Alexander membanting Diandra di tempat tidur. Tubuh mungilnya mental di atas kasur empuk dengan pipi yang basah, dia ketakutan.
Alexe membuka jasnya dan di lemparkan begitu saja di kursi. Lalu melepaska dasi bermotif bintang-bintang, kemudian kemeja putihnya yang sangat rapi di buka perlahan.
Diandra ketakutan setengah mati melihat tubuh Alexander yang tegap, keras, apa dia akan di perkosa?
Alexe mendekati Diandra mencengkeramnya, gadis itu terhempas di atas bantal. Rambut Diandra terurai indah seperti sutra yang berkilauan.
"Aku harus memilikimu, apapun yang terjadi, Tidak akan kubiarkan laki-laki manapun mendekatimu, apa lagi sampai menyentuhmu, kupastikan dia mati di tanganku."
Suara Alexe bergetar, mengancam Diandra yang ketakutan. Tapi gadis itu sudah tidak takut lagi pada Alexe. Ternyata Alexe sudah membuatnya benci padanya.
"Kau pikir akan semudah itu memiliki ku? Kau jangan pernah bermimpi untuk menyentuhku, aku bahkan tidak akan membiarkan kau menyentuh sehelai rambutku."
Diandra marah, gadis itu menyemburkan ludah ke wajah Alexe. Entah kenapa wajah Alexe terlihat sangat menjijikkan kali ini.
Alexe mengusap wajahnya yang barusan di ludahi, Diandra makin menggemaskan karena memberontak dan melawannya.
"Ya ampun, kamu sangat cantik dengan wajah galakmu ini baby."
Alexe mencium bibir Diandra, ciuman yang dahsyat dan rasanya seperti ada petir di atas kepalanya, ciuman yang belum pernah di rasakannya.
Alexe menciumnya dengan lembut, menggigiti bibir Diandra yang lembut.
"Ahhh... " Diandra meloloskan desahan. Jantungnya berdebar keras.
Alexe meraba payudara Diandra yang tiba-tiba menegang meskipun masih aman di dalam bra berenda.
"Hmmph... Ohhh...."
Diandra merasakan tangan Alexe yang besar meremasnya.
Tapi Alexe tidak puas hanya meremas, dengan tidak sabaran Alexe menyentak kemeja Diandra dengan sekali sentak, kancing-kancing baju Diandra bertebaran kesegala arah.Diandra tidak bisa melawan pria berbadan besar. Maka dia pasrah ketika tangan besar Alexe menangkup payudara berukuran lumayan namun pas dalam genggaman Alexe.
Alexe meremas payudara kenyal dan sangat menyenangkan, putingnya yang mungil sangat mengganggu pikiran Alexe dan akhirnya menggodanya.
Alexe menjilat dan menggoda puncaknya.
"Ahhh..."
Diandra mendesah lagi, rasa nikmat yang menjalari tubuh perawannya sangat membiusnya. Sepertinya sesuatu sudah meledak dari dalam tubuhnya sehingga Diandra merasakan lembab.
"Kau merasakan nikmat kan baby, aku akan menyenangkanmu."
Alexe membuka celananya, Diandra melihat pakaian dalam Alexe, sangat seksi melindungi miliknya.
Diandra menahan nafas, air matanya sudah mulai mengering. Alexe memaksa melepaskan rok yang di pakai Diandra.
Diandra tidak mampu melawan, sekarang ekspresi wajah Alexe berubah total, dia tidak berwajah seperti tadi yang terlihat ganas.
Kini wajahnya melembut dan dia terlihat seksi, dia sungguh tampan bak anak dewa yang menggiurkan.
Celana dalam cantik berwarna peach yang melekat di pinggulnya.
Alexe menyentuhnya dengan lembut dan benar saja, sesuatu yang basah dan hangat melekat di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard In Him
RomanceWarning! Mungkin akan ada bahasa kasar, frontal dan tidak pantas, jika bacaan ini tidak pantas untuk anda, tolong tinggalkan! SINOPSIS Tentang kisah seorang Bajingan yang luluh bertekuk lutut pada seorang gadis muda belia. "Aku harus memilikimu, a...