat orang lain kesal. Bukannya menjawab pertanyaanku dia malah melajukan motornya begitu saja.

"Belum disuruh pegangan udah mepet aja." Ucapnya begitu aku mengeratkan peganganku pada pinggangnya.

"Dikasih jackpot kok ditolak. Bego kali."

Setelah sampai ke tempat tujuan aku menjadi mengerti mengapa Lingga meminta bantuanku. Tak lain karena mamanya yang kembali hilang kendali. Dulu, setiap berkunjung tante Sandra selalu menganggapku sebagai kakak Lingga yang sekarang entah berada di mana. Menurutnya rupa dan sifatku hampir mirip dengan anak perempuannya. Jadi aku sudah terbiasa dengan sikap manjanya padaku.

"Kamu kemana aja sih? Udah lupa sama mama?!" Ucapnya ketika aku sudah duduk di ranjang kamarnya.

"Kan aku kuliah di luar kota," ucapku fasih seakan sudah terbiasa mrlakukan kebohongan

"Kata suster tadi mama nggak mau minum obat ya?"

"Mama nunggu kamu. Papa ke sini sama kamu?"

Aku sontak saja menggeleng pelan dan memaksakan sedikit senyum, "karena aku udah di sini mama minum obat terus istirahat ya," ucapku seraya memberikan beberapa butir pil dan segelas air.

"Kamu di sini aja tapi."

"Iya. Aku di sini nemenin mama."

Setelah tante Sandra telah beristirahat Lingga memutuskan untuk mengantarku pulang saja karena takut kemalaman. Apalagi tadi aku juga tidak memberitahu bunda kalau aku ingin pergi.

"Thanks, Shen."

Lingga berucap padaku yang sedang asik memakan arum manis milikku. Saat perjalanan pulang tadi aku menyuruhnya berhenti sebentar untuk membeli arum manis. Dan akhirnya di sinilah kami sekarang, di taman kota untuk menikmati hiruk pikuknya.

"Jangan bikin gugup sama tatapan lo itu Lingga," Aku merengek padanya karena sejak tadi Lingga masih memperhatikanku meskipun aku sudah menjawab ucapannya barusan.

"Lo nggak marah karena udah gue bentak waktu itu?"

"Enggak. Lo juga udah minta maaf kan."

"Sorry," Lingga berucap seakan mengulangi pesannya waktu itu.

"Shen, hati lo belum berubah kan buat gue?"

Aku tentu saja terkejut dengan pertanyaan yang tiba-tiba dilontarkannya barusan sehingga aku hanya menatapnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Lingga mendekatkan arum manis yang kupegang dan menggigit sisi yang belum kusentuh. "Manis," ucapnya dengan senyum kecil.

"N-namanya juga arum manis. Ya pasti manis lah," sial! Kenapa aku mendadak gugup begini

"Bukan makanannya," Lingga lalu menunjuk ke arahku, " Tapi lo nya."

*****

Tbc

Pokoknya lup lup buat kalian yang selalu nungguin update an saya yang suka ngadat❤

AlinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang