Aku terlalu memaksa untuk bisa menulismu kembali. Mencoba mempertahankanmu dengan kata kata ini, adalah salah satu tindakan untuk membungkam kenyataan. Namun, walau kutulis seribu kata tentangmu pun, kau takkan pernah peduli.
Di ceritamu namaku tak pernah terdengar lagi. Mungkin sudah tenggelam bersama hal hal yang kau tinggalkan. Semua ini pantas untuk orang yang tidak di cintai. Mimpi dan kesempatan sebentar lagi akan sirna. Aku hanya pecundang yang pandai berangan. Usahaku pun hanya tidur dan omong kosong.
Aku tak pantas untuk dia yang hampir sempurna. Aku hanyalah pendosa dengan kebohongannya. Bahkan kepada diri sendiri aku berdusta. Aku adalah sampah bagi semesta.
-RD
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALI
PoetryAngin yang dibawa burung itu, mencoba tuk menjauhiku. Dan kamu ikut terlena lalu mengikutinya. Disini aku hanya bisa melihatmu dengan sepi, kamu terlihat bahagia dan tertawa tanpa sidikit pun menoleh kepadaku. Seakan aku tak penting lagi dimata mu...