ENAM BELAS

2.9K 404 149
                                    

Happy reading

.

.


Saat Sasuke mengira ia akan memiliki waktu luang untuk menemui Hinata, saat jarak mereka hanya terpisah beberapa langkah, kenapa harus muncul masalah seperti ini?

Jika berita di artikel ini memang benar, itu akan sangat berbahaya bagi perusahaan, terlebih besok adalah jadwal launching produk barunya. Sambil membagi fokus dengan jalanan, Sasuke meraih ponselnya dan menghubungi Crissa.

"Tunda launchingnya hingga masalah berita ini selesai." Ia tidak mungkin tetap melakukan peluncuran produknya sementara sang model utama terlibat skandal semacam ini. Tangan kanannya mencengkeram kemudi dengan erat. Apa ia sudah salah mengambil keputusan?

Selanjutnya ia kembali menghubungi Shikamaru. "Pastikan tidak ada paparazi di lobi, bilang pada mereka aku tidak dapat ditemui--- Ia tidak memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan media tentang berita ini. ---Dan cari tau semuanya tentang kejadian ini."

Bagian depan gedung perusahaannya sudah ramai oleh media, namun siapa yang peduli. Sampai pagi pun ia tidak akan memberi tanggapan apapun pada mereka. Setelah memarkirkan mobil di basemen, Sasuke segera menuju ke ruangannya.

Membuka pintu ruangan dengan kasar, ia berjalan cepat menuju sofa. "Apa kau sudah mendapat sesuatu Shikamaru?"

"Hanya satu hal yang jelas. Foto-foto itu bukan editan, asli hasil jepretan kamera." Ucap Shikamaru tanpa melihat kedatangan Sasuke, ia masih fokus pada layar komputer di depannya. "Kau sudah menghubungi Sakura-san?"

"Belum. Tapi dia terus menelponku sejak 5 menit yang lalu." Ucap Sasuke sembari menunjukkan layar ponselnya yang sekarang menampilkan panggilan masuk dari Sakura.

Shikamaru belum sempat memberi komentar apapun, saat dengan cepat Sasuke mengangkat telponnya. "Kau dimana?"

"Sa-Sasuke kun kau sudah melihatnya? Ini tidak seperti yang kau bayangkan, aku bi---

"Tetap di apartemenmu, aku akan ke sana nanti." Ucap Sasuke lalu mengakhiri panggilannya. Menghela nafas kasar, ia memijat pangkal hidungnya berusaha menghilangkan pusing yang dirasakan.

"Uchiha-sama ada panggilan dari Ranmaru-sama, bisakah saya sambungkan?" Suara Crissa dari intercom mengalihkan pikirannya. Ia segera bangkit dan menduduki kursinya.

Shikamaru baru saja meminum seteguk kopinya saat matanya melihat notifikasi pada email perusahaan. Alamat email dengan nama 'xae-y65' itu mengirimkan 3 lembar file pada lampirannya.

Awalnya ia tidak menghiraukannya, namun setelah ia mencoba membuka salah satu file, matanya membelalak. File itu berisi informasi mengenai pria yang sedang ia cari-cari sejak tadi. Dua file lain juga berkaitan dengan informasi pria itu.

Shikamaru baru akan memberitahu Sasuke saat diliriknya pria itu sedang sibuk dengan telponnya. Pria itu terus menerus menerima banyak telpon dari para investor dan kolega bisnisnya. Mungkin nanti dia akan memberitahunya.

"Paman Kakashi, aku ingin anda menemui seseorang. Tapi ini akan menjadi perjalanan yang jauh. Pastikan anda tidak kehilangan jejaknya. Akan ku kirimkan detailnya nanti." Ucap Shikamaru dengan seringainya lalu mengakhiri panggilan.

......

Beberapa jam sebelumnya

Enam jam berlalu begitu saja. Setelah puas memandangi ikan koi cantik di kolam samping, Hinata tidak tahu apalagi yang harus dilakukannya sekarang. Gadis itu menggerutu pelan, bosan ketika tidak ada yang bisa dilakukan di tempat ini, lalu ia memutuskan menghidupkan TV besar yang menempel di dinding ruang tengah. Mencari-cari channel yang menarik, hingga manik amethyst nya melihat si gadis musim semi yang dirangkul oleh managernya tengah diburu para wartawan.

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang