Diandra sudah berada di Jakarta lagi. Alexe sudah membawa paksa dirinya tanpa berpamitan pada ibu dan kedua adiknya.
Tapi tadi ibunya menelfon bahwa keadaannya dan kedua adiknya baik-baik saja.Ibunya juga bilang kalau Pak Hartawan tidak mendatanginya lagi, meskipun Edo masih suka datang merengek menanyakannya.
Rupanya Edo jatuh cinta setengah mati padanya. Pertama kali melihat Diandra dia tidak ingin kehilangannya.
Diandra juga mendengar bahwa anak buah Hartawan semuanya koma di rumah sakit. Apa yang sudah di lakukan Alexe padanya? Bahkan Hartawan kini harus berurusan dengan polisi.
Aih, kehidupan berubah begitu cepat, apa yang sedang di alaminya sebetulnya?
Diandra jadi mulas, entah kenapa beberapa hari ini tubuhnya seperti terserang virus. Kepalanya pusing dan suka mual. Diandra juga merasakan demam setiap pagi.
Ya Tuhan, kenapa dengan aku ini?
Pikir Diandra. Dia terus menerus gelisah karena tubuhnya sangat berat untuk bangun.Alexe penasaran Diandra tidak turun dari kamarnya.
"Wida, Diandra belum turun?"
Wida menatap ke lantai atas melihat pintu kamar Diandra yang masih tertutup.
"Biar saya melihatnya."
Wida berjalan kearah kamar Diandra, lalu membuka pintu kamar Diandra. Gadis itu masih tergelung di tempat tidur.
Wida mendekati Diandra lalu menyentuh kening Diandra. Wida tidak kaget, Diandra mengalami demam, mungkin itu yang membuatnya tidak bangun.
"Bu Wida."
Diandra mencoba bangun tapi kepalanya terasa berat.
"Jangan bangun, sepertinya kamu sakit Diandra."
Wida menahan Diandra untuk tidak bangun." Saya mau berangkat kerja, Alexe akan marah."
Diandra bergerak hendak bangun, tapi tiba-tiba perutnya bergolak.Diandra akan muntah, dia menutupi mulutnya dan segera ke kamar mandi. Gadis itu muntah menumpahkan isi perutnya. Keringat dingin mengucur keseluruh tubuhnya.
"Diandra kamu nggak papa?"
Wida menyusul Diandra, lalu memijit lehernya. Diandra terduduk di tepi closet sambi memijit pelipisnya."Aku akan telfon dokter."
"Nggak usah bu, saya nggak papa kok." tolak Diandra.
"Datang bulanmu lancar kan?"
Tanya Wida.Kepala Diandra semakin pusing mendengar pertanyaan itu, dia tidak ingat kapan terakhir mendapatkan datang bulannya.
Diandra memandang Wida yang menatapnya serius."Aku..."
Diandra ragu-ragu dia mencoba mengingatnya, tapi sejak mengenal Alexe dia sudah jarang tidur di rumah kontrakannya. Dia lebih sering tidur di rumah ini dan Alexe pasti memasukinya, Alexe selalu mengatakan akan membuatnya hamil tiap melakukan hubungan suami istri kemudian melepaskan cairan klimaksnya ke dalam rahimnya.
Diandra meraba perutnya, jadi bagaimana kalau dia hamil?
"Aku hamil ya?" desis Diandra khawatir.
Wida tersenyum lalu meraih Diandra dan memeluknya.
"Selamat, Alexe akan memiliki pewaris."
Diandra bingung, kenapa Wida begitu bahagia padahal antara dirinya maupun Alexe belum menikah.
-------------
"Diandra hamil?"
Alexe menjerit, Wida turun dari kamar Diandra dengan senyum yang mengembang. Alexe tidak pernah melihat Wida sebahagia itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard In Him
RomansaWarning! Mungkin akan ada bahasa kasar, frontal dan tidak pantas, jika bacaan ini tidak pantas untuk anda, tolong tinggalkan! SINOPSIS Tentang kisah seorang Bajingan yang luluh bertekuk lutut pada seorang gadis muda belia. "Aku harus memilikimu, a...