Penolakan

0 0 0
                                    

"Yi cepetan, yang lain udah siap loh" teriak mama ayina.

"Pakai parfum ma" jawab ayina sambil menyemprotkan parfum keseluruh badannya.

Ayina keluar dan sedikit berlari ke ruang tv yang mana disana sudah ada papa, mama, ayuna dan boy yang menunggu ayina berdandan.

"Kayak mau ketemu pacar aja lama amat dandannya" sungut ayuna.

"Biarin kan mau jalan ke mall" balas ayina tak mau kalah.

"Sudah sudah ayo semua masuk mobil biar papa aja yang bawa mobil nya boy"

Boy pun menyerahkan kunci mobilnya pada papa ayina.

"Kenapa gak bawa dua mobil aja? Nanti barangnya mami sama papi mau dikemanain?" tanya ayina.

"Iya juga ya" ucap mama ayina.

"Yaudah papa bawa mobil boy aja bertiga sama ayuna dan mama biar ayi sama boy pakai mobil ayi" usul ayina.

"Boleh juga, yaudah cepetan ambil kuncinya terus kita makannya di mall yang dekat dengan bandara aja" ucap papa ayina.

Semua setuju lalu ayina bergegas mengambil kunci mobilnya yang tergantung di dekat kamar.

Perjalanan mereka cukup memakan waktu setengah jam karena jalanan yang macet.

Pada akhirnya mereka sampai di mall yang dituju, ayina dan yang lain langsung bergegas menuju tempat makan untuk mengisi perut yang kosong.

Pilihan mereka jatuh di magal resto, mereka memesan berbagai menu makanan mulai dari seafood hingga sayuran. Ayina tak lupa memesan makanan ala koreanya.

Pesanan pun tiba dan mereka santap memakan semua menu yang sudah dipilih. Ayina dan ayuna lahap memakan menu ala korea mereka karena mereka pecinta negeri ginseng tersebut.

Hampir satu setengah jam mereka makan dan akhirnya selesai, ayina melirik jam di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 19.30 malam yang berarti setengah jam lagi mami dan papi boy akan sampai.

"Udah setengah 8 ni, ayo langsung ke bandara" ingat ayina.

"Duduk 5 menit lagi, masih kenyang yi gak baik langsung berdiri" ucap papa ayina.

Akhirnya mereka pun duduk 5 menit lagi.

*-*-*

Setelah menghabiskan waktu hampir beberapa menit dari mall ke bandara, mereka sampai.

Semua keluar dan pergi ke arah kedatangan bandara. Mereka menunggu mami dan papi boy di pintu kedatangan sambil mengobrol satu sama lain.

10 menit kemudian, muncullah mami dan papi boy yang langsung dihadang oleh ayina. Ayina berlari kecil menghampiri mereka dan memeluk keduanya dengan sangat senang.

Dibelakangnya diikuti oleh boy, ayuna, papa dan mama ayina. Mereka tersenyum gembira menyambut kedatangan mami dan papi boy.

"Gimana keadaan mami? Sehatkan? Ayi merindukan mami" ucap ayina dengan nada sedih.

"Hey yang anaknya siapa sih masa kamu duluan yang nyamperin mami sama papi" sungut boy.

Boy menghampiri orangtuanya lalu memeluk mereka.

"Ya salah siapa coba? Kan kamu duluan yang telat nyamperin mami" ejek ayina.

Boy hanya mendengus lalu membantu membawakan koper orangtuanya.

Ayuna pun ikut memeluk orangtua boy dan dibalas pelukan hangat oleh mereka. Dan bergantian dengan orangtua ayina.

Ayina membantu boy membawakan barang orangtua boy begitupula dengan ayuna. Mereka berjalan kembali ke parkiran dan memasukkan semua barang bawaan ke mobil boy.

G R A C I A S ! !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang