TIGA

4.6K 484 11
                                    

Happy reading

.

.


"Sasuke mau kemana kau?" Ucap Fugaku saat dilihatnya Sasuke yang berpakaian formal dan menenteng tas kerjanya.

Sasuke menghentikan langkahnya, tanpa menengok ke arah kedua orang tuanya. "Ke kantor. Shikamaru menelpon tidak bisa menghandle semua pekerjaan".

"Kau ingin berbohong pada Tou-san?"

"Apa ini tentang orang asing kemarin?"

"Dia bukan orang asing Sasuke-kun. Namanya Hinata-chan. Kaa-san sudah mengenalkannya padamu kemarin". Ucap Mikoto sambil tersenyum. Ia paham anaknya sulit menerima orang asing, terutama seorang gadis.

"Apa dia begitu penting? Dia hanya menyelamatkan Kaa-san saja kan? Jangan terlalu baik padanya" ucap Sasuke sedikit mengeraskan volume suaranya.

"Tentu. Hinata-chan sangat penting bagi Kaa-san. Bagimu dia hanyalah orang asing. Tapi tetap saja, dia menyelamatkan Kaa-san, Hiks. Mengorbankan dirinya hingga mengalami luka parah seperti itu. Kau tidak akan mengerti, ini ikatan sesama perempuan. Hiks" Mikoto hanya menundukkan kepalanya sambil mengusap air matanya yang turun semakin deras.

Mikoto tidak tau kenapa dia bisa menyayangi Hinata yang baru ditemuinya kemarin. Dia merasa memiliki ikatan dengan gadis itu, merasa nyaman dengan kehadirannya.

"Sasuke" ucap Fugaku menekankan suaranya. Memeluk dan ngelus punggung istrinya yang masih sesenggukan.

Sasuke paling tidak bisa melihat Kaa-san nya menangis seperti ini. Dia sangat menyayangi Kaa-san nya dan akan melakukan apapun demi membuatnya tersenyum.

"Baiklah. Kaa-san jangan menangis ya, aku akan menemaninya, memastikan dia sembuh. Bagaimana? Kaa-san senang?" Ucap sasuke menghampiri Kaa-sannya. Menghapus air mata yang mengalir di pipi wanita kesayangannya ini.

"Tolong jaga Hinata-chan"

.....

Hinata hanya duduk diam di kursi rodanya dengan wajah tertekuk. Dia sudah mengatakan akan berjalan-jalan sendiri, tapi Sasuke menolak, beralasan tidak ingin Hinata pergi terlalu jauh.

Memangnya Hinata akan pergi kemana dengan kursi roda? Dia juga tidak akan melakukan hal-hal yang membuatnya kelelahan seperti mengelilingi seluruh gedung rumah sakit ini atau bahkan hal berbahaya seperti nekat menyebrangi jalan raya.

Lagi pula bukankah itu yang diinginkan Sasuke? Menjauhkan Hyuuga Hinata dari hidupnya, menghilangkan Hinata dari pandangannya. Bukankah keberadaannya tidak diinginkan?

Padahal ia hanya ingin menjauh dari Sasuke sebisa mungkin tapi kenapa pria ini terus menempel padanya?

"Kau populer sekali ya" ucap Hinata saat menyadari suasana lorong rumah sakit yang sedikit berisik.

Banyak orang memperhatikan mereka, Hinata dan Sasuke, atau bisa dikatakan hanya ke arah pria di belakangnya. Agak menyebalkan memang. Beberapa perawat bahkan tersenyum dan memekik kecil ketika Sasuke melewatinya.

"Hn" pria itu hanya menjawab singkat. Tidak peduli pada banyaknya pasang mata yang menatap kagum padanya.

Mendengar respon dingin pria di belakangnya, Hinata lalu memutar kepalanya. Memperhatikan wajah Sasuke seakan sedang menilainya. Ekspresinya dibuat seserius mungkin.

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang