Alexander Indra Bumi, seorang ketua gangster yang terkenal bengis dan kejam mengamuk hebat karena kelalaian anak buahnya, gagal menjalankan tugasnya.
"Aku melihatmu bersama jalang, aku bilang padamu berapa kali, jangan terlibat hubungan apapun dengan jalang, ngerti? "
Alexe menjerit dengan sumpah serapah yang kasar memarahi anak buahnya yang di tuduh lalai gara-gara seorang wanita.
Padahal sebetulnya tidak ada masalah dengan wanita itu. Anak buahnya itu bebas mengencani wanita murahan manapun, bahkan boleh menidurinya sesuka hatianya.
Tapi entah kenapa Alexe sangat marah melihat anak buahnya ini bersama seorang wanita. Alexe justru merencanakan menggagalkan tugas anak buahnya supaya Alexe bisa ngamuk padanya.
"Maaf bos, saya akan melakukannya lagi sampai berhasil." kata si anak buah dengan patuh.
"Aku tidak sudi memberimu pekerjaan lagi, kau tahu sudah mengakibatkan apa? "
Alexe yang berwajah bengis sangat marah lalu menodongkan pistol di dagunya.
"Ma...maaf bos, tolong maafkan saya."
Anak buahnya ketakutan luar biasa. Tubuhnya gemetar hebat, keringat mengucur di seluruh tubuhnya."Aku mengalami kerugian besar karena ini, jadi kamu harus mati."
Alexe menyentak tubuhnya hingga terguling di lantai.
"Bunuh dia, dan singkirkan!"
Alexe memberi titah, dalam beberapa menit, ruangan sepi. Alexe yakin dia sudah mati dan besok keadaan akan normal.
"Cari data wanita itu, laporkan padaku secepatnya!"
Alexe memberi perintah pada Igo asistennya.
"Baik Pak."
Igo pergi untuk mencari tahu keberadaan wanita yang di maksud oleh bosnya.
-----------------------------------------------------------
"Aku perlu update datanya di segerakan Mel, Ibu Gloria udah nanyain terus."
Diandra menegur Amel yang di tugaskan melaporkan data padanya tapi belum melapor juga.
Suara Diandra sangat lembut bak sedahan angin tapi Amel lumayan takut kalau Diandra bersuara seperti itu."Maaf mbak Dian, saya akan melaporkan sebentar lagi."
Kata Amel patuh."Jangan menambah waktu lagi ya!"
Diandra akan berbalik untuk meninggalkan meja Amel. Tapi entah ada apa dengan pandangan Diandra, dia sepertinya menabrak sesuatu. Sejak kapan ada beton di situ.
Sesuatu yang keras, lebar, tinggi namun hangat. Dan bergetar.
"Maaf..."
Diandra tersadar lalu meminta maaf setelah ia menyadari dia menabrak orang.
Seorang laki-laki, tinggi besar, dengan tatapan tajam mengancam. Diandra menyadari dirinya sangat mungil, pendek karena ternyata pria itu cukup menunduk untuk mengamatinya.
"Bisa minggir nggak?"
Pria itu punya suara baritone yang cukup mengagetkan. Diandra bergidik lalu menepi.
Diandra bergerak untuk pergi ketika pria itu menyebutkan nama bosnya.
"Ibu Gloria ada di ruangannya, silakan anda menaiki lift, ke lantai 12, rungannya ada di sebelah kanan pak Alexe ."
"Hemm."
Diandra sudah di dalam lift ketika pria itu menekan tombolnya lagi dan pintu lift kembali terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard In Him
RomanceWarning! Mungkin akan ada bahasa kasar, frontal dan tidak pantas, jika bacaan ini tidak pantas untuk anda, tolong tinggalkan! SINOPSIS Tentang kisah seorang Bajingan yang luluh bertekuk lutut pada seorang gadis muda belia. "Aku harus memilikimu, a...