Bagian 2

993 75 13
                                    

Di dalam keluarganya, Tutor adalah anak satu-satunya. Satu-satunya yang selalu diandalkan oleh kedua orang tuanya yang kelak nanti akan melanjutkan perusahaan mereka setelah Tutor dewas.

Berbagai macam prestasi di dapat oleh Tutor dengan mudah karna ajaran langsung oleh ibunya, banyak yang menghormatinya karna kedudukan orang tuanya, banyak yang menyukainya karna dia seorang yang friendly, banyak yang membanggakannya karna dia seorang yang cerdas.

Hidup yang sempurna, di mata semua orang. Banyak yang ingin berada di posisinya. Namun, tidak bagi Tutor.

Perusahaan yang dimiliki orang tuanya, membuat dirinya merasa selalu seorang diri di kala mereka berkerja. Tutor sering kali menatap pemandangan luar dari dalam jendela, dunia luas yang hanya di temui Tutor dalam buku.

Jika saja tidak ada penjaga yang berada di sekitar rumahnya, mungkin ia akan dengan leluasa untuk keluar rumah dan menyapa mereka lalu bermain bersama, Tutor memiliki segala yang diinginkan oleh semua orang , tapi tidak ada yang mengetahui, jika sebenarnya dirinya kesepian.

Pernah, suatu ketika Tutor berhasil keluar dari rumah besar dan mewahnya, berniat untuk bermain namun gagal. Mereka tidak ingin bermain dengan Tutor karna penampilan Tutor serta orang tua mereka yang melarang.

Saat itulah, Tutor di bawa kembali masuk ke dalam rumah dalam penjagaan yang ketat, kehidupannya hanya di habiskan oleh buku yang selalu diberikan orang tuanya.

Sampai suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang lebih tua beberapa tahun darinya datang padanya. Tepatnya, karna orang tua anak laki-laki tersebut memiliki bisnis dengan orang tua Tutor sehingga memintanya untuk menemani Tutor yang sering kali menghabiskan waktunya di taman seorang diri.

"Kau sangat menyukai buku ternyata," kalimat pertama yang di ucapkan laki-laki tersebut membuat Tutor tertegun mematung terlebih saat ada yang mengusap surainya lembut, Tutor menunduk malu sekaligus senang karna akhirnya ada yang memperhatikannya.

Kepala Tutor kini terangkat dan melihat sebuah senyuman ...

why are You Directors film By Kittiphat Jumba, Thanamin Wongskulphat

Who is He? By RamaLina

(Jangan lupa untuk menonton series Why r u untuk mendukung mereka)

"Jika kau sudah bangun sebaiknya kau mulai makan, sejak tadi aku mendnegar suara perutmu yang berbunyi,"

Tutor membulatkan kedua matanya terkejut, tubuhnya langsung duduk tegak seketika. Kedua maniknya kini melihat sekeliling yang sangat asing baginya, ini bukan kamar di apartemen miliknya.

Tutor tetap terdiam, kembali mengingat apa yang terjadi sebelumnya kenapa dia bisa berada di sini, bahkan dengan pakaian yang sudah terganti dengan piyama yang kebesaran untuk tubuhnya.

"Itu milikku,"

Tutor menghela napas pelan lalu menatap kesal kearah sumber suara yang sangat ia kenal, suara dari senior yang dibenci olehnya sejak awal mereka bertemu. Entah apa yang diinginkan senior tersebut, Tutor sama sekali tidak ingin berurusan.

Tutor tidak peduli dengan perintah yang diberikan seniornya, bahkan kini dirinya sudah mencari seragam yang ternyata digantung di teras luar. Tutor menghela napasnya pelan lalu dengan cepat melangkahkan kakinya dan mengambil seragam miliknya.

"Tutor!" panggil Fighter dengan nada tinggi saat Tutor masuk ke dalam kamar mandi dengan membanting pintu cukup keras.

Fighter menghela napasnya pelan, sama sekali tidak mengerti kenapa dirinya dan juniornya tidak bisa akur walau hanya 1 menit, atau mungkin kenapa Tutor yang selalu menatap benci kearahnya.

Who is He?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang