TPA~11 | End of Love

242 18 0
                                    

Ved berlari sekuat hati yang dia mampu untuk sampai ke bilik nya yang berada di hujung courters itu sebaik saja dia habis berbual dengan General Ednan. Hati nya remuk. Bahkan lebih remuk setelah Ednan mengucapkan kata putus bagi hubungan mereka yang Ednan anggap sia-sia itu.

Sampai saja di biliknya, Princess Vedora terus menutup dan mengunci pintu biliknya. Dia terduduk di atas lantai biliknya lalu menyembam kan mukanya ke ranjang nya yang empuk itu. Ved menangis sepuas-puasnya memandangkan hanya dia bersendirian di dalam biliknya itu. Untung nya satu bilik itu hanya menempatkan puteri itu seorang saja.

FLASHBACK

"No."

Ved terasa dunia nya terhenti sebentar. Ednan mengangkat muka nya untuk melihat Ved. Melihat puteri itu yang terdiam tanpa berkata apa-apa, Ednan menambah lagi.

"Let's say we end our relationship here Ved. Our relationship is just futile. By the way, i can see it in your eyes on how much you love Prince Charlot. I have no reason to keep you anymore Ved."

Ednan memberikan senyuman paksa ke arah Ved. Mata Ved mulai berair. Dia tidak sangka yang pertemuan mereka pada kali ini memutus kan perhubungan nya dengan General Ednan. Tetapi ego princess Vedora sangat tinggi. Dia tidak ingin kelihatan lemah di depan general itu. Dia mengumpul kan segala sisa tenaga yang dia miliki untuk menahan air matanya daripada jatuh.

"Ok then. We end it here." ujar Vedora dalam nada mendatar.

Suara itu tidak menunjukkan kejutan bagi Ednan. Kerana dia tahu yang puteri itu sudah lama ingin berpisah dengan nya . Ednan menghembuskan nafas  dengan senang hatinya. Akhirnya, hubungan mereka yang sia-sia itu berakhir dengan persetujuan di dua belah pihak. Ednan memberikan senyuman terakhir kepada Ved sebelum meminta izin untuk berlalu.

"May i go, Your highness? I have to keep my eye on Princess Of Calestial. It is my duty to keep our princess stay safe."

Ednan menundukkan kepalanya di hadapan Vedora. Princess Vedora mengangguk kan kepalanya seraya berkata..

"You can go General Ednan. Do your duty."

Menyebut saja nama Princess Arrissa itu dapat membuat telinga Vedora berdesing. Entah kenapa dia tidak menyukai puteri itu sejak pertama kali dia bertemu dengan puteri itu di majilis kelahiran nya. Vedora berpaling menghadap belakang sebelum sempat Ednan mengatakan terima kasih kepada nya.

END FLASHBACK

Vedora menangis semahu-mahu nya di ranjang nya itu. Terlintas saja nama Princess Elie di kepalanya yang disebut oleh Ednan, membuat Vedora terus berubah riak wajah. Ya! Biarpun kini dia dengan Ednan sudah tidak mempunyai hubungan lagi, tetapi mendengar nama puteri itu keluar dari mulut Ednan membuat nya marah.

"First, you make Charlot got hurts and now Ednan end our relationship because he want to take care of you. You've cross my limit Elie."

Vedora menajamkan pandangan nya setelah berkata sedemikian. Pasti! Dia akan buat sesuatu ke atas puteri itu nanti.

Dia terbangun di dalam hutan yang dia sendiri pun tidak tahu di mana. Tetapi hutan itu sangat cantik di pandangan nya. Melihat suasana hutan yang indah itu membuat dia tidak berasa asing berada dalam hutan tersebut. Tiba-tiba terdapat banyak kuda memasuki hutan itu dengan pahlawan di atas punggung kuda itu. Mereka berpakaian seperti bersedia untuk melakukan peperangan. Kedengaran suara seseorang memberikan arahan untuk melepaskan meriam ke hutan yang indah itu. Meriam itu dilepaskan dan tepat mengenai sasaran mereka. Iaitu terdapat satu rumah di hutan itu yang sangat cantik. Perlepasan meriam yang kedua kalinya tepat mengenai sasaran mereka lagi. Sasaran itu adalah dia.

THE PRINCESS OF CALESTIALWhere stories live. Discover now