EPISODE 9

26 4 0
                                    

BAGIAN 9: MAS JIBRA MASIH BELUM BERUBAH

•~
~•
•~
~•
•~

••••●●● Ketika Mentari Elok rupanya di pagi hari. memanjakan Indraku ini. Kulihat burung bertengger sambil bernyanyi dan juga pohon-pohon beralun-alun seirama melepaskan kesegaran hati di pagi hari.
*)Ketika itu pula Embun menumpangi daun. Awan menumpangi langit, dan Cahaya menumpangi Bumi. Suasana pagi tak terkikis malah mengalun nada geming bertindih pada belokan sutra Indah. Bahkan Gelombang tidur putri menggerautkan suasana kacau menjadi suasana indah tertata rapi kulihat makhluk Indah melangkahkan kakinya dan kutanya Ananda bisahkah ananda pijaki bumi pada tempatnya. Alhasil dia malah marah dan berpaling muka.
*)Kelarutan malam telah hilang tersapu kelamnya malam kini tidak terasa setelah surya menunjukkan gelora pesonanya di atas langit. Tak lupa tangan menengadah diiringi sebait Do'a semoga dikau dihari ini akan selalu diberikan rahmat yang melimpah Amin...

*)
)*
*)
)*
*)

Cempluk: Wa'alaikumsalam....
Jibra: Cempluk, apa bajunya sudah siap?
Cempluk: Sudah mas, mau diambil sekarang?
Jibra: Nanti saja, ada nenekmu didalam?
Cempluk:Iya, memangnya mau bicara apa?
Jibra:Dek, Apakah kamu tidak ada sedikitpun perasaan buatku mau ditaruh dimanakah hatiku ini ketika kau tidak mencintaiku. Sejak pertama aku mengenalmu aku langsung jatuh cinta padamu dek.
Cempluk: Mas, cukup! Kamu ingin membahas itu lagi, lebih baik kamu pergi! Aku tidak akan mengulang untuk kedua kalinya kalok aku lebih sayang Mas Bagus,bukan kamu.
Aku akan membencimu mas, kalau kamu terus seperti ini. Aku hanya menganggap mu sebagai teman saja tidak lebih!.tolong! Pahami aku. Aku tahu aku wanita yang diam tetapi diamku bukan karena aku lemah menghadapi kamu. Aku selarang jadi menyesal telah mwngenalmu, deket² sama kamu, dengar Mas sejuta wanita cantik lainnnya ada di Indonesia, mas tinggal pilih salah satunya.
Jibra:Aku tahu,dek. Kita beda suku, iya karena itu kamu gak mau sama aku. Aku tahu aku orang lampung. Tapi aku sayang sama kamu.
Cempluk: Jadi kamu, aslinya orang lampung ,mas?.
Jibra: Iya, aku orang lampung.
Cempluk: Satu hal ingin aku tanyakan,mas apakah kamu pernah berpacaran?
Jibra: Ya pernah...! Tapi aku sekarang gak pacaran lagi kan buktinya.
Cempluk: Aku tidak yakin dengan kamu lagi mas! Karena kamu sudah berpacaran. Sedang mas Bagus dia baru kali ini mau berpacaran. Maka dari itu mas Bagus jauh lebih...lebih setia dibandingin kamu. Ya aku bandingin kamu sama mas Bagus, karena kamu gak ada apa-apanya bila dibandingkan mas Bagus.
Jibra: Loh,dek! Apa maksudmu kau berani banding-bandingkan aku dengan dia sekarang.
Cempluk: sudahlah mas, kenapa jadi rumit seperti ini, kamu plinplan ya, katanya kamu ingin meneruskan projek kamu ternyata kamu masih buta dengan cinta.
Jibra: Itu kamu tahu aku buta cinta. Makannya kamu juga ngertiin aku dong.
Cempluk: Seharusnya Mas yang ngertiin aku. Aku wanita perlu dihargai. Jika memang emas memaksakan kehendak mas. Aku ingin kalian berdua bertanding basket di lapangan SMP sekolahku. Cari tim kalian sendiri-sendiri. Aku tunggu. Aku akan beritahu mas Bagus. Kalau mas bisa kalahkan tim mas Bagus, aku akan memilih mas. Tapi kalau mas kalah mas harus jauhin aku.
Jibra: Baik, jika kamu perlu tantangan seperti itu.
Cempluk:(didalam hati) aku tidak yakin mas Jibra baik untuk diriku. Sebaiknya mas pulang saja biar bajunya diambil besok. Jangan sampai Eyang curiga.
Eyang Marwa: Cempluk, siapa sih itu kok kamu lama banget tinggl suruh masuk aja... bentar Eyang samperin( bicara kepada Gilbertz dan Imas.)
Imas:iya,nek!
Cempluk: cepat, segera mas pergi dari sini.

●BERSAMBUNG●

KHAYALAN GADIS JAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang