Hari ketujuh di minggu kedua ini membuat semua orang bermalasan termasuk ayina dan yang lainnya. Hari ini adalah hari minggu, dimana semua orang istirahat dari rutinitas pekerjaan nya sehari hari termasuk kelompok ayina.
Askiatul bangun terlebih dahulu karna waktu sudah menunjukkan jam 5 pagi dan saat nya untuk sholat subuh, askiatul membangunkan anak cewek yang lain untuk sholat subuh bersama.
Ayina yang tidur disamping askiatul, bangun terlebih dahulu karena dibangunkan askiatul duluan. Ia mengerjapkan dan menggosok kedua matanya lalu membangunkan ika yang berada disampingnya.
Setelah membangunkan ika, lantas ayina langsung berjalan kearah kamar mandi untuk mencuci muka sekaligus mengambil wudhu.
Mereka sholat subuh bergantian, setelah ayina selesai ia kembali berbaring dikasur dan memainkan hapenya, disana sudah terlihat pesan dari tyo yang membangunkannya.
Tyo kkn
Udah bangun na? Sholat subuh gih;)
Udah, baru aja siap. Kamu udah sholat subuh? Bangunin yang lain suruh sholat
Iya ni mau sholat. Aku sholat mesjid dulu ya sama putra
Read
A
yina meletakkan hapenya disamping setelah seseorang menutup pintu kamar. Ia melihat sekilas yang ternyata adalah sintia.
Hubungan sintia dan ayina semakin canggung setelah sintia dan termasuk yang lainnya mengetahui jika ada hubungan yang spesial diantara mereka. Ayina sering mendapat godaan dari teman kkn nya yang lain termasuk anak cowok.
Tapi itu juga berimbas terhadap hubungan tyo dan ayina, mereka sama sama canggung dan menjarak jika sedang bersama atau berkumpul seolah mereka tidak pernah dekat sebelumnya.
Sejujurnya ayina yang memberikan jarak itu apalagi setelah melihat hampir tiap hari kedekatan antara sintia dan tyo. Ayina sama sekali tidak mengetahui bagaimana sebenarnya perasaan antara tyo dan sintia.
Ayina seolah tak ingin menanyakannya pada tyo apalagi sintia karena sejak saat itu, ayina benar benar seperti menjaga jarak dengan mereka berdua.
Dan untungnya ketua kelompok seolah tahu hubungan rumit antara mereka bertiga yang saling menutupi perasaan masing masing. Sehingga membuat ayina jarang dapat satu program kerja dengan sintia tapi hal itu membuat sintia dan tyo menjadi satu rekan kerja dalam proker.
Ayina cemburu sebenarnya tapi ia selalu menekankan jika ia harus bersikap proffesional, ia disini untuk menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswa yang diutus kampus membantu masyarakat disini.
Ia harus mengesampingkan dulu hal pribadinya apalagi jika melaksanakan proker, sebenarnya ayina tak mempermasalahkan jika disatukan dengan tyo atau sintia dalam satu proker yang sama.
Tapi sepertinya justru tyo yang tak ingin dipisahkan dengan sintia dalam satu kelompok proker yang sama, kemana sintia akan melaksanakan proker maka tyo akan menunjuk dirinya untuk bergabung bersama sintia.
Awalnya ayina kesal namun setelah melewati beberapa hari hingga dihari ketujuh minggu kedua ini membuat ayina lebih menahan rasa cemburunya dan mengalihkan perhatiannya ke yang lain.
*-*-*
"Na bangun.. Ke pasar yok" bangun arumi mengajak ayina.
Ayina menggeliat mendapati lengannya terus di tepuk lembut oleh arumi. Ia membuka kedua matanya menyesuaikan pencahayaan dari luar lalu menatap kearah arumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
G R A C I A S ! !
Fiksi PenggemarSetelah bertahun tahun, kau kembali? Untuk menetap atau pergi lagi?