"Nyari apa sih, Shen?" Milly yang duduk di sampingku heran karena melihat raut wajahku yang gelisah.
"Lingga kok belum naik?"
Jangan heran kenapa aku mencari Lingga yang belum menaiki bus yang akan membawa kami kembali ke kota karena memang kebetulan kelasku dan kelas Lingga digabung menjadi satu.
Panjang umur.
Aku berucap dalam hati begitu melihat Lingga menunjukkan batang hidungnya.
"Ngga–" aku berucap sembari menahan pergelangan tangan Lingga begitu dia melewati tempat dudukku.
Begitu Lingga menyadari pandanganku yang tertuju pada punggung tangannya yang terluka dia langsung menepis pelan tanganku yang mencengkeram pergelangan tangannya.
"Maaf, Shen. Tapi jangan sekarang yah."
Aku menghela napasku perlahan mendengar jawaban Lingga lalu tanpa pikir panjang aku menghampiri guru pendamping yang ada untuk meminta P3K
"Van, bisa pindah sama Milly bentar nggak?"
Devan menoleh pada bosnya yang sedang duduk di sampingnya ini. Setelah mendapat anggukan persetujuan dari Lingga, Devan lekas berdiri tak lupa ikut membawa gitar yang sejak tadi berada di pangkuannya.
"Ada luka lain nggak?" Ucapku setelah selesai mengobatinya
"Shen, bisa nggak jangan terlalu sabar kaya gini?"
Aku terkekeh pelan mendengar ucapannya, "lain kali kalo luka lo bisa langsung datang ke gue."
"Gue udah nggak sanggup jahatin lo lebih dari ini," ucapnya lagi karena aku terus mengalihkan topik pembicaraan kami.
"Siapa bilang?" aku menjawab dengan santai, "yang lo lakuin itu hanya milih mana yang emang harus lo prioritasin dulu."
Lingga terdiam mendengar ucapanku.
Ah, atau dia sadar jika aku tadi melihatnya bersama Anggi."Gue brengsek banget ya?"
"Emm, lumayan," jawabku dengan tawa kecil. Entah kenapa aku juga mulai sadar jika sejak tadi sikapku menjadi agak menjengkelkan.
"But, did I ever say that I was complete when you were there?"
**Alingga**
Aku sekali lagi mengakui jika Lingga itu memang mudah sekali membuatku takluk. Entah sekecewa apa aku padanya, sampai saat ini aku tetap saja kalah darinya. Bahkan sebenci apapun aku padanya, kenyataanya perasaanku hanya berputar-putar dalam sebuah lingkaran yang tidak akan ada ujungnya.
Ah, entahlah
Karena dari semua pernyataan yang kubuat, aku juga hanya manusia biasa yang suka menerka-nerka isi hati seseorang."Pantengin aja terus 1×24 jam,"aku sontak saja menoleh dan menginjak kaki salah satu anak buah Lingga ini dengan keras.
"Anjim, sakit! Heran jadi cewek kasar banget."
"Bacod diem."
Aku heran kenapa teman-teman Lingga itu suka sekali memancing emosiku. Misalnya saja ketika sedang jam kosong saat di kelas, aku yang sedang asik membuat bomeerang di instagram langsung saja memicingkan mataku begitu mendengar lagu cukup mellow yang dinyanyikan oleh Jordhi dan Wisnu.
🎵Mungkin ini memang jalan takdirku,
Mengagumi tanpa dicintai,
Tak mengapa bagiku, asal kaupun bahagia dalam hidupmu, dalam hidupmu"Heh, babi! Bisa ganti lagu nggak!?"
Ucapku kesal sendiri karena Jordhi dengan gitarnya malah menyanyikan lagu yang sialnya seperti menyindirku yang menyedihkan ini.
🎵Kuingin kau tau diriku di sini menanti dirimu,
meski kutunggu hingga ujung waktuku,
Dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya"Belum pernah kena bogeman gue ya?"
Aku melemparkan buku tulis Reta yang ada disampingku dan dibalas tatapan tajam dari si empunya, "emang nggak ada akhlak ya lo, Shen." semprot Reta padaku lalu menyuruh Jorhi untuk melemparkan bukunya kembali.
"Buat gue kan minumnya?"
"Eh ada bos. Dari tadi pagi Shena mantengin mulu sampe nggak kedip. Noh lihat matanya aja sampe belekan gitu."
Aku dengan sengaja mencubit pinggang Devan dengan keras sampai si empunya memekik kesakitan, "ember banget sih jadi orang," ucapku kesal
"Van, sana," ucap Lingga melerai kami.
Seolah mengerti maksud dari ucapan Lingga, Devan lalu berlalu pergi tak lupa acungan jari tengahnya yang ditujukan padaku, "see you cewek fucek."
"Anj–"
"Dibilangin jangan ngomong kasar!"
Ucapnya dengan salah satu tangannya yang membekap mulutku.*****
Tbc
Siap denger hujatan, sindiran, cacian dan makian karena nggak pernah update lagi✌️

KAMU SEDANG MEMBACA
Alingga
Teen FictionTentang rasa yang masih saling terikat, tetapi terhalang ego yang selalu berhasil menorehkan jarak.