SEMBILAN BELAS

3.7K 443 61
                                    

Happy reading

.

.


Sakura menginjakkan kaki di gedung perusahaan Uchiha Corp dengan senyum anggun penuh kepercayaan diri. Beberapa pegawai wanita tersenyum menyapanya ketika berpapasan, sementara pegawai pria terlihat curi-curi pandang.

Gadis Haruno itu tentu tahu jika dirinya sering dijadikan topik pelengkap makan siang di perusahaan ini. Mereka menyebutnya sebagai putri negeri dongeng. Semua iri dengan paras cantiknya, bentuk tubuhnya, tutur kata dan pembawaan yang elegan, serta karir gemilangnya. Namun mereka juga mendukung kedekatannya dengan sang pangeran bisnis, tidak ada yang tidak memberi restu jika hubungan mereka menjadi sepasang kekasih bahkan banyak yang mendukung hingga ke jenjang pernikahan.

Sakura tertawa dalam hati. Menikmati segala celoteh mereka tentang dirinya. Sangat mudah mendapatkan hati para pegawai di perusahaan ini.

Manik emerald miliknya tidak melihat Crissa--- sekretaris Sasuke, di meja kerjanya. Diliriknya jam tangan yang bertengger manis di pergelangan tangannya, pukul 12:20. Gadis itu pasti sudah ada di kafetaria kantor untuk makan siang.

Sakura juga cukup dekat dengan sekretaris pirang itu. Beberapa kali mereka sempat mengobrol, sang model bahkan sering membelikan makanan, parfume, maupun aksesoris wanita pada Crissa. Tentu Sakura melakukannya agar bisa mencuri beberapa informasi pribadi Sasuke, walaupun sia-sia karena Crissa tidak pernah berlama-lama di ruangan sang atasan.

Pintu ruangan CEO terbuka, menampilkan Shikamaru yang berjalan pelan membawa beberapa map di tangannya.

"Shikamaru-san, apa Sasuke-kun ada di dalam?" Tanya Sakura dengan senyuman kecil, tangannya memegangi tali tas kecil yang menyampir di pundaknya.

Shikamaru menatap jam tangannya sekilas, "Tidak. Bos baru saja keluar."

"Bisakah Shikamaru-san membantuku? Apa aku boleh tahu kemana dia pergi? Aku sudah menelponnya tapi tidak diangkat."

"Aku juga tidak tahu. Yang pasti dia pergi mencari gadisnya." Ucap Shikamaru dengan penekanan pada kata 'gadisnya'.

"Gadis?"

"Haah. . . merepotkan. Jika ada pertanyaan, Haruno-san bisa tanyakan sendiri pada bos, permisi." Pria nanas itu kemudian berlalu dengan cepat sambil menggumamkan kata 'lapar' atau 'merepotkan'.

Ia menolehkan kepalanya pada punggung Shikamaru yang semakin menjauh. Tentu saja ucapan pria berambut nanas itu membuat manik Sakura membola dengan pandangan bingung. Siapa? Siapa gadis yang dimaksud Shikamaru?

Kemudian ia menatap tajam pintu ruangan Sasuke. Apa Sasuke memiliki seseorang selain dia di hatinya? Tapi pria itu terlihat tidak memiliki hubungan dekat dengan gadis manapun selain dirinya. Atau Shikamaru baru saja membohonginya?

Tangannya kemudian meraih ponsel di tasnya, menekan kontak Sasuke untuk sekali lagi menelponnya. Hanya terdengar nada sambung hingga beberapa menit, yang semakin membuat Sakura kesal. Mengigit bibirnya sekilas dan kemudian dengan langkah cepat ia meninggalkan tempat itu.

.....


"Kami pesan soba, karaage, dan anmitsu. Minumannya ocha saja." Ucap Shizune---manager Sakura, dengan senyum kecil pada si pelayan wanita.

Wanita berambut hitam pendek itu lalu menatap sang model yang sedari tadi diam. "Nanti malam aku akan ke apartemen mu jam sembilan, mengemasi barang-barang yang akan dibawa."

"Ya, tidak masalah."

"Anmitsu di sini sangat enak. Kau harus mencobanya."

"Umm."

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang