Persiapan

3 0 0
                                    

"Nak, ayo makan malam dulu"

"Iya ma, sebentar lagi ya. Ayi mau list barang-barang yang dibutuhin dulu"

"Memangnya berapa hari lagi kamu berangkat?"

"Sebulan lagi hehehe" cengir ayina.

"Yaampun masih sebulan lagi loh nak, kamu persiapannya dari sekarang"

"Iya ma biar gak ada yang kelupaan dibawa nanti"

"Yasudah mama tunggu diruang makan ya, papa sama adik kamu udah nungguin tuh"

"Siap buk bos" ucap ayina sambil melipat kertas list barang bawaan.

Yap sebulan lagi tepatnya ia akan melakukan KKN, yang mana menjadi salah satu bagian dari mata kuliahnya.

Awalnya ketika mendapat mata kuliah ini, ayina merasa enggan dan malas namun mamanya memberitahu jika ia bisa mendapatkan pengalaman baru nantinya.

Saat itu ayina hanya menggangguk mengiyakan saja walaupun masih setengah hati mengiyakannya, karena ia berpikir akan jauh dari keluarganya.

Eitss tapi tunggu dulu bukan berarti ayina adalah anak yang manja dan tidak mandiri, kalian salah jika kalian berpikir begitu.

Karena pada kenyataannya, ayina adalah anak yang cukup mandiri. Ia tidak begitu kesulitan saat jauh dari orangtuanya, ayina juga bisa mengurus dirinya sendiri saat jauh dari orangtua.

Hanya saja, ia adalah anak tipe introvert yang mana ia tidak bisa terbuka apalagi dekat dengan orang baru, dan kalian tau jika mengikuti KKN ini maka otomatis ia akan mengenal orang baru dan beradaptasi dengan lingkungan baru.

Itulah alasannya sedikit malas mengikuti KKN ini, tapi karena sebuah tuntutan kuliah maka mau tidak mau ayina harus mengikutinya.

*-*-*

"Sudah selesai list barang nya kak?" tanya adik ayina.

Ah ya lupa perkenalka , ia adalah Ayina Shakila Rachmadi. Dan ia memiliki satu adik perempuan bernama Ayuna Dwi Rachmadi.

Sebenarnya ia dan adiknya berjarak 6 tahun, saat ini umur ayina 21 tahun sedangkan adiknya 15 tahun. Adik ayina bersekolah di salah satu SMP terkenal di kotanya sedangkan ayina berkuliah di salah satu universitas swasta di kotanya.

Ayina tidak merasa memiliki kemiripan dengan adiknya tapi ketika mereka sedang jalan jalan, orang yang melihat mereka mengatakan jika mereka kembar. Dan itu bukan hanya satu atau dua orang tapi tiap saat ketika mereka pergi jalan jalan.

Sejujurnya ayina tidak mempermasalahkannya, hanya saja terkadang keluarganya sangat susah membedakan mereka jika tidak melihat secara dekat apalagi ayina dan adiknya memiliki tinggi yang hampir sama.

Hanya satu yang bisa membedakan mereka yaitu ayina memakai kacamata karena memang matanya mins sedangkan adiknya tidak.

Oke baiklah balik ke ruang makan.

"Sudah, mana telur ceplok ayi ma?"

"Adik mu memakannya, tadi dia bilang tidak mau tapi saat dihidangkan dia mengambilnya"

Ayina memukul lengan adiknya dengan pelan.

"Jahat, padahal kan kakak pengen telur ceplok" rajuk ayina.

"Siapa suruh datang nya lama, lagian KKN nya masih lama juga tapi udah persiapan mau pergi setahun aja" ejek adiknya.

"Sudah sudah, lebih baik kamu makan saja apa yang ada yi, tidak baik memilih makanan" ucap papa ayina menengahi.

Papa ayina tipe orang yang tidak suka keributan, tapi dia juga orang yang penyayang pada keluarganya jika ada yang menyakiti anak ataupun istri nya maka dia akan siap memasang badan duluan.

G R A C I A S ! !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang