8. The Bastard Lover

2.1K 71 12
                                    

Alexe sudah akan berangkat ke kantor. Diandra  masih tidur nyenyak dengan posisi telungkup. Tubuhnya telanjang dan di penuhi kiss mark yang di ciptakan olehnya.
Entah mengapa gadis ini sangat indah sehingga membuatnya ketagihan bercinta dengannya.

Alexe meletakkan ponsel baru untuk Diandra, Alexe telah menggantinya karena sudah membantingnya akibat marah padanya.

Alexe mencium kening Diandra lalu meninggalkan kamarnya.

"Wida, Diandra masih tidur, bilang padanya aku sudah beramgkat duluan."

Alexe memakan sarapannya, lalu meneguk susu untuk terakhir kalinya.

"Baik pak." jawab Wida.

"Alexe." kata Alexe mengoreksi.

"Kamu majikanku." kata Wida.

"Jangan biarkan aku memecatmu."
Alexe menatap Wida yang tersenyum

"Apa Nona Diandra juga menerima hukuman ketika memanggilmu 'pak' ?" tanya Wida.

Alexe tersenyum, lalu menatap Wida dengan menggerakkan alisnya.
Wida langsung mengerti maksudnya.

"Dia kuhukum karena membohongiku." jawab Alexe.

Wida tertawa sambil berjalan menemani Alexe menuju mobilnya.
Igo membuka pintu untuk Alexe.

"Setelah mengantarku, kau kemari lagi, Diandra masih tidur, jadi kau bisa langsung mengantarnya kalau dia akan berangkat." kata Alexe.

"Baik pak."

"Wida, aku pergi dulu."

Wida hanya mengangguk, lalu melihat Alexe berlalu dengan mobil mewahnya.

Diandra terbangun satu jam kemudian dan sekali lagi dengan tubuh yanga akan hancur bertubi-tubi.

Diandra ingat dia bercinta lagi dengan Alexe. Bajingan itu menggodanya sehingga Diandra bertekuk lutut dan menerima serangan kejantanan milik Alexe.

Alexe memamg gila, dia pintar membuat Diandra mengerang, menjerit kareana nikmat. Kewanitaannya sangat cocok dan pas ketika di masuki milik Alexe yang tegang dan berukuran lumayan besar.

Aduh....jadi pegel semua. Rintihnya.  Diandra melihat jam di atas nakas, lalu tertarik melihat handphone. Diandra tersenyum Hp nya kembali.
Tapi dia cemberut lagi karena ternyata ponsel itu baru. Bukan miliknya yang sebenarnya.

Artinya ponsel miliknya sudah sudah rusak parah akibat di banting oleh Alexe.

Diandra membukanya semua perangkat  masih kosong. Cuma ada nama Alexander di dalam kontaknya.

Apaan, penting banget gitu namamu di handphoneku?

Diandra bertanya dalam hati kemudian tersenyum. Diandra segera berdiri untuk mandi, dia harus segera sampai di kantor sebelum bosnya ngamuk dan menghukumnya.

Ya ampun, menghukumnya? Alexe selalu menghukumnya, hampir setiap hari Alexe menghukumnya.

Diandra keluar buru-buru setelah bersiap-siap. Ia menuruni tangga dengan gusar. Sepatunya berderap, Wida menunggunya di tangga.

"Sarapan anda Nona." kata Wida.

Wanita itu menunjuk meja makan.

"Maaf, tapi aku buru-buru, pak Alexe akan marah padaku."
Tolak Diandra.

"Dia memang selalu marah, katakan padaku kalau dia memarahimu Nona, aku akan menarik telinganya."
Wida menggiring Diandra kemeja makan dan memaksa Diandra untuk makan.

Untung hanya roti, jadi Diandra bisa memakannya dengan cepat.

"Tenang Nona, jangan buru-buru, aku sudah memberi tahu Alexe bahwa kamu sedang sarapan, lagian kamu akan pergi dengan Igo."

 Bastard In Him Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang