Part 28

34 1 0
                                    

02:00

Mata Kira melirik jam yang mengetuk-ngetuk dinding sebegitu kerasnya saat ruangan persegi yang ia huni saat ini hening.

Sedari tadi, ia sudah berusaha memejamkan matanya dengan rapat. Tapi, ada saja sekelebat bayangan yang mampu membuatnya terjaga kembali.

Kembali ia memandangi langit-langit kamarnya yang gelap. Hanya remang dari lampu luar yang menjadi bias cahaya untuk kamarnya. Dan suara detak jam yang menghentak-hentak pelan per detiknya.

"Fiuhh.."

Kira meniup rambut yang menjuntai melewati jidatnya agar kembali ke tempat semula.

Ting!

Suara denting notifikasi ponselnya membuat Kira mengernyitkan kedua alisnya dan sedikit melirik benda yang tergeletak tak berdaya diatas nakasnya.
"Siapa yang nge-chat malam-malam begini?" Batinnya, heran.

Tapi, tak urung juga ia meraih ponselnya. Dan nama Fahri muncul dinotifikasi pop up-nya.

Fahri
Kir

Fahri
Kira, zeyenkkk!!!

Sedikit curiga menghampiri kala ia membaca pesan chat dari Fahri. Jangan-jangan, ini hanya orang atau teman isengnya Fahri yang kebetulan mengutak-atik ponsel cowok itu. Lalu, mengiriminya pesan tidak jelas.

Tapi, saat pesan kedua muncul. Kira tak dapat menahan senyum tipisnya mengembang. Hanya Fahri yang dengan konyolnya sering menggunakan kata "zeyenk" untuk memanggilnya. Konyol memang, tapi Kira suka!

Sedikit menimbang tanya dan khawatir. Tapi akhirnya Kira mengetik balasan pada ponselnya. Berharap disana, Fahri memasang wajah syok dan terkejutnya karena Kira masih "melek" dijam tidurnya yang seharusnya.

Me
Ada apa Fah, malam-malam kayak begini nge-chat gue?

Setelah menekan tanda "send" dilayar, Kira kembali merebahkan punggungnya ke atas kasur. Berharap sejenak saja, agar kantuk merayapinya dan segera membuatnya terlelap.

Bagai mantra, mata Kira mulai memberat dan terasa sepat. Tanda bahwa kantuknya datang, dan beranjak membenahi agar posisi badannya tepat. Agar nanti, lehernya tidak terasa kaku akibat salah posisi tidur.

Dan akhirnya, Kira tenggelam dalam mimpinya. Merajut impian yang hanya datang semalam sekali, jika ia tidak insomnia.

***

Duk duk duk

Duk duk duk

"Bunyi apa sih itu?" Batin Kira yang sedikit terganggu tidurnya.

Kembali ia memejamkan matanya, berharap bunyi-bunyian itu segera menghilang. Mungkin saja bunyi itu dihasilkan oleh kelakuan binatang malam, seperti kupu-kupu yang menabrak jendelanya atau mungkin belalang?

Entahlah, tapi bunyi-bunyian itu kembali muncul begitu Kira mulai memejamkan matanya lagi, lagi dan lagi.

Merasa terganggu, Kira bangkit dari tidurnya. Berjalan sedikit gontai ke arah korden kamarnya dan dengan gemas membukanya.

Saat tirai terbuka, mata Kira sedikit membola. Namun hanya sementara, karena sejurus kemudian dia bisa menguasai keterkejutannya dengan baik.

"Lo, ngapain di sini?!" Pekik Kira tertahan.

Sedangkan sosok menjulang yang tepat berada didepannya saat ini hanya menyengir ria. Merasa tak bersalah mengusik tidur orang malam-malam begini.

Sadar akan sekat transparan yang membatasinya dengan Kira. Fahri, mengetuk kaca jendela kamar Kira pelan. Tepat di hadapan gadis dengan piama Esmeralda tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Design And Plan#BJPW #WATTYS2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang