18. Terkuak

1.3K 63 7
                                    

Alexe dan Diandra dalam penerbngan ke Jakarta.
Mereka berdua banyak diam. Tidak bicara. Diandra penasaran. Biasanya kalau dia kabur Alexe akan uring-uringan. Tapi kali ini tidak. Akexe diam. Diandra jadi merasakan  tidak enak.

Alexe diam karena dia sudah lelah. Dia luar biasa lega karena sudah melihat Diandra lagi. Dia  melihat perut Diandra yang sudah lebih besar dari terakhir Alexe melihatnya.
Alexe  juga lega karena dia tidak apa-apa.

Sampai di rumah, baiasanya Alexe sendiri yang mengantar Diandra ke kamarnya, sekarang menatap wajah Diandrapun tidak.

Wida memeluk Diandra karena lama tidak melihatnya.

"Kamu pasti capek, istirahatlah dulu."
Kata Wida.

Diandra kangen dengan suara lembut keibuan Wida.

"Alexe marah padaku?" tanya Diandra.

"Tentu saja dia marah. Bayangkan saja dia tidak melihatmu berbulan-bulan." kata-kata Wida.

Diandra diam, Dia memang meninggalkannya karena marah. Diandra tidak mendapatkan informasi yang tepat ketika  meninggalkan Alexe. Sekarang Alexe salah paham.

"Dia sedang memberimu waktu untuk  memikirkan apa yang sudah kamu lakukan, dan apa yang harus kamu lakukan." kata Wida.

Diandra diam. Ia mengerti. Diandra terus menatap Wida yang masih selembut biasanya.

"Istirahatlah, dokter Moreen akan datang memeriksa kandunganmu nanti sore."
Wida berdiri, lalu meninggalkan Diandra. Gadis itu harus benar-benar memikirkan kesalahannya.

-----------------------------------------------------------

Alexe menemui Diandra setelah dokter Moreen selesai memeriksanya.

"Bagaimana bayinya dokter?" tanya Alexe.

"Bayinya sehat pak Alexe. Saya pikir bayinya berjenis kelamin laki-laki."
Kata dokter Moreen.

Alexe tersenyum. Dokter Moreen sudah pergi, kini hanya ada Diandra dan Alexe. Mereka berdua diam. Diandra juga tidak tahu harus bilang apa. Sepertinya Alexe masih sangat marah padanya.

"Kau hanya menanyakan bayinya? Kau tidak menanyakan keadaanku?"
Tanya Diandra.

"Kau hanya perlu melahirkannya. Setelah itu kau boleh pergi kemanapun." kata Alexe.

"Apa maksudmu? Kau...mengusirku?"
Tanya Diandra, hatinya tiba-tiba sakit Alexe mengatakan itu. Alexe sudah tidak menginginkannya lagi?

Alexe bahkan tidak mendekatinya. Tidak memeluknya, tidak menciumnya.

"Aku tidak mengusirmu, tapi kamu yang ingin pergi dariku."

Air mata Diandra bergulir. Lalu terisak. Alexe melihat air mata Diandra. Tapi tidak ada artinya lagi simpati padanya. Diandra tidak menginginkannya lagi. Jadi buat apa peduli padanya?

"Aku minta maaf, aku menyesal." kata Diandra,

Diandra terisak, lalu menangis. Tapi Alexe tidak bergeming, dia bahkan tidak menoleh untuk melihat wajahnya yang penuh penyesalan.

Alexe berdiri menghadap ke jendela, melihat ke arah matahari yang akan tenggelam sebentar lagi. Matahari tenggelam rasanya jadi lebih indah dari pada wajah Diandra yang secantik bunga yang bermekaran di musim semi.

"kau menyesali apa?"

"Aku menyesal karena meninggalkanmu."

Ruangan hening. Diandra menyesalinya? Apa itu artinya dia juga kehilangan perasaannya pada Darwin.

 Bastard In Him Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang